Videoyang dibagikan ulang pada 5 Juni 2020 tersebut merupakan kejadian pada tahun2019. Klaim pada judul video bahwa pelaku vandalisme di Masjid Cilandak merupakanPKI adalah tidak berdasar atau tidak sesuai dengan fakta. Saat itu pelaku telahdiamankan oleh pihak berwajib dan diketahui mengalami skizofrenia atau gangguankejiwaan.
Selengkapnyaterdapat di penjelasan!
KATEGORI:FALSE CONTEXT
===
SUMBER:YOUTUBE dan FACEBOOK
===
NARASI:
“TERCIDUKANJING PKI YANG MENGOTORI MASJID”
===
PENJELASAN:Beredar sebuah video melalui situs web berbagi video Youtube berjudul “TERCIDUKANJING PKI YANG MENGOTORI MASJID”. Video tersebut disebarkan oleh sebuah akun Youtube@viralindonesia pada 8 Juni 2019 dan telah disaksikan oleh 109 ribu penggunaakun Youtube lainnya. Video berjudul “TERCIDUK ANJING PKI YANG MENGOTORI MASJID”kembali dibagikan oleh pengguna media sosial Facebook dalam beberapa waktuterakhir.
Salahsatunya adalah pengguna akun Facebook @RizkyPratama melalui sebuah grup publik @SuaraAspirasiRakyatpada 5 Juni 2020. Hingga saat ini unggahan tersebut telah mendapat 290 respondari pengguna Facebook lainnya dan dibagikan sebanyak lebih dari 120 kali. Pascadibagikan ulang, video tersebut cukup mendapat banyak respon dari parawarganet. Terlebih tanpa adanya keterangan seperti kapan kejadian tersebut dansiapa sebenarnya pelaku.
Namunpasca dilakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa judul yang disematkanoleh @viralindonesia tidak sesuai dengan fakta. Coba melakukan pencarian faktamelalui mesin pencari gambar milik google, gambar serupa pernah digunakan oleh pojoksatu.idpada pemberitaan berjudul “Video Pelaku Pencoret Masjid Bergambar Kelamin PriaDitangkap Warga” yang terbit pada 12 Juni 2019.
Berdasarkanpenjelasan dari pojoksatu.id, diketahui bahwa pelaku pencoret masjid di wilayahCilandak telah diamankan oleh pihak berwajib. Saat dimintai keterangan terkaitdengan perbuatan yang telah dilakukan, pelaku berinisial DJF (35) menjawabdengan keterangan ngawur. Karena diduga mengalami gangguan kejiwaan, DJF akhirnyadibawa ke Rumah Sakit Polri.
Setelahdilakukan pemeriksaan mendalam terhadap DJF, dokter kejiwaan menyatakan bahwapelaku positif mengalami stres yaitu skizofrenia. Pelaku juga diketahui sempat ributdengan ayahnya tepat sebelum melakukan aksi tidak terpujinya tersebut. Faktaserupa juga diperoleh melalui pemberitaan milik beritasatu.com berjudul “PelakuVandalisme di Masjid Cilandak Mengidap Gangguan Kejiwaan” yang terbit pada 11Juni 2019. Saat itu, Kapolres Metro Jakarta Selamat Kombes Polisi Indra Jafarmenjelaskan bahwa berdasarkan keterangan yang ada, pelaku mulai mengalamigangguan kejiwaan ketika ibundanya meninggal dunia.
“Jadisampai saat ini, karena memang ada gangguan kita belum bisa memastikan apa yangjadi penyebab atau motivasi dia melakukan pencoretan terhadap masjid itu. Ini yangmasih simpang siur, kita akan dalami, tetapi positif yang bersangkutan mengidappenyakit atau gangguan jiwa berupa skizofrenia. Ada gangguan kejiwaan, stress tunggisehingga dia melakukan itu,” pungkasnya.
Berdasarkandari pemeriksaan fakta yang dilakukan, video berjudul “TERCIDUK ANJING PKI YANGMENGOTORI MASJID” adalah tidak sesuai dengan fakta. Video tersebut masuk kedalam kategori false context. False context sendiri merupakan sebuahkonten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, falsecontext memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi padasuatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yangada.
===
REFERENSI: