Terdapat 9.833 berita hoax pada database kami. LDII Bali ikut berpartisipasi aktif dalam melawan hoax untuk Indonesia yang lebih baik
[KLARIFIKASI] Awan Berbentuk Topi di Gunung Rinjani Tidak Berdampak Gempa
09 Agustus 2020, 14:52:19
fenomena puncak gunung rinjani tertutup awan yang melingkar seperti bertopi itu, tidak ada kaitannya dengan pertanda gempa yang terjadi akhir akhir ini di ntb, ungkap plt kepala biro humas setjen kementerian komunikasi dan informatika kemkominfo ferdinandus setu mengatakan berdasarkan penjelasan dari badan meteorologi klimatologi dan geofisika bmkg di jakarta, kamis 1872019. selengkapnya di penjelasan dan referensi kategori klarifikasi foto puncak gunung rinjani di lombok, nusa tenggara barat, tertutup awan berbentuk topi, menghebohkan warganet, rabu 1772019.banyak yang mengaitkan penampakan awan tersebut dengan peristiwa gempa yang terjadi beberapa hari sebelumnya. ada pula yang mengaitkan dengan fenomena gerhana bulan yang terlihat pada rabu dini hari sekitar pukul 04.00 wita di wilayah itu. penjelasan plt kepala biro humas setjen kementerian komunikasi dan informatika kemkominfo ferdinandus setu mengatakan berdasarkan penjelasan dari badan meteorologi klimatologi dan geofisika bmkg, fenomena tersebut tidak ada hubungannya dengan gempa bumi.fenomena puncak gunung rinjani tertutup awan yang melingkar seperti bertopi itu, tidak ada kaitannya dengan pertanda gempa yang terjadi akhir akhir ini di ntb, ungkap ferdinandus di jakarta, kamis 1872019. kepala badan meteorologi klimatologi dan geofisika bmkg mataram, agus rianto, menjelaskan fenomena puncak gunung rinjani tertutup awan yang melingkar seperti bertopi. ia mengatakan, tak ada kaitannya dengan pertanda gempa yang terjadi akhir akhir ini di nusa tenggara barat.itu fenomena alam awan lenticular, ujarnya di mataram, rabu.agus menegaskan, fenomena alam lenticular tidak terkait atau tidak berkaitan dengan terjadinya gempa bumi. ia mengungkapkan bahwa mengaitkan fenomena alam lenticular dengan akan terjadinya gempa adalah sebuah kesalahpahaman.tidak ada kaitannya, itu hanya rumor. awan caping itu berbahaya bagi penerbangan, bukan tanda tanda terjadinya gempa, jelas agus.bentuk awan seperti topi, caping, piring raksasa, dan awan yang melingkari gunung, disebut awan lenticular, awan itu biasa ditemukan di dekat bukit atau gunung gunung karena ia memang terbentuk dari hasil pergerakan angin yang menabrak dinding penghalang besar, seperti pegunungan dan perbukitan, sehingga menimbulkan sebuah pusaran.menariknya, awan lenticular kelihatan begitu padat, namun hakikatnya tidak demikian. awan ini terlihat padat karena aliran udara lembap terus menerus mengaliri sang awan dan akan keluar lewat permukaan paling bawah. bentuk awan lenticular pun akan bertahan hingga berjam jam, bahkan berhari hari.sementara itu, bagi dunia penerbangan awan lenticular ini sangat mematikan karena sang awan bisa menyebabkan turbulensi bagi pesawat yang nekad memasuki awan atau hanya terbang di dekat awan lenticular.rosyidin, warga sembalun, saat dihubungi dari mataram, mengatakan fenomena gunung rinjani bertopi ini mulai muncul sekitar pukul 07.00 wita atau saat matahari terbit dan berakhir pada pukul 09.30 wita.munculnya itu pas matahari terbit, ujarnya.rosyidin menjelaskan, fenomena puncak gunung rinjani bertopi sebetulnya sudah sering kali terjadi. hanya saja, awan yang melingkar di atas puncak rinjani itu tidak sebundar dan sebesar seperti yang terjadi pada saat ini.masyarakat sudah biasa melihat ada lingkaran awan di atas puncak rinjani. tapi memang yang sekarang tidak sebundar dan sebesar yang sekarang, terang rosyidin.ia mengatakan, meski bukan kejadian pertama kali, banyak warga yang kemudian mengaitkan fenomena awan bertopi di atas puncak rinjani dengan kejadian gempa yang terjadi akhir akhir ini di daerah itu, termasuk mengaitkan dengan fenomena gerhana bulan yang terlihat pada rabu dini hari sekitar pukul 04.00 wita di wilayah itu.namun, bagi warga sekitar sembalun, menurut rosidin, fenomena puncak rinjani bertopi pertanda ada orang yang meninggal. ia mengatakan, itu adalah pertanda orang yang meninggal adalah tokoh penting.ada yang bilang ini karena gempa, gerhana bulan semalam. tapi buat warga sembalun ini pertanda orang meninggal. kalau di kaitkan gempa kami tidak percaya, karena ini kejadian lumrah setiap musim kemarau pasti awan seperti ini terjadi, cuman ini mungkin karena lingkarannya lebih besar, ungkapnya.terlepas dari itu semua, menurut rosidin, karena melihat awan melingkar sebesar itu di puncak rinjani, warga sekitar atau orang yang melintas di jalan kemudian ramai ramai mengabadikan momen tersebut.jadi banyak yang mengambil foto, berselfie, termasuk merekam untuk dibuat video, katanya. referensi httpswww.kominfo.go.idcontentdetail20045hoaks puncak gunung rinjani bertopi dikaitkan dengan gempa ntb0laporanisuhoakshttpswww.suara.comnews20190717153008fenomena gunung rinjani bertopi dikaitkan dengan gempa bmkg hanya rumorhttpsnews.okezone.comread201907193372080975fenomena gunung rinjani bertopi awan dikaitkan dengan gempa ini penjelasannyahttpswww.cnnindonesia.comteknologi20190717191828 199 413060peneliti jelaskan fenomena topi awan di rinjanihttpswww.inews.iddaerahregionalfenomena gunung rinjani bertopi pertanda ada gempa begini penjelasan bmkg596909httpsjpp.go.idcek fakta334900 awan berbentuk topi di gunung rinjani tidak berdampak gempa ini faktanyahttpswww.liputan6.comlifestyleread4015521fakta fakta tentang fenomena topi awan di puncak gunung rinjanihttpswww.republika.co.idberitatrendteksains trendtek190717pus5ln414 bmkg jelaskan fenomena awan caping di puncak gunung rinjanihttpswww.antaranews.comberita964572fenomena topi awan di gunung rinjani dikaitkan gempa ini penjelasannyahttpswww.viva.co.idberitanasional1166502 ada topi awan di gunung rinjani begini penjelasan pakar