HasilPeriksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO UniversitasPendidikan Indonesia).
Narasi yang salah. Faktanya, terjemahan darikutipan as-Syafi’i yang tertulis di kitab Tarikh Al-Islam karya imamAdz-Dzahabi tidak memakai redaksi “filsafat, melaikan “kalam”.
Selengkapnya di bagian penjelasan.
====
Kategori: Konten yang Menyesatkan
====
Sumber: Instagram
====
Narasi:
“Hukum Belajar Ilmu Filsafat
ㅤ
Telegram: http://t.me/Manhaj_salaf1
Youtube: http://youtube.com/ittibarasul1
ㅤ
ㅤ
Pertanyaan:
ㅤ
بــسم اللّٰـه
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
ㅤ
Afwan, apakah hukum mempelajari ilmu Filsafat?Dan mengapa Al-Farabi sampai disebut bapak Filsafat kedua, apakah diamenyimpang dari ajaran agama ? Syukron.
ㅤ
Dari Muhammad Yusril (Group MS-I 07)
ㅤ
Jawab:
ㅤ
بــسم اللّٰـه
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
ㅤ
Hukum Filsafat adalah haram dan ia pintukekafiran. Tidak ada dalam Filsafat kecuali kebodohan, pemutaran kata, dankebingungan, dan sebuah pembahasan bertele-tele tanpa penyelesaian.
ㅤ
Adz-Dzahabi rahimahullah berkata: “Hampirtidak ada orang-orang yang memperdalam ilmu Filsafat kecuali ijtihadnya akanmengantarkannya kepada pendapat yang menyelisihi kemurnian sunnah. Karenanyapara ulama salaf mencela mempelajari ilmu orang-orang kuno, karena ilmuFilsafat lahir dari para Filosof yang berpemikiran Dahriyah (Atheis).Barangsiapa yang dengan kecerdasannya berkeinginan untuk mengkompromikan antarailmu para Nabi dengan ilmu para Filosof, maka pasti ia akan menyelishi paraNabi dan juga menyelisihi para Filosof”. (Mizaanul I’tidaal 3/144)
ㅤ
Imam Asy-Syaafi’i juga berkata: “Tidakada sesuatu yang lebih aku benci daripada ilmu Filsafat dan ahliFilsafat”. (Taariikh Al-Islaam li Adz-Dzahabi 14/332)
ㅤ
Bagi anda yang baru belajar Filsafat, akan kenalyang namanya Aristoteles, Phitagoras, dan semisalnya. Ilmu ini adalah kekufuranyang nyata, mengingkari Rabb, Malaikat, Rasul, Kitab, hari akhir dan takdir.Filsafat adalah seburuk-buruk ilmu.
ㅤ
Bapak pertama dari Filsafat adalah Aristotelesyang mengatakan Tuhan itu terlalu tinggi, Ia tidak memiliki sifat dan Ia tidaktau masalah kecil dan tidak ada takdir. Ia dijuluki Imam Ibnu Qayyim dalamkitab Ighasatu Lahafan sebagai guru pertama. Dan jejak kekufurannya diikutiAl-Farabi, sehingga dia dijuluki guru kedua, dia adalah orang yang mengingkaritakdir dan hari akhir, dia lebih buruk dari guru pertama dan mengunggulinyadalam penyimpangan dan dia memiliki keyakinan yang beda dengan kaum muslimin.Semoga kita diselamatkan dari ilmu Filsafat yang kufur.
ㅤ
والله تعالى أعلمُ بالـصـواب
ㅤ
l”
====
Penjelasan:
Akun Instagram @ittibarasul1 mengunggah narasidengan disertai sebuah foto yang mengilustrasikan haramnya ilmu filsafat pada23 Juli 2020. Unggahan tersebut telah mendapatkan 12.064 likes.
Berdasarkan hasil penelusuran, narasi dan fotoilustrasi unggahan aku tersebut tidak tepat. Azis Anwar Fachrudin, seorangpeneliti dari Centre for Religious and Crosscultural Studies (CRCS) UniversitasGadjah Mada, Yogyakarta, meluruskan unggahan dari akun Instagram @ittibarasul1mengenai haramnya ilmu filsafat melalui akun Facebooknya pada 27 Juli 2020.
Dalam unggahannya di laman Facebooknya, AzisAnwar Fachrudin memaparkan bahwa penerjemahaan di unggahan @ittibarasul1 tidaktepat dan keluar konteks. Redaksi asli dari as-Syafi’i tidak memakai kata“filsafat”, tapi “kalam” dengan bunyi teksnya “
“ما شيءأبغض إلي من الكلام وأهله
yang artinya “Tidak ada yang lebih aku bencidibanding kalam dan ahli kalam”. Konteks “kalam” di pernyataan as-Syafi’i itumerujuk pada kaum qadariyyah dan ‘nufat as-shifat’ (para penyangkal sifat-sifatAllah).
Ia juga menyebutkan filsafat berguna untukmerumuskan pertanyaan yang baik (yang menjadi awal dari ilmu) dan denganlogika, yang merupakan salah satu bagian dari filsafat, menertibkan pikiran untukmenjawab pertanyaan itu.
Akun Twitter @adeirra juga memaparkanpenjelasan yang komprehensif melalui utas yang dibuatnya untuk meluruskan apayang diunggah oleh akun Instagram @ittibarasul.
Seperti yang dituliskan oleh Azis AnwarFachrudin, ia juga menerjemahkan kitab Tarikh Al-Islam karya imam Adz-Dzahabitepatnya di Jilid 14 halaman 332 yang dikutip oleh @ittibarasul1 dalamunggahannya di Instagram. Terjemahan dari kutipan kitab tersebut adalah “Tidakada yang lebih aku benci dibanding kalam dan ahli kalam”.
Dengan demikian, unggahan akun Instagram@ittibarasul1 dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan. Hal inidikarenakan perkataan dari as-Syafi’i yang diterjemahkan oleh akun Instagram@ittibarasul1 tidak tepat dan keluar dari konteks.
====
Referensi: