Terdapat 9.833 berita hoax pada database kami. LDII Bali ikut berpartisipasi aktif dalam melawan hoax untuk Indonesia yang lebih baik
[KLARIFIKASI] “BPJS Tak Tanggung Biaya Pengobatan 8 Penyakit Katastropik”
09 Agustus 2020, 14:50:53
isu mengenai badan penyelenggara jaminan sosial bpjs kesehatan tidak lagi menanggung semua biaya delapan penyakit katastropik atau penyakit dengan biaya tinggi dan dapat mengancam jiwa penderitanya, seperti jantung, gagal ginjal, kanker, stroke, sirosis hepatitis, thalasemia, leukimia, dan hemofilia, beredar luas di media sosial. beredarnya isu itu membuat masyarakat resah akan kebenaran informasi tersebut. kesalahpahaman isu itu berawal dari sebuah diskusi yang digelar pada kamis lalu 23112017. bpjs kesehatan diminta paparan tentang perkembangan pengelolaan jkn kis. seperti yang dikemukakan oleh kepala humas bpjs kesehatan nopi hidayat, dikutip dari kompas.com. lalu dalam paparan tersebut ditampilkan sebagai gambaran di jepang, korea, jerman, dan negara negara lainnya yang menerapkan cost sharing. pada saat itu kami memberikan referensi akademik. jadi jangan salah paham duluan, ya, kata nopi. menurut nopi, saat era askes dulu, pemerintah memberikan dana subsidi bagi penyakit penyakit katastropik. pemberian dana tersebut dilakukan sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2013. sejak pt askes persero bertransformasi menjadi bpjs kesehatan pada 2014 lalu sampai sekarang, belum ada regulasi tentang subsidi pemerintah untuk penyakit katastropik. padahal dulu ada subsidi. saat ini hal tersebut tengah diusulkan untuk revisi perpres, jelas nopi. ia pun menegaskan bahwa sampai dengan saat ini, bpjs kesehatan tetap menjamin ke 8 penyakit tersebut sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh regulasi pemerintah. jadi masyarakat tak perlu khawatir. selama peserta jkn kis mengikuti prosedur dan ketentuan, maka kami akan jamin biayanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, ungkapnya. sumber media sosial narasi makanya, bpjs dibubarin aja. ganti aja dengan yg lebih baik yaitu aturan yang sudah ditetapkan oleh allah pencipta manusia dan alam semesta. sda kita kelola sendiri. g usah deh diserahkan ke asing. hasilnya pasti cukup untuk menggratiskan biaya kesehatan dan pendidikan seluruh rakyat indonesia. mau g penjelasan isu mengenai badan penyelenggara jaminan sosial bpjs kesehatan tidak lagi menanggung semua biaya delapan penyakit katastropik atau penyakit dengan biaya tinggi dan dapat mengancam jiwa penderitanya, seperti jantung, gagal ginjal, kanker, stroke, sirosis hepatitis, thalasemia, leukimia, dan hemofilia, beredar luas di media sosial. beredarnya isu itu membuat masyarakat resah akan kebenaran informasi tersebut. kesalahpahaman isu itu berawal dari sebuah diskusi yang digelar pada kamis lalu 23112017. bpjs kesehatan diminta paparan tentang perkembangan pengelolaan jkn kis. seperti yang dikemukakan oleh kepala humas bpjs kesehatan nopi hidayat, dikutip dari kompas.com. lalu dalam paparan tersebut ditampilkan sebagai gambaran di jepang, korea, jerman, dan negara negara lainnya yang menerapkan cost sharing. pada saat itu kami memberikan referensi akademik. jadi jangan salah paham duluan, ya, kata nopi. menurut nopi, saat era askes dulu, pemerintah memberikan dana subsidi bagi penyakit penyakit katastropik. pemberian dana tersebut dilakukan sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2013. sejak pt askes persero bertransformasi menjadi bpjs kesehatan pada 2014 lalu sampai sekarang, belum ada regulasi tentang subsidi pemerintah untuk penyakit