Kontenyang dibagikan di Facebook berasal dari postingan di kaskus.com pada 4 Oktober2018. Sedangkan, kesepakatan penguasaan 51 persen saham Freeport dilakukan padaDesember 2018. Lalu, artikel asli berjudul itu merupakan opini Salamuddin Daeng,Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) yang tayang pada Selasa, 5 September2017 di rmol.id.
=====
Kategori:False Context/Konten yang Salah
=====
Sumber: Facebook
=====
Narasi:
“Dasarjokodok tukang tipu… tapi goblok nya kenapa ebong tetap percaya 🙄”
=====
Penjelasan:
Beredarpostingan dengan tautan berjudul “Penguasaan 51 Persen Saham Freeport OlehPemerintah Bohong Besar.” Postingan itu dibagikan pada 10 Juni 2020.
Berdasarkanhasil penelusuran, diketahui bahwa konten postingan tersebut berasal dari forumkaskus.co.id pada tanggal 4 Oktober 2018. Lalu, melalui penelusuran lebih lanjut,sumber konten di kaskus.co.id itu berasal dari opini Salamuddin Daeng, PenelitiAsosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) yang tayang pada Selasa, 5 September2017 di rmol.id.
Adapun,penguasaan 51 persen saham Freeport sudah dilakukan pada Desember 2018. Dilansirdari viva.co.id, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan PT IndonesiaAsahan Alumunium (Persero) atau Inalum telah melunasi pembayaran divestasisaham PT Freeport-McMorran.
“Sayabaru saja menerima laporan dari seluruh menteri terkait, Dirut PT Inalum dandari CEO dan Dirut PT Freeport-McMorran. Disampaikan bahwa saham PT Freeportsudah 51,2 persen sudah beralih ke PT Inalum dan sudah lunas dibayar,”kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 21Desember 2018.
Berdasarkanpenjelasan tersebut maka konten Facebook tersebut membagikan tulisan lamasebelum penguasaan 51 persen saham Freeport. Oleh sebab itu, konten tersebutmasuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang Salah.
=====
Referensi:
https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1207335689598964/
https://www.viva.co.id/berita/bisnis/1105467-jokowi-dibayar-lunas-51-saham-freeport-milik-indonesia