BadanPengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) hanya memberikan rekomendasipembatasan angkutan umum untuk mendukung kebijakan Pembatasan Sosial BerskalaBesar (PSSB), belum diberlakukan pada tanggal 2 April 2020.
=====
Kategori:False Context/Konten yang Salah
=====
Sumber: Twitter
Archive:
=====
Narasi:
“NEWSUPDATE
PemerintahStop Layanan KRL,MRT,LRT,Transjakarta Hingga tutup Terminal di jabodetabekMulai 2 April 2020
Sumber: IG Depok24jam”
=====
Penjelasan:
AkunTwitter (@Ajeng__Cute16) mencuitkan twit yang menyebutkan bahwa pemerintahmenyetop layanan KRL, MRT, LRT, Transjakarta hingga menutup terminal diJabodetabek per tanggal 2 April 2020. Dalam twit tersebut disertakan gambar dantangkapan layar surat dengan cap Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Melaluihasil penelusuran, pihak BPTJ memang mengeluarkan surat edaran terkait operasionaltransportasi publik di Jabodetabek. Namun, surat edaran (SE) NomorSE.5.BPTJ.Tahun 2020 tentang Pembatasan Penggunaan Moda Transportasi untukMengurangi Pergerakan Orang dari dan ke Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangera,dan Bekasi Selama Masa Pandemik Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sifatnyaadalah rekomendasi.
Halitu disampaikan oleh juru bicara Kementerian Perhubungann Adita Irawati. “Iturekomendasi untuk melakukan PSBB jika akan melakukan pembatasan modatransportasi,” kata Adita.
MenurutAdita, SE itu dirilis untuk merespons Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2020tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Dalam Rangka Percepatan PenangananCorona Virus Disease 2019 (Covid-19). Dia mengatakan daerah yang sudahdiperkenankan melakukan PSBB dapat membatasi penggunaan moda transportasi.
“Untukmengurangi pergerakan orang dalam upaya memutus rantai penyebarancovid-19,” ujarnya.
Aditamenegaskan sebuah daerah yang hendak melakukan PSBB harus mendapat persetujuandari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) lebih dulu. Hal itu, kata dia, sesuai PPNomor 21 tahun 2020.
“Jikabelum secara resmi mendapatkan persetujuan Kemenkes mengenai status PSBB,daerah belum dapat melakukan pembatasan transportasi,” kata Adita.
Lalu,melalui penelusuran selanjutnya, pengelola KRL Commuter Line juga sudahmemberikan klarifikasi melalui akun Twitternya (@CommuterLine) bahwa jadwalperjalanan hingga saat ini (yakni 2 April 2020) masih berjalan normal. “Selamatpagi, Utk jadwal perjalanan krl hingga saat ini dilayani dgn normal, apabilaterjadi perubahan akan kami publish, tks,” cuit akun tersebut meresponpertanyaan warganet.
Senadadengan @CommuterLine, akun Pengelola MRT pun memberikan klarifikasinya melaluiTwitter. Melalui akun @mrtjakarta, pihak MRT mencuitkan bahwa moda transportasiitu masih beroperasi. “Beroperasi ka. Terima kasih,” tulis akun tersebutmerespon pertanyaan warganet.
AkunTransjakarta di Twitter pun memberikan klarifikasi atas isu tersebut. Melalui akun@PT_Transjakarta, pihak Transjakarta menyatakan bahwa moda transportasi itumasih beroperasi. Hanya saja, moda transportasi itu hanya beroperasi di 32 ruteBRT (dalam koridor).
“Selamatpagi, sahabat Tije. Hari ini 2 April 2020 Transjakarta hanya beroperasi di 32rute BRT (dalam koridor). Adakah yang masih harus bekerja dengan cara hadir dikantor? Jangan lupa jarak jarak fisik anda dengan sesama pelanggan ya, agarkita semua selalu sehat,” cuit @PT_Transjakarta.
Berdasarkanpenjelasan tersebut, perihal pembatasan operasional transportasi publik merupakanrekomendasi dari BPTJ kepada pengelola moda transportasi publik di Jabodetabek.Adapun, bila diambil kebijakan menghentikan operasional moda transportasipublik maka harus mendapat persetujuan dari Kemenkes.
Sejumlahmoda transportasi masih beroperasi dengan pembatasan-pembatasan tertentu. Oleh sebabitu, konten sumber masuk ke dalam kategori False Context atau Kontenyang Salah.
=====
Referensi:
https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1150493938616473/
https://bisnis.tempo.co/read/1326717/bptj-rekomendasikan-setop-seluruh-akses-dari-dan-ke-jabodetabek