katastropik. padahal dulu ada subsidi. saat ini hal tersebut tengah diusulkan untuk revisi perpres, jelas nopi. ia pun menegaskan bahwa sampai dengan saat ini, bpjs kesehatan tetap menjamin ke 8 penyakit tersebut sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh regulasi pemerintah. jadi masyarakat tak perlu khawatir. selama peserta jkn kis mengikuti prosedur dan ketentuan, maka kami akan jamin biayanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, ungkapnya. sebagai badan hukum publik yang berada di bawah naungan presiden langsung, nopi juga mengatakan bahwa pihaknya tunduk dan patuh terhadap segala kebijakan yang ditetapkan nantinya oleh pemerintah. dalam mengambil kebijakan, pemerintah pasti memperhatikan kebutuhan masyarakat dan kondisi di lapangan. yang jelas prioritas kami saat ini adalah memberikan pelayanan terbaik bagi peserta jkn kis, katanya. dikutip dari kompas.com, direktur utama badan penyelenggara jaminan sosial bpjs kesehatan fachmi idris menegaskan bahwa penghapusan dari daftar tanggungan bpjs adalah hoaks atau kabar bohong belaka. berita yang berkembang bahwa 8 penyakit tersebut tidak ditanggung bpjs adalah hoaks. sampai sekarang bpjs masih menangungnya 100 persen, ujar fachmi saat dalam pesan singkatnya pada kompas.com, minggu 26112017. badan penyelenggara jaminan sosial bpjs kesehatan terus mencari jalan untuk mengatasi defisit keuangannya. salah satu caranya, dengan melibatkan peserta bpjs mendanai biaya perawatan cost sharing untuk penyakit yang butuh perawatan medis lama dan berbiaya tinggi katastropik. direktur utama bpjs kesehatan fahmi idris mengatakan, pembiayaan perawatan penyakit katastropik selama ini cukup menguras kantong bpjs kesehatan. setidaknya ada delapan penyakit katastropik yang akan dipilih untuk dibiayai dengan skema cost sharing. untuk penyakit jantung misalnya, sepanjang januari september 2017 saja ada 7,08 juta kasus dengan total klaim mencapai rp 6,51 triliun. pada tahun 2016, ada 6,52 juta kasus dengan total biaya rp 7,48 triliun. bahkan sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, ada 10,80 juta kasus dari delapan penyakit katastropik yang menguras biaya bpjs kesehatan sebesar rp 12,29 triliun. jumlah itu setara dengan 19,68 persen dari total biaya pelayanan kesehatan yang bpjs kesehatan hingga september 2017. cost sharing ini harus kami sampaikan supaya masyarakat tidak kaget, kata fahmi, kamis 23112017. namun, fahmi masih belum merinci porsi pendanaan perawatan yang akan dibebankan kepada peserta bpjs kesehatan. pasalnya, hingga kini bpjs kesehatan masih menghitung rincian beban yang akan dibagi bersama peserta jaminan kesehatan nasional jkn. yang pasti, kata fahmi, cost sharing ini tidak akan berlaku bagi seluruh peserta bpjs kesehatan. cost sharing hanya akan berlaku bagi peserta jkn dari golongan mampu atau peserta mandiri. referensi 1 httpekonomi.kompas.comread20171127082633626bantah isu yang beredar bpjs kesehatan pastikan tetap jamin biaya 8 penyakit 2 httpekonomi.kompas.comread20171127084555426dirut bpjs kesehatan berita 8 penyakit tidak ditanggung bpjs adalah hoaks 3 httpwww.viva.co.idgaya hidupkesehatan intim981889 bpjs tepis isu tak tanggung biaya delapan penyakit 4 httpnasional.republika.co.idberitanasionalumum171127p028xl359 bpjs kesehatan bantah isu tak tanggung biaya 8 penyakit ini 5 httpekonomi.kompas.comread20171122153934526strategi bpjs kesehatan untuk pulih dari defisit 6 httpswww.jawapos.comread20171126170741benarkah bpjs tak lagi tanggung biaya pasien untuk sejumlah penyakit sumber httpsweb.facebook.comgroupsfafhhpermalink562738774058662