BUKAN di Jawa Timur. Gubuk-gubuk itu berada di Myanmar. Puluhan gubuk dalam foto itu memang merupakan lokasi karantina bagi pendatang di Myanmar.dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona Covid-19.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI
=============================================
Kategori : Konten yang Salah
=============================================

Akun Jaka Donie (fb.com/papa.donie) mengunggah beberapa foto dengan narasi sebagai berikut:

“Pemerintah jawa timur sdh menyiapkan 52 buah tempat kurantin bagi TKI yg bru pulang dari luar negri. Mereka akan Di kuarantin selama likor likor nam belas hari.”

Sumber : https://perma.cc/9DB5-MYH8 (Arsip)

=============================================

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, klaim bahwa gubuk-gubuk yang ada di foto itu adalah gubuk yang disiapkan oleh Pemerintah Jawa Timur untuk tempat karantina bagi para TKI yang baru pulang dari luar negeri dalah klaim yang keliru.

Puluhan gubuk dalam foto-foto itu memang merupakan lokasi karantina bagi pendatang dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona Covid-19. Namun, gubuk-gubuk tersebut berada di Myanmar, bukan di Jawa Timur.

Untuk memastikan lokasi yang sebenarnya dari foto-foto tersebut, Tempo menggunakan tool Source. Hasilnya, ditemukan bahwa foto-foto itu pernah dimuat di sejumlah situs media Myanmar. Foto-foto tersebut diambil di sebuah lokasi karantina untuk para pendatang di Myanmar.

Dilansir dari artikel di Bamakhit.com yang dimuat pada 1 April 2020, gubuk-gubuk itu dibangun di negara bagian Shan, Myanmar, yang berbatasan dengan Cina, Thailand, dan Laos. Puluhan gubuk tersebut dipakai untuk mengkarantina para pendatang atau imigran selama 14 hari.

Dikutip dari artikel di Democratic Voice of Burma pada 1 April 2020, lokasi karantina itu didirikan dan dikelola oleh Tentara Negara Wa Bersatu (UWSA), pasukan militer di wilayah otonomi Wa, bersama Departemen Kesehatan Myanmar.

Para petugas akan melaporkan hasil pemantauan terhadap para pendatang ke pejabat kesehatan Myanmar. Sejauh ini, terdapat 84 pendatang yang tercatat menempati lokasi karantina di distrik Mong Hsat. Pada 1 April, tersisa 51 pendatang yang masih dikarantina.

Dilansir dari artikel di Myanmarmix.com pada 2 April 2020, kembalinya puluhan ribu pekerja migran dari Thailand memang menjadi keprihatinan utama bagi para pejabat Myanmar. Mereka khawatir para pendatang tersebut bakal menyebarkan virus Corona Covid-19 ketika bepergian di Myanmar.

Pemerintah Myanmar pun meminta para migran untuk melakukan karantina selama dua minggu. Namun, instruksi tersebut diabaikan. Oleh karena itu, beberapa wilayah di Myanmar mengambil inisiatif untuk mendirikan kamp karantina sementara.

Foto-foto yang sama, diunggah oleh akun Twitter Thos Major, pada tanggal 2 April 2020 dengan narasi sebagai berikut:

“Quarantined in your house for 14 days? It could be worse… this is Myanmar.” atau yang jika diterjemahkan: “Dikarantina di rumah Anda selama 14 hari? Bisa jadi lebih buruk … ini adalah Myanmar.”

REFERENSI
https://cekfakta.tempo.co/fakta/724/fakta-atau-hoaks-benarkah-ini-lokasi-karantina-corona-untuk-tki-dari-luar-negeri-yang-pulang-ke-jawa-timur
https://bamakhit.com/2020/04/01/uwsa-ထိန်းချုပ်နယ်မြေတွင်-လ/
http://burmese.dvb.no/archives/379693
https://myanmarmix.com/en/articles/coronavirus-update-buddhist-monks-bless-myanmar-from-sky-migrants-move-into-quarantine-huts
https://twitter.com/mattyrwalsh/status/1245517231611465729
https://twitter.com/ThosMajor/status/1245604206301474829