Virus, termasuk virus Corona, juga tidak memiliki pH. Oleh karena itu, konsumsi makanan alkali dengan pH yang lebih tinggi tidak bisa membunuh virus Corona Covid-19. Klaim ini mengutip penelitian yang terbit pada 1991, jauh sebelum virus Corona Covid-19 muncul pada Desember 2019.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI
=============================================
Kategori : Konten yang Menyesatkan
=============================================

Akun Eema Ny Hery (fb.com/fmaswasta) mengunggah postingan yang berisi klaim bahwa untuk mengalahkan virus Corona COVID-19, adalah dengan mengkonsumsi makanan alkali yang mengandung pH lebih tinggi dibanding pH virus.

Berikut kutipan pesan tersebut:

“Ini untuk memberi tahu kami semua bahwa pH untuk virus korona bervariasi dari 5,5 hingga 8,5. Yang perlu kita lakukan, untuk mengalahkan virus korona adalah mengambil lebih banyak makanan alkali yang berada di atas tingkat pH virus.
Beberapa di antaranya adalah:
* Lemon – 9,9 pH * * Kapur – 8.2pH * * Alpukat – 15,6pH * * Bawang Putih – 13,2pH * * Mangga – 8.7pH * * Tangerine – 8.5pH * * Nanas – 12,7pH * * Dandelion – 22,7pH * * Jeruk – 9.2pH *”

Slengkapnya di : https://perma.cc/M22E-QDGT (Arsip)

=============================================

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, klaim bahwa untuk mengalahkan virus Corona COVID-19, adalah dengan mengkonsumsi makanan alkali yang mengandung pH lebih tinggi dibanding pH virus adalah klaim yang keliru.

Virus, termasuk virus Corona, juga tidak memiliki pH. Oleh karena itu, konsumsi makanan alkali dengan pH yang lebih tinggi tidak bisa membunuh virus Corona Covid-19. Klaim ini mengutip penelitian yang terbit pada 1991, jauh sebelum virus Corona Covid-19 muncul pada Desember 2019.

Pesan berantai itu tidak hanya beredar di Indonesia. Pesan tersebut juga beredar di India dan Afrika dalam versi bahasa Inggris, dengan klaim bahwa informasi itu berasal dari penelitian yang diterbitkan di Journal of Virology.

Tempo memeriksa jurnal tersebut dan menemukan penelitian yang berjudul “Alteration of the pH Dependence of Coronavirus-Induced Cell Fusion: Effect of Mutations in the Spike Glycoproteint”. Penelitian ini dilakukan oleh Thomas Gallagher, Cristina Escarmis, dan Michael Buchmeier dari Departemen Neurofarmakologi Scripps Clinic and Research Foundation, California.

Klaim mengenai derajat keasaman (pH) dalam pesan berantai di atas tampaknya dicomot dari penelitian ini, sebagaimana yang tertulis di bagian abstrak, yakni “infeksi sel murine yang rentan terhadap coronavirus mouse hepatitis virus tipe 4 (MHV4) menghasilkan fusi sel-sel yang luas pada pH 5,5-8,5”.

Namun, penelitian itu diterbitkan pada 1991 dan terkait dengan coronavirus mouse hepatitis virus tipe 4, bukan virus Corona jenis baru, SARS-CoV-2, penyebab Covid-19. Seperti diketahui, virus Corona Covid-19 baru muncul pada Desember 2019, tepatnya di Kota Wuhan, Cina.

Dikutip dari media pemeriksa fakta India, The Quint, ahli virus Shaheed Jameel mengatakan bahwa virus tidak memiliki derajat keasaman atau pH. Oleh karena itu, pernyataan yang mengaitkan makanan yang diklaim memiliki pH tinggi dengan virus Corona Covid-19 tidak berdasar. “Virus tidak memiliki nilai pH. Tidak ada organisme hidup yang memiliki nilai pH,” kata Shaheed.

Suranjit Chatterjee, Konsultan Senior Obat Penyakit Dalam di Rumah Sakit Indraprastha Apollo, mengatakan tidak ada bukti untuk mengklaim bahwa konsumsi makanan alkali dapat mengobati infeksi virus Corona Covid-19. “Ini hanya teori yang sedang beredar dan tidak hanya di India tapi juga di negara lain. Tidak ada bukti atau data untuk mengklaim bahwa makanan alkali akan menyembuhkan infeksi virus Corona,” katanya.

Hal senada dilaporkan oleh organisasi pemeriksa fakta Afrika, AfricaCheck. Berdasarkan keterangan Tanimola Akande, profesor kesehatan masyarakat Universitas Ilorin, Nigeria, virus Corona Covid-19 “tidak memiliki pH sendiri”. Namun, virus Corona bertahan dengan baik di lingkungan dengan pH sekitar 6 dan tidak mampu bertahan pada pH di atas 8.

Oyewale Tomori, profesor virologi WHO, juga mengatakan bahwa klaim tentang pH pada virus Corona Covid-19 keliru. “Virus Corona tidak ada hubungannya dengan perut. Jadi, bagaimana ‘makanan alkali’, seperti lemon, jeruk nipis, alpukat, dan bawang putih, mengalahkan virus? Klaim ini harus diabaikan,” ujarnya.
Klaim tentang lemon
Dilansir dari situs Australian Academy of Science, lemon memiliki pH sekitar 2, bukan 9,9 seperti yang terdapat dalam pesan berantai di atas. Oleh karena itu, lemon memiliki rasa yang cukup asam. Semakin rendah pH suatu zat, zat tersebut akan semakin bersifat asam.

Selain itu, dilansir dari Euronews, mengkonsumsi makanan tertentu yang memiliki pH di bawah ataupun di atas 7 tidak akan mengubah derajat keasaman dalam tubuh. Pasalnya, tubuh telah mengatur derajat keasamannya dalam kisaran yang sangat sempit, terbatas pada pH 7,37-7,43, agar sel-sel tetap berfungsi.

“Ketika Anda minum jus lemon dengan pH 2,5 dan masuk ke lambung Anda yang memiliki pH 1,5-3,5, lemon tidak akan mengubah lambung yang sudah asam. Selain itu, pompa proton dalam lambung akan mempertahankan pH-nya,” kata Michael Kann, profesor virologi klinis di Universitas Gothenburg, Swedia.

Bahkan, jika ada cara untuk mengubah pH darah, tubuh akan mencoba menyesuaikannya kembali. Satu hal yang paling mungkin mempengaruhi derajat keasaman di dalam tubuh adalah melalui pernapasan. Jika tingkat pernapasan lebih rendah, tubuh akan mengumpulkan CO2 yang mengarah ke pengasaman. Sebaliknya, jika tingkat pernapasan lebih tinggi, CO2 berkurang dan akan meningkatkan pH. Namun, jika pH darah tidak normal, seseorang justru akan sakit.

REFERENSI
https://cekfakta.tempo.co/fakta/715/fakta-atau-hoaks-benarkah-virus-corona-bisa-dibunuh-dengan-konsumsi-makanan-alkali
https://jvi.asm.org/content/jvi/65/4/1916.full.pdf
https://www.thequint.com/news/webqoof/no-ph-value-of-covid-19-experts-deny-its-link-with-alkaline-foods-fact-check
https://africacheck.org/fbcheck/coronavirus-doesnt-have-own-ph-level-alkaline-food-wont-beat-it/
https://www.science.org.au/curious/people-medicine/what-gives-lemon-its-sour-taste
https://www.euronews.com/2020/04/01/debunked-no-lemon-in-hot-water-is-not-a-cure-for-covid-19