Bukan karena Covid-19. Kakek Berusia 72 tahun bernama Rochani itu meninggal karena penyakit jantung, setelah sebelumnya mengalami perawatan di RS Bhayangkara. Diagnosa penyebab kematian juga terdapat pada surat kematian yang dikeluarkan pihak rumah sakit.

======

[KATEGORI]: KONTEN YANG SALAH

======

[SUMBER]: PESAN BERANTAI WHATSAPP

======

[NARASI]:

“Info: Brsan daerah Bago (RS Bayangkara ketimur) ada orang tua usia 70thn meninggal dunia krn Covid-19, beliau terpapar cucunya (OTG) yg baru pulang dr pondok Madiun 2hr yg lalu, setelah diperiksa ternyata si cucu positif Covid-19 & sekarang sdh dikarantina di rusun IAIN, kemungkinan mulai besok Bago Lockdown”

======

[PENJELASAN]:

Beredar pesan berantai yang menghebohkan Warga di Kelurahan Bago, Kecamatan Tulungagung dibuat resah dengan kabar meninggalnya seorang pasien yang meninggal karena corona atas nama Rochani (72), warga Jalan I Gusti Ngurah Rai GG VI nomer 29 Kelurahan Bago, Tulungagung, Jawa Timur.

Berdasarkan penelusuruan, Genot, salah satu tetangga Rochani mengisahkan, Rochani meninggal dalam perawatan yang wajar.

“Beliau dirawat di rumah sakit biasa, bukan ruang isolasi pasien Covid-19. Beliau sakit jantung dan tidak ada gejala virus corona,” terang Genot, Kamis (7/5/2020).

Rochani meninggal dunia kemarin, Rabu (6/5/2020) pukul 17.00 WIB. Pihak rumah sakit yang merawat Rochani juga mengeluarkan surat keterangan kematian. Dalam surat itu disebutkan Rochani meninggal karena sakit jantung.

“Sayangnya saat jenazah tiba di rumah duka, tidak ada yang berani memandikan. Semua khawatir virus corona,” sambung Genot.

Karena tidak ada yang berani memandikan, pemulasaraan jenazah diambil alih petugas dari RSUD dr Iskak Tulungagung. Selanjutnya jenazah Rochani dimakamkan dengan prosedur yang wajar, bukan seperti jenazah pasien Covid-19.

Genot menduga, kekhawatiran petugas pemulasaraan di kelurahan karena seorang cucu tiri Rochani dijemput petugas kesehatan dengan alat pelindung diri (APD) lengkap, pada Rabu (6/5/2020) pukul 11.00 WIB. Cucu tiri Rochani diketahui reaktif saat rapid test.

Namun antara Rochani dan cucu tirinya ini tidak pernah bertemu sama sekali.

“Mereka tidak tinggal satu rumah. Rumah kakek ini sama cucu tirinya terpisah tiga rumah, tidak pula bersandingan,” tutur Genot.

Cucu tiri Rochani diketahui sebelumnya tinggal di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Magetan. Dia dipulangkan karena pandemi virus corona. Saat dilakukan rapid test, hasilnya reaktif sehingga ia langsung dijemput dan dikarantina.

Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia melalui Paur Humas, Ipda Anwari menegaskan, agar masyarakat tidak mudah menyebarkan kabar bohong. Apalagi di tengah pandemi virus corona seperti saat ini, sedikit berita bohong bisa memicu kepanikan warga.

“Penyebar berita bohong yang meresahkan masyarakat bisa dipidanakan,” ujar Anwari.

======

REFERENSI:

https://www.tribunnews.com/regional/2020/05/07/hoaks-resahkan-warga-meninggal-karena-sakit-jantung-rochani-disebut-tertular-covid-19?page=3

https://www.jatimtimes.com/baca/214283/20200507/130800/beredar-hoaks-seorang-kakek-meninggal-akibat-covid19-padahal-ini-faktanya