HasilPeriksa Fakta Rizky Abdul Aziz (Anggota Komisariat MAFINDO UniversitasPendidikan Indonesia).
Gambar suntingan/editan. Judul beritaKompas dipelintir. Anies Baswedan tidak pernah menyatakan hal tersebut tentangkebijakan reklamasi.
=====
KATEGORI: KONTEN YANG DIMANIPULASI
=====
SUMBER: FACEBOOK
=====
NARASI:
“Buka Suara soal Reklamasi Ancol,Anies: Ini untuk Melindungui Warga dari Banjir”
=====
PENJELASAN:
Akun Facebook bernama Rinkashi Tomomengunggah status pada tanggal 08/07/2020 di grup Facebook bernama “ANISBASWEDAN PRESIDEN RI 2024” yang berisi sebuah gambar berupa dua bilah tangkapanlayar berita mengenai tanggapan Anies Baswedan pada program reklamasi DKIJakarta. Salah satu pemberitaan dari gambar tersebut berasal dari Kompas.commemberitakan Anies Baswedan “mendungui” warga Jakarta ditambah klaim Aniessebagai penipu. Pemilik status juga menyebut Anies sebagai gubernur hasildemonstrasi pada narasinya.
Dari hasil penelusuran, gambartersebut merupakan layar tangkap dari pemberitaan Kompas.com yang berjudul“Buka Suara soal Reklamasi Ancol, Anies: Ini untuk Melindungi Warga dariBanjir”. Kemudian judulnya dipelintir menjadi “Melindungui warga dari banjir.”
Anies Baswedan pada berita aslinya diKompas.com mengklaim bahwa proses yang dilakukan ini adalah untuk melindungiwarga Jakarta dari bencana banjir yang menjadi momok di Ibu Kota.
“Proses ini sudah berlangsungcukup panjang bahkan menghasilkan lumpur yang amat banyak, 3,4 juta meterkubik. Lumpur ini kemudian dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan Ancol. Jadiini adalah sebuah kegiatan untuk melindungi warga Jakarta dari bencanabanjir,” ucap Anies, Sabtu (10/07/2020).
Sebelumnya Anies Baswedan menolakprogram reklamasi DKI Jakarta pada 2017 seperti yang diberitakan Detik.com padastatus. Hal ini yang membuat Anies disebut sebagai “penipu” karena pada 2020mengijinkan program reklamasi sebagaimana narasi dalam gambar. Dari hasilpenelusuran di atas, status tersebut termasuk pada konten yang dimanipulasi.
=====
REFERENSI:
https://news.detik.com/berita/d-3537239/anies-kalau-reklamasi-dilanjutkan-banjir-semakin-besar