Terdapat 9.833 berita hoax pada database kami. LDII Bali ikut berpartisipasi aktif dalam melawan hoax untuk Indonesia yang lebih baik
[SALAH] “Pengalaman Mendikbud, Kata Nadiem Makarim, Mematahkan Mitos NEM, IPK dan Rangking”
09 Agustus 2020, 14:52:40
bukan tulisan pengalaman mendikbud, nadiem makarim. artikel itu adalah tulisan milik wakil ketua icte agus budiyono yang diunggah di akun facebooknya pada 8 november 2018. selengkapnya di bagian penjelasan dan referensi.kategori konten yang salah akun ayah edy parenting fb.comayah edy parenting 141694892568287 mengunggah foto menteri kementerian pendidikan dan kebudayaan, nadiem makarim dengan narasi pengalaman hidup saya juga menunjukkan seperti itupengalaman mendikbudkata nadiem makarimmematahkan mitos nem,ipk dan rangkingada 3 hal ternyata tidak terlalu berpengaruh terhadap kesuksesan yaitu 1. nem2. ipk3. rangkingsaya mengarungi pendidikan selama 22 tahun 1 tahun tk 6 tahun sd 6 tahun smp sma 4 tahun s1 5 tahun s2 s3kemudian saya mengajar selama 15 tahun di universitas di 3 negara maju 1. as2. korsel3. australiadan juga di tanah air.saya menjadi saksi betapa tidak relevannya ke 3 konsep di atas terhadap kesuksesan.. ternyata sinyalemen saya ini di dukung oleh riset yang di lakukan oleh thomas j. stanley yang memetakan 100 faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kesuksesan seseorang berdasarkan survey terhadap 733 millioner di ushasil penelitiannya ternyata nilai yang baik yakni nem, ipk dan rangkinghanya lah faktor sukses urutan ke 30 sementara faktor iq pada urutan ke 21 dan bersekolah di universitassekolah favorit di urutan ke 23jadi saya ingin mengatakan secara sederhana anak anda nilai raportnya rendah tidak masalahnem anak anda tidak begitu besar paling banter akibatnya tidak bisa masuk sekolah favoritmenurut hasil riset, tidak terlalu pengaruh terhadap kesuksesan lalu apa faktor yang menentukan kesuksesan seseorang itumenurut riset stanley berikut ini adalah 10 faktor teratas yang akan mempengaruhi kesuksesan 1. kejujuran being honest with all people2. disiplin keras being well disciplined3. mudah bergaul getting along with people4. dukungan pendamping having a supportive spouse5. kerja keras working harder than most people6. kecintaan pada yang di kerjakan loving my careerbusiness7. kepemimpinan having strong leadership qualities8. kepribadian kompetitif having a very competitive spiritpersonality9. hidup teratur being very well organized10. kemampuan menjual ide having an ability to sell my ideasproductshampir kesemua faktor ini tidak terjangkau dengan nem dan ipkdalam kurikulum semua ini kita kategorikan softskillbiasanya peserta didik memperolehnya dari kegiatan ekstra kurikuler 10 faktor di atas ada di dalam pendidikan pramuka, membentuk karakter adalah kebutuhan utama mengejar kecerdasan akademik semata hanya akan menjerumuskan diri, aamiinbangsa indonesia bukan tidak butuh orang yang pinter karena bangsa indonesia sudah banyak orang pinter namun bangsa indonesia membutuhkan orang yang punya karakter beradab sopan santun dan ber akhlak muliabukan teori tapi praktek langsung di keseharian dengan cerdas menyikapi hidup, cerdas menciptakan peluangsalam cerdasrepostcopas sumber httpsperma.cc74pd guww arsip sudah dibagikan 5.286 kali saat tangkapan layar diambil. penjelasan berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan oleh anggota grup forum anti fitnah, hasut, dan hoax juga oleh tim cekfakta tempo, faktanya tulisan yang diunggah oleh sumber bukanlah tulisan yang berasal dari pengalaman menteri kementerian pendidikan dan kebudayaan, nadiem makarim. artikel itu adalah tulisan milik wakil ketua icte agus budiyono yang diunggah di akun facebooknya pada 8 november 2018. isi dari narasi tersebut juga tidak cocok dengan riwayat hidup nadiem adalah bahwa nadiem mengajar selama 15 tahun di universitas universitas di tiga negara maju, yakni as, korsel, dan australia. seperti dalam riwayat hidup nadiem yang dimuat oleh situs media tirto.id, nadiem tidak pernah mengajar di universitas universitas di as, korsel, maupun australia. sebelum menjadi mendikbud, nadiem pernah bekerja sebagai management consultant mckinsey company, co founder zalora indonesia, managing editor zalora indonesia, dan ceo pt go jek indonesia. kemudian, tempo menggunakan mesin pencari google untuk menelusuri asal artikel tersebut dengan kata kunci mematahkan mitos nem, ipk, dan ranking. hasilnya, artikel itu banyak dimuat di sejumlah situs dan blog dengan keterangan penulis profesor agus budiyono, bukan nadiem makarim. saat ini, agus menjabat sebagai wakil ketua pusat pemberdayaan teknologi indonesia icte, sebuah konsorsium industri, universitas, dan pemerintah untuk mempersiapkan klaster teknologi maju yang muncul di indonesia. sebelumnya, agus memang pernah mengajar di universitas universitas di tiga negara maju, seperti yang tertulis dalam kolomnya. agus pernah menjadi associate professor di rmit university australia, massachusetts institute of technology as, dan associate professor di konkuk university korea selatan. ia juga pernah mengajar di institut teknologi bandung. referensihttpsperma.cc3m43 c2fp arsip postingan akun facebook agus budiyono httpswww.linkedin.compulsekolom kegembiraan dalam belajar mematahkan mitos nem ipk budiyonohttpsid.linkedin.cominagusbudiyonotrkauthormini profiletitlehttpstirto.idmnadiem makarim blhttpswww.kompas.comtrenread20191023095609365profil nadiem makarim menteri pendidikan dan kebudayaanhttpsperma.ccl7nl gplr arsip postingan anggota grup fafhhhttpscekfakta.tempo.cofakta575fakta atau hoaks benarkah nadiem makarim sebut nem ipk dan ranking tak berpengaruh pada kesuksesan