Terdapat 9.833 berita hoax pada database kami. LDII Bali ikut berpartisipasi aktif dalam melawan hoax untuk Indonesia yang lebih baik
[SALAH] Tak Perlu Ikut Rapid Test, Mencium Bau Cuka Bisa Deteksi Seseorang Terkena Covid-19 Atau Tidak
09 Agustus 2020, 14:53:09
informasi berupa artikel dari situs inivirals.xyz merupakan info menyesatkan. tidak mampunya seseorang mencium cuka bukan berarti orang tersebut terinfeksi covid 19. ada sejumlah faktor lain yang bisa menyebabkan seseorang kehilangan indra penciuman. untuk memastikan positif atau tidaknya seseorang menderita covid 19, harus dilakukan tes pcr. kategori konten yang menyesatkan sumber httparchive.foeduei narasi tak perlu ikutan rapid tes, mencium cuka bisa deteksi apakah kita terkena virus atau tidak, begini caranya. penjelasan sebuah situs berbasis blogspot inivirals.xyz , membuat artikel dengan judul bahwa tidak perlu mengkuti rapid tes, hanya dengan mencium bau cuka bisa dekteksi seseorang terkena covid 19 atau tidak. artikel tersebut berisi kutipan dari unggahan akun facebook us army garrison daegu. sejak 3 april, tentara angkatan darat amerika serikat as di pangkalan militer daegu, korea selatan, menerapkan tes mencium cuka bagi para pendatang untuk mendeteksi apakah mereka terpapar covid 19. hal ini dilakukan karena adanya penelitian bahwa beberapa pasien covid 19 kehilangan indra penciumannya. berdasarkan penelusuran, dilansir dari tempo.co, berdasarkan pencarian pada unggahan akun facebook us army garrison daegu, memang benar bahwa tentara angkatan darat as di garnisun daegu, korea selatan, menerapkan tes mencium cuka. hal ini diumumkan pada 3 april 2020. menurut unggahan akun us army garrison daegu, mereka melakukan tes penciuman di gerbang masuk kamp walker, carroll, dan henry untuk membantu mendeteksi personil atau tamu yang mungkin terinfeksi covid 19. unggahan tersebut juga menyertakan sebuah foto saat seorang pengemudi dites penciuman di gerbang 2 kamp henry. situs media newsweek pun pernah memuat informasi itu, yakni pada 5 april 2020. tujuan tes penciuaman ini adalah untuk mengidentifikasi pendatang yang mungkin terpapar covid 19 dengan gejala hilangnya indra penciuman. namun benarkah mencium bau cuka dapat mendeteksi seseorang terkena covid 19 atau tidak. berdasarkan penelusuran tim cekfakta tempo, sejauh ini, tidak ada penelitian yang bisa membuktikan apakah metode tersebut efektif dalam mendeteksi infeksi virus corona covid 19. menurut laporan newsweek, tes mencium cuka itu adalah inisiatif garnisun daegu dan tidak diketahui apakah garnisun lain mengadopsi kebijakan serupa. british association of otorhinolaryngology ent uk memang pernah menyebut hilangnya kemampuan indra penciuman atau anosmia sebagai salah satu gejala pasien covid 19. sekitar 30 persen orang yang terkonfirmasi positif covid 19 di korea selatan mengalami anosmia, terutama pada mereka yang mengalami gejala ringan. soal hilangnya kemampuan indra penciuman pada pasien covid 19 ini juga pernah disinggung dalam sebuah studi yang dipublikasikan oleh jurnal nature madicine pada 11 mei 2020. studi itu menyebut, dari 18.401 responden yang menjalani tes covid 19, proporsi responden yang melaporkan hilangnya kemampuan indra penciuman dan perasa lebih tinggi mereka yang hasil tesnya positif 4.668 dari 7.178 responden atau 65,03 persen ketimbang mereka yang hasil tesnya negatif 2.436 dari 11.223 responden atau 21,71 persen. meskipun begitu, tidak semua kasus hilangnya kemampuan indra penciuman ini berkorelasi dengan covid 19. dilansir dari national geographic, direktur pusat bau dan rasa universitas florida di gainesville, steven munger, menjelaskan bahwa hingga 40 persen orang dengan infeksi virus lain, seperti influenza atau flu biasa, juga kehilangan kemampuan indra penciuman untuk sementara waktu. kondisi ini juga umum terjadi pada penderita alergi. pusat pengendalian dan pencegahan penyakit as cdc memang telah memasukkan hilangnya kemampuan indra penciuman dan perasa dalam daftar gejala yang bisa muncul pada penderita covid 19, di antara gejala lain seperti demam, batuk, sulit bernapas, kelelahan, sakit otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung berair, mual atau muntah, dan diare. namun, menurut cdc, gejala gejala ini tidak selalu dimiliki oleh semua penderita covid 19. untuk benar benar memastikan apakah seseorang yang memiliki gejala gejala di atas, termasuk kehilangan penciuman, terinfeksi covid 19, mereka harus menjalani tes polymerase chain reaction pcr yang telah direkomendasikan oleh organisasi kesehatan dunia who selama pandemi covid 19. referensi httpscekfakta.tempo.cofakta847fakta atau hoaks benarkah mencium cuka bisa deteksi covid 19 tanpa perlu rapid test posted by usag daegu on friday, 3 april 2020 httpswww.newsweek.comsmell test us military base south korea apple vinegar screening 1496183 httpswww.nationalgeographic.comscience202004lost your sense of smell it may not be coronavirus httpswww.cdc.govcoronavirus2019 ncovsymptoms testingsymptoms.html httpswww.liputan6.comglobalread4209221hilangnya indra penciuman dan perasa jadi gejala baru virus corona covid 19 coronaviruscukarapid test