Foto yang disertakan merupakan foto jenazah bagian dari tradisi di Toraja Ma’nene atau upacara pembersihan mayat, bukan foto istri durhaka.
=====
Kategori: FalseContext/Konten yang Salah
=====
Sumber: Facebook
=====
Narasi:
Narasi postingan:
“RENUNGAN BERSAMA
Ada Istri yang lupabahwasannya suami lebih Utama dari Ibunya
Ada Ibu dan Bapak lupabahwa anak perempuan mereka perlu mengutamakan suaminnya lebih dari ibunya
Ada istri yg Lupabahwa suami perlu mengutamakan ibunya sendiri melebihi Istrinya
Ada anak perempuan yglupa bahwa dia lebih terikat tanggung jawab kepada suami dan ibu bapak suamilebih dari ibu bapaknya sendiri
Ini kisah seorangWanita telah Durhaka pada suami dan tengah menunggu pengampunan/maaf dari suamihingga tubuhnya tak lagi berdaya…
Astagfirulloh
ingatlah wahai Istrisyurgamu ada pada suami…
Taat itu wajibhukumnya …selagi ia benar…dijalan Yg Allah Ridhoi…
Semoga Allah jadikankita Istiqomah & dijauhkan dari sesuatu perbuatan yang tidak disukai Allah…Aamiin”
Narasi dalam foto:
“Wanita ini menunggupengampunan dari suaminya. Jangan ambil mudah, taatlah suami kamu wahai isteri2di luar sana, sebelom terlambat. Jahat mana pon dia tetap suami kamu,subhanallah”
=====
Penjelasan:
Akun Facebook YusniprofildaParera mengunggah foto yang diklaim sebagai foto istri durhaka kepada suaminya.
Berdasarkan hasilpenelusuran, dilansir dari liputan6.com, diketahui bahwa foto tersebutmerupakan foto jenazah pada tradisi Ma’nene atau upacara pembersihan mayat yangmerupakan tradisi dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Foto serupa denganpostingan tersebut ditemukan pada artikel berjudul “Für indonesischesLeichenritual werden die Toten ans Tageslicht gebracht (ritual pemakamanIndonesia, orang mati dibawa ke cahaya)” yang tayang di laman heftig.de. Fotoserupa tersebut terdapat pada foto ke delapan pada artikel tersebut.
Pada caption di fotodalam heftig.de tertulis sumber gambar diambil dari video di kanal Youtube HasbiTubeHDdengan judul “Tradisi Ma’nene, Ritual Mengganti Pakaian Mayat di TanaToraja” yang diunggah pada 25 Desember 2014.
Adapun, tradisi Ma’nenemerupakan merupakan kegiatan membersihkan jasad para leluhur yang sudah ratusantahun meninggal dunia. Prosesi dari ritual Ma’Nene dimulai dengan para anggota keluargayang datang ke Patane untuk mengambil jasad dari anggota keluarga mereka yangtelah meninggal. Patane merupakan sebuah kuburan keluarga yang bentuknyamenyerupai rumah. Lalu, setelah jasad dikeluarkan dari kuburan, kemudian jasaditu dibersihkan.
Pakaian yang dikenakanjasad para leluhur itu diganti dengan kain atau pakaian yang baru. Biasanyaritual ini dilakukan serempak satu keluarga atau bahkan satu desa, sehinggaacaranya pun berlangsung cukup panjang. Setelah pakaian baru terpasang, lalu jenazahtersebut dibungkus dan dimasukan kembali ke Patane.
Rangkaian prosesiMa’Nene ditutup dengan berkumpulnya anggota keluarga di rumah adat Tongkonanuntuk beribadah bersama. Ritual ini biasa dilakukan setelah masa panenberlangsung, kira-kira di bulan Agustus akhir. Pertimbangannya karena padaumumnya para keluarga yang merantau ke luar kota akan pulag ke kampungnya,sehingga semua keluarga dapat hadir untuk melakukan prosesi Ma’Nene inibersama-sama.
Berdasarkan penjelasantersebut, maka konten tersebut masuk ke dalam False Context atau Kontenyang Salah.
=====
Referensi:
https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1276093372723195
https://www.heftig.de/toraja-lebende-tote/