Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDOUniversitas Pendidikan Indonesia).
Klaim yang salah. Faktanya, WHO dan para ahli menyatakan tidak adadampak negatif dari menggunakan masker seperti yang diklaim itu.
Selengkapnya di bagian penjelasan.
====
Kategori: Konten yang Menyesatkan
====
Sumber: Facebook
====
Narasi:
“Face Masks:
– Reduces oxygen up to 60%
– Increases risk of CO2 poisoning
– Viruses and bacteria saturate the mask and get reinhaled
– FRESH AIR is vital for immune health!”
“Masker Wajah:
– Mengurangi oksigen sampai 60%
– Meningkatkan risiko keracunan CO2
– Virus dan bakteri memenuhi masker dan dapat terhirup kembali
– Udara segar sangat penting untuk kesehatan kekebalan tubuh!”
====
Penjelasan:
Akun Facebook Toni Immanuel mengunggah sebuah gambar ilustrasiorang-orang yang memakai masker di laman pribadinya pada 12 Juli 2020. Di dalamunggahan tersebut, disebutkan beberapa dampak dari masker wajah, sepertimengurangi oksigen yang akan masuk ke dalam tubuh, berisiko keracunan CO2 danvirus serta bakteri yang memenuhi masker dapat terhirup kembali ke dalam tubuh.Unggahan tersebut telah mendapatkan respon sebanyak 12 reaksi, 3 komentar, dantelah dibagikan sebanyak 16 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim mengenai dampak masker wajah dalamunggahan tersebut tidak tepat. WHO, organisasi kesehatan dunia, dalamunggahannya di Instagram pada 11 Juni 2020 menegaskan bahwa penggunaan maskermedis yang berkepanjangan ketika digunakan secara tepat tidak akan menyebabkankeracunan CO2 maupun pengurangan oksigen. WHO juga menyarankan untuk tidakmenggunakan kembali masker sekali pakai dan selalu menggantinya ketika sudahbasah.
Dikutip dari hasil periksa fakta AFP, Vinita Dubey, Petugas KesehatanAsosiasi Medis dari Toronto Public Health mengatakan bahwa jika dikenakandengan benar, masker kain mungkin tidak mengurangi oksigen yang cukup sehinggapemakainya akan pingsan.
“Secara umum, masker kain itu tidak ketat menutup wajah, masih adaruang terbuka kecil di sekeliling masker dan juga pori-pori kain yang bisamelewatkan oksigen sambil menghalangi partikel pembawa virus,” katanya.
Klaim bahwa mengenakan masker “meningkatkan risiko keracunan CO2″juga dibantah oleh Dubey.
“Penggunaan masker wajah untuk waktu yang lama, termasuk N95, belumterbukti menyebabkan keracunan karbon dioksida pada orang sehat. Jika CO2perlahan-lahan menumpuk di dalam masker dari waktu ke waktu, kadarnya rendahdan sebagian besar dapat ditoleransi,” ujar Dubey.
Namun, ada keadaan khusus ketika beberapa orang mungkin tidak nyamanmengenakan masker.
“Kecemasan atau panik dapat menyebabkan hiperventilasi (pernapasancepat) yang dapat menyebabkan kadar CO2 turun dan gejala sakit kepala ringan,pusing serta kebingungan,” tambah Dubey.
Dikutip dari helloSehat, hiperventilasi adalah keadaan dimana seseorang akan lebih banyak mengeluarkan CO2sehingga kadar CO2 dalam tubuh berkurang. Hal ini memicu terjadinya penyempitanpembuluh darah yang memasok darah ke otak dan dapat menyebabkan gejala sakitkepala, perubahan pengelihatan, dan hilang kesadaran.
Sebagai informasi tambahan, seorang pelari maraton asal Oregon, AmerikaSerikat bernama Galen Rupp berhasil memenangkan kejuaraan Track & FieldAmerika Serikat pada nomor lari 10.000 meter di tahun 2011. Ia mengenakansebuah masker medis pada hari pertama kejuaraan tersebut diselenggarakan untukmenyaring serbuk sari yang pada saat itu jumlahnya sedang melonjak.
Klaim bahwa virus dan bakteri memenuhi masker dibantah oleh Hyo-JickChoi, Asisten Profesor di Departemen Teknik Kimia dan Material di UniversitasAlberta. Choi mengatakan semua itu tergantung pada tingkat risiko lingkungan,waktu yang dihabiskan, dan dimana masker tersebut dibuka.
Dengan demikian, klaim masker dapat menimbulkam dampak negatif dalamunggahan akun Facebook Toni Immanuel dapat masuk ke dalam kategori konten yangmenyesatkan. Hal ini dikarenakan WHO dan para ahli menyatakan fakta bahwa tidakada dampak negatif dari penggunaan masker apabila dipakai secara tepat.
====
Referensi:
https://factcheck.afp.com/misleading-social-media-posts-claim-adverse-health-effects-face-masks
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/napas-berlebihan-hiperventilasi/#gref
https://www.oregonlive.com/trackandfield/2011/06/what_in_the_world_is_galen_rup.html