Memang betul ada 50 orang petugas RSUD Waluyo Jati yang menjalani rapid test yang akan dilanjutkan Swab tes. Namun, Direktur RSUD Waluyo Jati Kraksaan dr. Mansur mengatakan tidak pernah ada penutupan RSUD. Selama ini, pelayanan kesehatan berjalan seperti biasa. Baik itu rawat inap, maupun rawat jalan.

======

[KATEGORI]: KONTEN YANG MENYESATKAN

======

[SUMBER]: PESAN BERANTAI WHATSAPP

======

[NARASI]:

“Berbagi informasi lur,,, RS Waluyo jati kabarnya tutup karena ada pasien positif korona, semua petugas RS lagi di isolasi….”

======

[PENJELASAN]:

Beredar pada pesan berantai whatsapp sebuah informasi yang menyebutkan bahwa RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur tutup karena semua petugas RS di isolasi akibat adanya pasien positif covid-19 di RS tersebut.

Berdasarkan penelusuran, Sebanyak 50 pegawai RSUD Waluyo Jati Kraksaan mengikuti rapid test dan hasilnya mereka negatif covid-19. Selanjutnya para pegawai bakal mengikuti tes swab.

Direktur RSUD Waluyo Jati Kraksaan dr. Mansur saat dikonfirmasi mengatakan, rapid test dan tes swab digelar usai adanya tenaga kesehatan (nakes) RSUD yang terkonfirmasi positif Covid-19. Yang bersangkutan diduga tertular petugas haji klaster pelatihan haji Sukolilo yang dinyatakan positif lebih dulu.

Sesuai protokol kesehatan, dikatakan Mansur, dilakukan tracking terhadap nakes yang positif Covid-19. Semua pegawai dan nakes di RSUD yang berinteraksi dekat dengan nakes positif Covid-19 telah di-tracking. Jumlahnya 50 orang lebih.

Selama rapid test dilakukan, sempat beredar pelayanan RSUD Waluyo Jati tutup. Namun, hal itu dibantah dr Mansur.

Menurutnya, tidak pernah ada penutupan RSUD. Selama ini, pelayanan kesehatan berjalan seperti biasa. Baik itu rawat inap, maupun rawat jalan.

”Kami hanya mengimbau, jika sakit gejala ringan seperti pilek dan flu untuk tidak langsung ke RSUD. Tetapi, bisa ke puskesmas lebih dulu,” katanya.

Dokter Mansur juga berharap agar masyarakat yang berobat ke RSUD terbuka dan jujur tentang riwayat perjalanan dan interaksi masing-masing. “Ini sebagai antisipasi penularan pada para nakes. Jika tidak, kondisi itu bisa membahayakan para nakes,” tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris RSUD Waluyo Jati Kraksaan, dr. Asjroel Sakri menyebut kabar tersebut tidak benar. Menurutnya, hingga saat ini ruang IGD masih tetap beroperasi dan bisa menerima pasien seperti biasanya.

Sejak salah satu warga Kecamatan Kraksaan dinyatakan positif Covid-19, lanjut dia, di RSUD Waluyo Jati hanya dilakukan penyemprotan desinfektan di setiap ruangan. Hal itu, papar dr. Asjroel, sebagai bentuk antisipasi.

“Selama ruangan disemprot desinfektan, pasien dipindah ke ruangan yang tidak berbau desinfektan. Bukan dipindahkan ke luar rumah sakit. Juga perlu saya tegaskan, tidak ada petugas yang diisolasi,” tuturnya saat melalui sambungan seluler.

======

REFERENSI:

https://kraksaan-online.id/ini-tanggapan-dr-asjroel-sakri-tentang-isu-penutupan-igd-di-rsud-waluyo-jati/

https://www.kominfo.go.id/content/detail/25937/hoaks-rsud-waluyo-jati-ditutup-karena-para-petugas-diisolasi-terkait-covid-19/0/laporan_isu_hoaks