HasilPeriksa Fakta Rizki Abdul Aziz (Anggota Komisariat MAFINDO UniversitasPendidikan Indonesia).
Suratedaran tersebut palsu. MUI melalui Wasekjen Bidang Informasi dan Komunikasi MUImengatakan surat tersebut hoaks dan tidak masuk akal. Selain itu, surattersebut tidak memenuhi persyaratan surat resmi dari MUI.
= = = = =
KATEGORI:KONTEN PALSU
= = = = =
SUMBER: FACEBOOK
= = = = =
NARASI:
“MAJELISULAMA INDONESIA
JalanProklamasi No.51, Menteng,
JakartaPusat
Hal :Seruan Siaga 1
PEMBERITAHUAN
Assalamua’laikum Warahmatulahi Wabarakatuh
Kami selakuSekertaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. Dengan ini menyerukan kepadaseluruh MUI Propinsi, Kabupaten, dan Kota Agar berhati-hati dan Waspada dengandi adakannya Rapid Test Covid – 19 terhadap para Ulama, Kyai, dan Ustadz diseluruh Indonesia.
Kamiserukan bahwa rencana Test Corona ini adalah modus operandi dari Pki atasperintah Negara Komunis China untuk menghabisi para tokoh agama Islam baik diIndonesia maupun di Negara muslim lain. Oleh karena itu kita akan tolak niatmereka yang kelihatan baik. Tapi di dalamnya ada misi yang sangat jahat danlicik!
Kita banyakbelajar dari pengalaman
Kita banyakbelajar dari pengalaman sejarah para Ulama dan para Kyai kita di tahun 1948 dan1965, di mana para tokoh agama kita sering di tipu oleh muslihat Pki.
Kalau kitamelakukan Rapid Test Covid 19, kita akan dinyatakn Positive, lalu kita akan diKarantina, kita akan di Suntik dengan dalih pengobatan, padahal kita di suntikracun, meninggal dan langsung di kuburkan.
Kita sudahterbiasa hidup sehat. Dan para Santri pun dari dulu sudah terbiasa hidupLockdown.
Satu haljuga kepada semua orang tua, jika pemerintah melakukan suntik imunisasi untukanak-anak sampal umur 18 tahun dengan dalih untuk imunisasi Corona, agar ditolak, baik itu di lingkungan sekitar rumah, sekolah, dan tempat-tempat lain.
Cermat,Waspada, dan berhati-hati. Karena umat muslim sedang di dzolimi olehpihak-pihak Komunis yang berlindung dalam wadah kekuasaan pernerintahan.
Sekian danterima kasih
Wassalamua’laikum Warahmatulahi Wabarakatuh
Jakarta 03April 2020
SekertariatMUI Pusat.”
= = = = =
PENJELASAN:
AkunFacebook bernama Hendar Dare mengunggah status pada tanggal 10/8/2020 berupagambar yang menampilkan surat edaran dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dalamsurat tersebut disebutkan MUI melakukan seruan untuk waspada terhadap rapidtest karena itu merupakan strategi dari PKI untuk menghabisi tokoh agama Islam.
Dari hasilpenelusuran, surat edaran tersebut palsu. Surat ‘seruan siaga 1’ dari MUI telahberedar sebelumnya pada bulan Mei lalu. Melalui artikel berjudul “[SALAH] Surat“Seruan Siaga 1” Majelis Ulama Indonesia” yang tayang pada di turnbackhoax.idpada tanggal 25/5/2020, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tak pernahmengeluarkan seruan yang meminta ulama, kiai, dan ustaz di Indonesia untukmenolak rapid test.
Dilansirdari Kompas.com, wakil Sekretaris Jenderal Bidang Informasi dan Komunikasi,Amirsyah Tambunan mengatakan seruan itu adalah hoaks. “Itu berita hoaks yangsangat tidak masuk akal,” kata Amirsyah 24/5/2020.
Dalampemberitaan Tempo.co, Amirsyah juga mengatakan MUI tak menolak rapid test.“Secara medis kan orang harus di-rapid test untuk mengecek apakah diaterinfeksi atau tidak,” kata Amirsyah. Menurut dia, sejumlah ulama MUI diJawa Barat pun turut menjalani rapid test. Amirsyah meminta masyarakat untuktak terpengaruh upaya adu domba tersebut. Dia mewanti-wanti agar semua pihakberpikir rasional dalam mengatasi pandemi Covid-19.
Selain itu,kepala surat, nomor, lampiran, halaman, alamat, tujuan, isi, format margin,pembukaan, penutup, nama dan tanda tangan tidak sesuai dengan struktur suratyang telah ditetapkan dengan Pasal 4 PO MUI tentang Pedoman PenyelenggaraanOrganisasi Majelis Ulama Indonesia (PO MUI) edisi Revisi 2018 sebagaimana yangdi beritakan oleh mui.or.id. Dengan demikian, surat edaran dari MUI tersebuttermasuk Konten Palsu.
= = = = =
REFERENSI:
https://covid19.go.id/p/hoax-buster/salah-surat-seruan-siaga-1-majelis-ulama-indonesia