Hasil Periksa FaktaAuliyaa Muhammad Hesa (Anggota Komisariat MAFINDO UI & FC UI).
Unggahan video mengenai dua Dokter asal Amerikamemberikan informasi terkait Covid-19 tidak benar. Data yang dikemukakan bukanrepresentasi dari jumlah populasi umum, menimbulkan kesimpulan data kematianCovid-19 yang menyesatkan.
=====
Kategori: Konten yang Menyesatkan
=====
Sumber: Facebook
=====
Narasi:
“Ahli virus & ahli kesehatan lokal udah seringngasih tau kalau covid 19 itu biasa aja, nggak berbahaya, apalagi mematikan,pokoknya bisa sembuh dengan sendirinya, tapi sayang banyak yang nggak percayadan malah dinyinyirin.
Ini nih dokter bule juga ngomong serupa bahkan ngasihdata lebih lengkap & detail. Intinya covid 19 itu biasa aja, nggakmematikan, bisa sembuh sendiri. Mereka juga mengatakan kalau banyak yangmeninggal karena penyakit lain tapi dimasukkan ke daftar covid 19 (kirain disinih aja yang begitu). Lockdown / PSBB justru menimbulkan dampak yang sangatjauh lebih buruk dibanding covid 19.
Kalau masih percaya bahwa covid 19 itu mematikan,kebangetan banget deh, masih mau disanggah juga ini pendapat dokter bule?
Link video lengkap & panjang tonton di sinih 👇
https://www/[dot]facebook[dot]com/357865098052374/posts/851592435346302/”
=====
Penjelasan:
Beredar unggahan video melalui Facebook dengan narasiyang mengatakan dokter bule memberikan informasi melalui video bahwa Covid-19itu biasa saja dan tidak mematikan. Diketahui dokter bule yang disebutkanmengacu pada video dokter Dan Erickson dan Artin Massihi.
Berdasarkan penelusuran, melansir dari mercurynews.com,informasi yang dinyatakan kedua dokter itu keliru dan penuh dengan kesalahanstatistik. Klaim dari dokter itu berisi informasi yang menyesatkan.
Menurut dr. Carl Bergstrom, seorang ahli biologispesialis pemodelan penyakit menular dari University of Washington menyatakan,dua dokter tersebut seharusnya tidak berasumsi bahwa pasien yang mereka uji,yang datang untuk menjalani tes COVID-19 atau yang mencari perawatan segerauntuk gejala yang mereka alami di tengah pandemi merupakan representasi darijumlah populasi umum.
“Mereka telah menggunakan metode yang menggelikan untukmendapatkan hasil yang benar-benar tidak masuk akal,” kata Bergstrom.
Bantahan lain terdapat di artikel politifact.com, AmericanCollege of Emergency Physicians dan American Academy of Emergency Medicinemengeluarkan pernyataan bahwa data yang dikutip oleh dokter Erickson danMassihi merupakan populasi kecil dari California yang kemudian menghasilkankesimpulan data kematian Covid-19 yang menyesatkan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, informasi dalamunggahan video Facebook tidak benar dan masuk dalam Konten yang Menyesatkan.
=====
Referensi:
https://edition.cnn.com/2020/04/29/health/california-doctors-coronavirus-claims/index.html