Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).
Bukan gara-gara HTI, melainkan kerugian Pertaminadisebabkan oleh beberapa faktor. Pertama yaitu, penurunan konsumsi BBM dalamnegeri, adanya penurunan harga minyak mentah dunia, dan pergerakan nilai tukardolar AS yang berdampak pada rupiah sehingga terjadinya selisih kurs yang cukupsignifikan.
= = =
KATEGORI:Satire/Parodi
= = =
SUMBER:FACEBOOK
= = =
NARASI:
Akunfacebook Rudy Effendi memposting status (01/09/2020) dengan narasi:
“gara2 htipertamina rugi 11T 😆”
= = =
PENJELASAN:
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim Pertamina rugi 11T gara-garaHTI adalah salah. Pertamina mengalamikerugian karena pendapatan usaha berkurang dari USD25,55 miliar menjadi USD20,48miliar. Hal tersebut disebabkan penjualan minyak dalam negeri seperti minyak mentah,gas bumi, energi panas bumi dan produksi minyak tercatat turun 20,91 persenmenjadi USD16.56 miliar. PT Pertamina (Persero) tercatat mengalami kerugian USD761,23 jutaatau setara dengan Rp11,1 triliun (kurs USD14.666) pada semester I/2020. Dibandingkansebelumnya, perseroan mencatat laba tahunan berjalan sebesar USD764,68 atausetara Rp10,94 triliun.
VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usaman menjelaskansepanjang paruh pertama tahun ini, pertamina menghadapi tiga tantangan utama. Pertamayaitu, penurunan konsumsi BBM dalam negeri, adanya penurunan harga minyakmentah dunia, dan pergerakan nilai tukar dolar AS yang berdampak pada rupiahsehingga terjadinya selisih kurs yang cukup signifikan.
“Pandemi Covid-19, dampaknya sangat signifikan bagiPertamina. Dengan penurunan demand, depresiasi rupiah, dan juga crude priceyang berfluktuasi yang sangat tajam membuat kinerja keuangan kita sangatterdampak,” tuturnya, dalam keterangan tertulis, Senin (24/8/2020). Dilansirdari kompas.com.
Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)jumlah konsumsi BBM di beberapa kota di Indonesia menurun hingga 50-60 persen.Hal ini berdampak pada penurunan permintaan pada konsumsi BBM secara nasional yangsampai Juni 2020 hanya sekitar 117.000 kilo liter (KL per hari atau turun 13persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 yang tercatat 135.000 KLper hari.
Kemudian melemahnya harga minyak mentah dunia Dated Brentyang menjadi acuan harga minyak perseroan pada 2020 sempat berada di posisiterendah hingga US$19 per barel, turun signifikan dibandingkan awal tahun yangmasih di posisi sekitar US$64 per barel. Begitu pula nilai tukar rupiah, telahterjadi pelemahan dengan titik terendahnya yang terjadi pada maret 2020.Keadaan ini memberikan tekananan finansial karena pendapatan Pertamina sebagianbesar dalam Rupiah (IDR), sementara pembelian Crude dalam Dolar AS (USD).
Dengan demikian, klaim Pertaminarugi 11T gara-gara HTI termasuk dalam konten satire/parodi dalam artian tidakada niat merugikan namun berpotensi untuk mengelabui.
= = =
REFERENSI:
https://money.kompas.com/read/2020/08/24/210632626/pertamina-rugi-rp-1113-triliun-di-semester-i-2020