Warganetdihebohkan dengan viralnya informasi yang dibagikan baik melalui pesan berantaiWhatsapp ataupun media sosial Facebook perihal kisah seorang ibu yang anaknyameninggal namun tak mampu keluar rumah sakit akibat terbentur biaya. Menurut narasiyang beredar, dijelaskan bahwa kisah tersebut terjadi di Rumah Sakit BergerakBadau, Kalimantan Barat. Pasca beredarnya narasi tersebut, pihak RS dan kepolisiansetempat pun melalukan klarifikasi.
Selengkapnyaterdapat di penjelasan!
KATEGORI:FABRICATED CONTENT
===
SUMBER:MEDIA SOSIAL FACEBOOK
===
NARASI: *KACAUBALAU PEMAHAMAN TENTANG BPJS SEPERTI INI – SETELAH SAYA CHECK TERNYATA YGBERSANGKUTAN TERPAPAR ALIRAN SESAT, MESKIPUN DEMIKIAN JPKP TETAP BANTUMENYELESAIKAN MASALAHNYA*
Bismillaahirrohmaaanirrohiiim….
Assalamu’alaykum warohmatullahi wabarokatuh ya akhy ya ukhty…..
Innaalillaahi wa innaa ilaihi roji’uun…..
Telah berpulang ke rahmatullah atau telah meninggal anak saya yang bernamaalifsyah umur 10 tahun. Di RS Badau alamat Jalan lintas Badau NA, Desa Kekurak,Kecamatan Badau,Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Pada hari Kamis, 30April 2020 jam 04.00 WIB menjelang Shubuh. Dan saya selaku ibunya kandung yangbernama ummu ika melisa yang seorang janda umur 40 tahun dan kaum dhuafa ygjuga cacat dan bisu. Memohon kepada hamba2 allah yang mampu dan yg diberikanallah rezeki berlebih memohon sumbangan atau sedekah dan bantuan untukmelunaskan sisa kekurangan tagihan biaya rumah sakit almarhum anak saya agaranak saya bisa segera saya bawa pulang dan kuburkan sebesar Rp.870.500 sayamemohon dengan sangat kepada hamba2 allah yang masih peduli akan saudara2 nyadan sesamanya atas nama dasar ukhuwah islamiyah untuk membantu saya melunaskansisa tagihan biaya rumah sakit agar saya bisa mengeluarkan jenazah anak sayayang masih tertahan di dalam kamar jenazah RS tersebut. Saya memohon dengansangat kepada hamba2 allah kasihanin jenazah anak saya yang yatim yang masih didalam kamar jenazah dan belum boleh di bawa pulang sebelum melunaskan seluruhtotal tagihan biaya rumah sakit. Saya hanya seorang janda, kaum dhuafa yg sudahtidak tahu lagi mau mengadu kemana kecuali kepada allah dan hamba2nya yg mampudan memiliki kelapangan rezeki. Bukan kah di setiap rezeki yg di berikan lebihdan kelapangan rezeki oleh allah ada di situ hak2nya kaum dhuafa dan anakyatim. Dan bukan kah kewajiban setiap umat muslim untuk membantu saudaranyayang sedang dalam kesulitan dan wajib menyegerakan fardhu kifayah bagi saudaranya yg tidak mampu. Saya mohon dengan sangat demi jenazah almarhum anak ana ygyatim yg sedang membutuhkan pertolongan dari ukhuwah islamiyah agar segera dilaksanakan fardhu kifayahnya dan di kuburkan. Dan semoga masih ada hamba2 allahyang hatinya masih peduli akan ukhuwah islamiyah di tengah2 cobaan dunia yg banyakmelanda dunia dan mungkin itu suatu teguran utk kita memperkuat ukhuwahislamiyah kita. Dan semoga apa yg di sedekahkan kepada ana dan almarhum anakana menjadi tabungan di hari akhir. Bahwa ini bulan mulia penuh rahmat dansemoga di lipatgandakan apa dan berapa pun yg antum berikan.
Syukron wa jazakumullahu khair katsiraa…..
Wassalamu’alaykum warohmatullahi wabarokatuh…..
===
PENJELASAN:Rumah Sakit (RS) Bergerak Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat angkatbicara terkait dengan viralnya sebuah narasi beserta dengan foto, yangmenjelaskan bahwa seorang anak berusia 10 tahun telah meninggal dan tidak bisakeluar rumah sakit akibat terbentur biaya. Menurut narasi yang beredar,kejadian tersebut diklaim terjadi di RS Bergerak Badau.
Menanggapiadanya informasi yang tidak sesuai dengan fakta, pihak terkait yakni RS BergerakBadau pun melalukan klarifikasi. Melansir dari antaranews.com, Manajemen RSBergerak Badau menyatakan bahwa informasi tersebut adalah tidak sesuai denganfakta alias hoaks. Pihak rumah sakit juga telah melaporkan terkait narasi yangberedar kepada pihak berwajib.
DirekturRS Bergerak Badau, dr Liha menjelaskan bahwa pihaknya sudah melaporkan narasitersebut ke Polres Kapuas Hulu. Hal tersebut dilakukan lantaran pihak rumahsakit menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar dan juga fitnah. Lebih lanjutLiha menjelaskan jika rumah sakit tempatnya bekerja tidak terdapat nama pasiendan kejadian seperti halnya yang tersebar di media sosial.
“Samasekali tidak ada pasien atas nama Alifsyah tersebut, nama dokter juga sertanominal biaya rumah sakit itu luar biasa bohong,” jelas Liha.
Sementaraitu, Kapolres Kapuas Hulu, melalui Kasat Reskrim Kapuas Hulu, IPTU Siko mengatakansaat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait informasi yang beredar.Siko menuturkan bahwa pihak rumah sakit tidak ada menerima pasien sepertihalnya yang dimaksud dalam pesan berantai tersebut.
“Kamisudah kroscek ke pihak rumah sakit Badau, ternyata informasi itu memang tidakbenar, saat ini kami sedang selidiki pembuat dan penyebar informasi hoaks dimedia sosial tersebut,” tegas Siko.
===
REFERENSI: