Bukan karena corona. Video orang-orang yang sedang membuang patung-patung ke sungai tersebut sudah beredar sejak 2015 lalu. Video itu merupakan kegiatan setelah festival Ganesh Chaturthi di India, dimana setelah festival berlangsung, para umat Hindu seluruh India yang merayakannya akan membuang material berupa patung, bunga, daun, serta dekorasi guna menghormati dewa kebijaksanaan dan kemakmuran, Lord Ganesha.
======
[KATEGORI]: KONTEN YANG SALAH
======
[SUMBER]: PESAN BERANTAI WHATSAPP
======
[NARASI]:
“Hindu di india melemparkan patung buatan mereka ke laut karena apa yang mereka lakukan tidak dapat membela mereka dari dari virus corona Maha Suci Allah, Tuhan Semesta Alam”
======
[PENJELASAN]:
Beredar pada pesan berantai sebuah video yang disertai narasi yang menyebutkan bahwa umat Hindu di India membuang patung buatan mereka ke laut karena tidak bisa membela mereka dari virus corona yang sedang mewabah.
Setelah dilakukan penelusuran, video orang-orang yang tengah membuang patung-patung ke suangai tersebut telah beredar sejak tahun 2015. Pada jejaring youtube, video tersebut sudah diupload sejak 29 september 2015 lalu dengan judul “Shocking: Ganpati Idols Dumped in Sewage River after Festival”.
Selain itu itu, pada situs penyedia video lainnya seperti dailymotion, video serupa juga detemukan telah terunggah sejak tahun 2015 dengan judul “Hindu throing their Bhagwan in Water”.
Dilansir dari swachhindia.ndtv.com, Festival Ganesh Chaturthi mengakibatkan 120 ton limbah masuk ke sungai Mula-mutha di India. Sejumlah sampah berupa bunga, daun, dekorasi patung membuat sejumlah sungai di India tercemar setelah festival tersebut berlangsung pada september 2018 lalu.
Untuk diketahui, Umat Hindu di seluruh India merayakan festival Ganesh Chaturthi selama 10 hari, untuk menghormati dewa kebijaksanaan dan kemakmuran, Lord Ganesha.
Para penyembah menempatkan patung-patung dewa berkepala gajah di rumah mereka atau di panggung yang tinggi maupun di tempat-tempat umum dan kemudian membenamkannya di sungai, danau, atau laut. Menurut kepercayaan populer, Tuhan Ganesha memberkati mereka yang menyembahnya pada hari tersebut dengan menghilangkan rintangan dari kehidupan mereka dan memberi mereka awal yang baru.
Dilansir dari reuters.com, festival tersebut pun menjadi sorotan para pecinta lingkungan. Pasalnya, Bahan kimia beracun dari ribuan berhala dewa-dewa Hindu yang terbenam di sungai dan danau di seluruh India menyebabkan polusi yang membunuh ikan dan mencemari tanaman pangan.
Pemerhati lingkungan mengatakan bahwa berhala sering dibuat dari bahan yang tidak dapat diurai secara alamiah seperti plastik, semen dan plester Paris dan dicat dengan pewarna beracun.
Setelah patung-patung itu terbenam, racun itu kemudian mencemari tanaman pangan ketika penduduk desa menggunakan air yang tercemar untuk irigasi, kata Shyam Asolekar, kepala sains dan teknik di Indian Institute of Technology di Mumbai.
“Bahkan jejak-jejak kecil sangat beracun karena mereka bertahan dalam tubuh untuk waktu yang lama dan menumpuk di jaringan manusia,” kata Asolekar, yang telah mempelajari dengan cermat efek dari kebiasaan Hindu.
Cat mengandung logam seperti merkuri, kadmium dan timbal, yang dapat melewatkan rantai makanan dari ikan ke manusia, katanya.
Kesimpulan dari klaim yang menyebutkan Umat Hindu melemparkan patung-patung yang mereka buat karena tidak bisa membela dari virus corona adalah salah. Video tersebut merupakan kegiatan pasca festival Ganesh Chaturthi untuk menghormati dewa Ganesha.
======
REFERENSI:
https://www.ibtimes.co.uk/ganesh-chaturthi-festival-hindus-…
https://swachhindia.ndtv.com/ganesh-chaturthi-pune-diverts…/
https://www.reuters.com/…/toxic-indian-festivals-poison-wat…