JawaPos.com – Isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) terus digulirkan sejumlah pihak. Menjelang pemilihan umum legislatif, isu diarahkan ke keluarga PKI. Keluarga D.N. Aidit menjadi sasarannya. Pembuat hoax menyebut anak-anak Aidit nyaleg.
Salah satu penyebar hoax itu adalah akun Facebook Suratmin Suwarno (fb.com/100007182783019). ”#2019TetapAntiPKI Anak D.N. Aidit GEMBONG PKI ada tiga yg ikut nyaleg: 1. Ilham Aidit lewat PDIP, 2. Muannas Aidit lewat PSI, 3. Dita Indah Sari Aidit lewat PKB. Ayo kita tenggelamkan, jangan dipilih. Informasikan ke sanak famili, kerabat, dan sahabat kita,” tulis akun tersebut Jumat siang (23/11).
Suratmin mungkin perlu membaca liputan khusus yang diturunkan Jawa Pos Group pada Oktober 2017. Ketika itu, Jawa Pos membuat liputan khusus terkait polemik film G30S/PKI. Salah satu beritanya berkaitan dengan wawancara Ilham Aidit.
Dalam wawancara itu, Ilham menjelaskan masa lalu dan kondisi anak-anak D.N. Aidit saat ini. Anak D.N. Aidit adalah Ibarruri Putri Alam, Ilya Aidit, Iwan Aidit, Ilham Aidit, dan Irfan Aidit. Hanya Ilham yang tinggal di Indonesia, tepatnya di Bandung. Irfan telah meninggal. Sementara itu, Iba, Ilya, dan Iwan hidup di luar negeri. Selengkapnya baca berita-berita wawancara Ilham lewat link bit.ly/IlhamAidit.
Jadi, bisa dipastikan, Dita Indah Sari bukan anak Aidit. Dia merupakan aktivis yang ditangkap saat Orde Baru berkuasa. Tuduhannya subversif. Sementara itu, Muannas Aidit merupakan pengacara. Dia bermarga Arab, Aidid. Bukan Aidit. Koran ini juga pernah mewawancarai Muannas terkait hal itu.
Kemarin koran ini kembali mengontak Ilham untuk memastikan apakah dirinya nyaleg lewat PDIP. Ilham pun tertawa saat dimintai konfirmasi. “Hoax itu, Mas. Saya sama sekali tidak nyaleg. Itu pasti kerjaan buzzer,” ujarnya.