HasilPeriksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO UniversitasPendidikan Indonesia).

Informasiyang salah. Faktanya, Bank Indonesia mengatakan bahwa uang khusus tersebutdikeluarkan, diedarkan, dan mulai berlaku sebagai alat pembayaran yang sahtepat pada hari kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2020.

Selengkapnyadi bagian penjelasan.

====

Kategori:Konten yang Menyesatkan

====

Sumber: Facebook

https://archive.md/a0vrQ

====

Narasi:

“KadoPrank. “Uang Baru”

Innformasisahih bahwa “Uang Baru” Dengan nilai Rp 75,ooo, itu bukan dimaksudkansebagai Alat Penukar, melainkan semacam Merchandise saja, atau uangkenang-kenangan, untuk memperingati Ulang Tahun Kemerdekaan Bangsa Indonesiayang ke-75 tahun. […] (narasi dilanjutkan di bagian Catatan setelah Referensi).

====

Penjelasan:

AkunFacebook Tifauzia Tyassuma mengunggah foto disertai narasi bahwa uang khususbertema 75 Tahun Kemerdekaan RI dengan nominal Rp75.000 yang dikeluarkan olehBank Indonesia tidak bisa dijadikan alat tukar pada 17 Agustus 2020. Unggahantersebut telah mendapat respon sebanyak 1000 reaksi, 434 komentar, dandibagikan sebanyak 610 kali.

Berdasarkanhasil penelusuran, informasi mengenai uang Rp75000 tidak bisa dipakai sebagaialat tukar dalam narasi unggahan tersebut tidak tepat. Dikutip dari portalberita Bisnis, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi mengatakan, uangbaru tersebut menjadi alat pembayaran yang sah. Ia menyampaikan hal ini pentingdiketahui masyarakat, sebab muncul informasi di media sosial bahwa uang barunominal Rp75.000 diperjualbelikan hingga puluhan juta karena digunakan untukkoleksi.

“Bahwa UangPeringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI ini berlaku sah sebagai legal tender.Sehingga dapat dipakai betul-betul, bisa diberlakukan sebagai alat pembayaranyang sah,” ujarnya.

Lebihlanjut, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Bank Indonesia jugatelah menyiapkan pedoman khusus terkait pemesanan dan penukaran uang baruRp75.000. Bank Indonesia telah membagi rata distribusi uang baru ke kantorperwakilan Bank Indonesia yang ada di berbagai daerah.

Jumlahdistribusi ke daerah mempertimbangkan rasio pengedaran uang, konsumsi rumahtangga, hingga jumlah KTP. Setiap daerah memperoleh kesempatan yang rata untukmemperoleh uang baru tersebut. Mekanisme pemesanannya yakni tiap satu KTP hanyabisa digunakan untuk satu kali pemesanan.

Sebagaitambahan, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, rupiah sebagaimata uang tidak hanya berperan sebagai alat pembayaran, tetapi simbolkedualatan negara.

“Sebagaiwujud syukur atas kemerdekaan RI, pemerintah dan BI mengeluarkan uang edisikhusus HUT RI ke-75 dalam bentuk pecahan Rp 75.000,” ujar Perry Warjiyodalam peluncuran uang peringatan kemerdekaan 75 Tahun RI yang disiarkan melaluikanal YouTube Bank Indonesia.

Dalam acarayang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, peluncuran ini telahmelalui perencanaan yang matang sejak tahun 2018. Ia mengatakan peluncuran uangini bukanlah peluncuran uang baru seperti biasa dan juga bukan tambahanlikuditas untuk pembiayaan.

Dengandemikian, unggahan akun Facebook Tifauzia Tyassuma dapat dikategorikan sebagaiKonten yang Menyesatkan. Hal ini dikarenakan informasi yang dipaparkan dalamnarasi unggahan tersebut tidak sesuai dengan pernyataan pihak Bank Indonesia.

====

Referensi

https://finansial.bisnis.com/read/20200818/11/1280491/tak-hanya-jadi-koleksi-uang-baru-rp75.000-bisa-dipakai-untuk-transaksi

https://finance.detik.com/moneter/d-5136413/uang-khusus-hut-ri-rp-75000-bisa-dipakai-buat-belanja

====

Catatan:

(Narasilanjutan dari unggahan tersebut sebagai berikut) […] “Lalu, jadi maksudnyabagaimana?

Jadi kalauAnda ingin mendapatkan “Uang Merchandise” ini, maka silakan ke Bank,sediakan uang, uang beneran ya, sejumlah Rp 75,000 disertai dengan 1 fotokopiKTP.

Jatahpembelian uang merchandise tersebut, 1 KTP dapat jatah membeli 1 lembar.

Setelahanda membeli, saya sarankan uang Rp 75,ooo itu dilaminating saja untukkenang-kenangan.

Karenauntuk dibelanjakan tidak bisa, karena status uang Rp 75ooo ini bukan sebagaiAlat Tukar.

Nominalnyasaja tidak jelas. Tidak ada dalam nomenklatur Rupiah Indonesia.

Coba bukadompet. Bandingkan dengan nominal yang tertera pada semua uang kertas anda.

Angka 000nya beda kan. Uang asli angka 000 nya ditulisnya besar-besar.

000

Uangmerchandise ini angka 000 nya ketjil-ketjil.

ooo.

Maka,

SepertinyaPemerintah kali ini, di hari Ulang Tahun Indonesia yang semestinya dirayakandengan sangat bahagia dan gembira, nge-prank lagi.

Mengeluarkan“Uang Baru’ yang tidak bisa digunakan sesuai fungsinya sebagai alatpenukar.

Terus buatapa dong dibuat?

Ya namanyamerchandise, diharapkan ada pembelinya toh?

Siapa?

Ya rakyatIndonesia yang negaranya lagi Ulang Tahun lah. masa rakyat Wakanda?

Diharapkanrakyat Indonesia menjadi konsumen dengan membeli.

Kalaurakyat Indonesia yang berKTP, sejumlah 100,000,000 saja.

Maka hariini Pemerintah dapat kado istimewa dari Rakyatnya,

Uang cashsenilai Rp 7,500,000,000,000,000 atau Rp 7,5 Triliun.

Uang segar.Cash.

Uangnyarakyat yang baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung.

Lho!

Sebenarnya,hari ini yang Ulang Tahun siapa sih?

Kok jadi siapa yang menraktir dan siapa yang ditraktir ngga jelas begini.”