Video suntingan / editan dan tidak terkait virus corona COVID-19. Video itu adalah hasil manipulasi dari video tahun 2017 ketika Presiden Donald Trump berdoa bersama sekelompok pemimpin agama pada 1 September 2017, setelah mendeklarasikan 3 September sebagai Hari Doa Nasional untuk para korban Topan Harvey. Pada video asli, Trump didoakan dengan bahasa Inggris, bukan bahasa Arab.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI
=============================================
Kategori : Konten yang Dimanipulasi
=============================================
Akun Ida Maslachah (fb.com/ida.maslachah.3) mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:
“Donald Trump di ruqyah sebab sudah stress menghadapi Covid 19 n semoga dapat hidayah Allah SWT. Aamiin YRA.”
Di video, tampak Presiden Donald Trump seolah sedang didoakan oleh seorang pria dengan bahasa Arab sambil memegang bahu Trump. Selain pria itu, tampak ada beberapa orang lainnya yang memegang lengan pria yang berdoa dan bahu Trump.
Sumber : https://perma.cc/M5K8-NKWU (Arsip)
=============================================
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Donald Trump diruqyah karena sudah stress menghadapi wabah virus Corona COVID-19 adalah klaim yang salah.
Video itu adalah hasil manipulasi dari video tahun 2017 ketika Presiden Donald Trump berdoa bersama sekelompok pemimpin agama pada 1 September 2017, setelah mendeklarasikan 3 September sebagai Hari Doa Nasional untuk para korban Topan Harvey. Pada video asli, Trump didoakan dengan bahasa Inggris, bukan bahasa Arab.
Salah satu video yang identik dengan video yang diunggah oleh sumber klaim dalah video berjudul “Faith leaders put hands on Trump and pray” yang diunggah oleh kanal Youtube Washington Post pada 1 September 2017.
Di bagian deskripsi, Washington Post menulis keterangan sebagai berikut:
“President Trump prayed with a group of faith leaders on Sept. 1, after declaring Sept. 3 a National Day of Prayer.”
Atau jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia:
“Presiden Trump berdoa bersama sekelompok pemimpin agama pada 1 September, setelah mendeklarasikan 3 September sebagai Hari Doa Nasional.”
Pria yang berdoa di sebelah Trump dengan menggunakan bahasa Inggris itu adalah Robert James Jeffress, seorang pendeta, pengarang, dan pembawa acara radio dan televisi Southern American Baptist (Evangelical).
Presiden Donald Trump menyatakan Hari Doa Nasional pada hari Minggu untuk para korban Topan Harvey, mengikuti pimpinan Texas, di mana pada hari Kamis, Gubernur Greg Abbott menyatakan hari Minggu sebagai hari doa.
“Kami mengundang semua orang Amerika untuk bergabung dengan kami saat kami terus berdoa bagi mereka yang telah kehilangan anggota keluarga dan teman-teman, dan bagi mereka yang menderita krisis hebat ini,” kata presiden di Kantor Oval, di mana ia bertemu dan berdoa dengan para pendeta dari seluruh negeri.
Robert Jeffress, pendeta senior di First Baptist Church di Dallas, termasuk di antara para pendeta yang berdoa bersama Trump di Oval Office pada hari Jumat.
REFERENSI
https://www.youtube.com/watch?v=a0_mCivoTSs&feature=youtu.be
https://www.whitehouse.gov/presidential-actions/president-donald-j-trump-proclaims-september-3-2017-national-day-prayer-victims-hurricane-harvey-national-response-recovery-efforts/
https://www.dallasnews.com/news/politics/2017/09/01/trump-declares-national-day-of-prayer-following-abbott-s-lead-in-texas/
https://twitter.com/robertjeffress/status/903686853508857859
https://en.wikipedia.org/wiki/Robert_Jeffress