Melaluipesan berantai Whatsapp pusat perbelanjaan Golden Swalayan, Kediri disebutsebagai klaster baru persebaran virus corona atau Covid-19. Oleh sebab ituwarga diminta wajib lapor kepada Ketua RT di wilayahnya masing-masing apabila hendakberkunjung ke Golden Swalayan. Pasca beredarnya pesan yang menggegerkan wargatersebut, pihak Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri punakhirnya angkat bicara, dengan menyatakan bahwa pesan tersebut adalah palsualias hoaks.
Selengkapnyaterdapat di penjelasan!
KATEGORI:FABRICATED CONTENT
===
SUMBER:PESAN BERANTAI WHATSAPP
===
NARASI:
Sehubungandengan adanya Klaster baru penyebaran virus Corona di Golden Swalayan…
Dihimbau kpd seluruh warga apabila ada yg ke Golden swalayan sblum tgl 18 Mei,rings waktu 1 minggu sebelumnya agar supaya lapor ke Ketua RT masing2 dansebaiknya melakukan isolasi mandiri di rumah dan jangan lupa pakai masker. Kalauada gejala panas dan batuk segera di periksakan ke puskesmas.
Mudah2ankita semua terhindar dari covid 19 dan pandemic cepat berakhir.
Aamiin…
#copas dari teman HUMAS PEMKOT KEDIRI
===
PENJELASAN:Masyarakat Kota Kediri dikejutkan dengan beredarnya informasi perihal adanyaklaster baru persebaran virus corona atau Covid-19 yakni pusat perbelanjaanGolden Swalayan. Menurut narasi yang beredar, warga diminta wajib laporterlebih dahulu kepada RT di wilayahnya masing-masing apabila ingin berkunjungke Golden Swalayan. Untuk menambah rasa percaya public, pesan tersebut bahkanmencatut nama Humas Pemerintah Kota Kediri.
Namunpasca dilakukan penelusuran lebih lanjut, belakangan diketahui bahwa narasiyang terdapat dalam pesan tersebut adalah palsu. Melansir dari suara.com, JuruBicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri, Fauzan Adimadengan tegas menyatakan bahwa pesan tersebut adalah tidak benar alias hoaks.
“Beritayang beredar tersebut hoaks dari orang yang tidak bertanggungjawab dan berusahamemecah belah. Kami tidak pernah mengeluarkan himbauan seperti itu,” pungkasnya.
LanjutFauzan menjelaskan, bahwa sebelumnya Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kedirimemang sempat melakukan sampling Rapid Test di Golden Swalayan dan hasilnyareaktif. Namun untuk memastikan hal tersebut, Dinkes Kota Kediri akhirnyamelakukan test ulang sehari setelahnya dan mendapati hasilnya non reaktif.
“Tadipagi kami Rapid Test yang kedua hasilnya non reaktif. Jadi masyarakat jangantergesa-gesa menyimpulkan, karena metodologi test virus corona ini memang harusbertahap,” jelasnya.
===
REFERENSI: