Menghadiri peringatan seminggu setelah serangan penembakan massal di Christchurch, BUKAN belajar wudhu.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

======

KATEGORI

Konten yang Salah.

======

SUMBER

Akun “Dewi Samingoen” (facebook.com/dewihartonopondokspa), sudah dibagikan 30 ribu kali per tangkapan layar dibuat.

https://archive.md/3Z5Nx (arsip cadangan).

======

NARASI

“Kabar Terbaru dari NEW ZEALAND
Subhanallah,,,, masyarakat New Zealand pd belajar Wudhu.
Dan Kumpul di Lapangan.
Mereka Mulai Belajar dan Mendalami Islam
Kalau Allah Sudah Berkehendak,, ! Semua bisa terjadi.
Allahu Akbar !!!
Sungguh Allah Maha Pembolak Balik Hati Manusia.”

======

PENJELASAN

(1) First Draft News: “Konten yang Salah

Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”

Selengkapnya di http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S.

* SUMBER membagikan video hadirnya masyarakat Selandia Baru di acara peringatan seminggu setelah penyerangan di Christchurch.

* SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan konteks video yang sesungguhnya sehingga menimbulkan kesimpulan yang salah.


(2) Beberapa sumber yang berkaitan,

* Jerome Taylor: “Panggilan untuk salat bergema di Christchurch seminggu setelah pembantaian masjid kembar oleh seorang supremasi kulit putih. Pemandangan yang luar biasa dan teguran keras untuk kebencian melepaskan hari itu”

Google Translate, video di https://bit.ly/2W7RK4j / https://archive.md/4QJ4p (arsip cadangan).

* ARAB NEWS: “Orang-orang mulai berkumpul di Hagley Park, di seberang jalan dari masjid Al Noor, tempat 42 orang tewas pekan lalu dalam satu dari dua penembakan di masjid pada 15 Maret. Setidaknya tujuh orang lainnya di masjid Linwood di dekatnya setelah seorang supremasi kulit putih menembak mati mereka.”

Google Translate Chrome extension, selengkapnya (dengan bahasa asli, English) di “Selandia Baru menandai satu minggu sejak serangan teroris masjid dengan doa” https://bit.ly/3bBY62b / https://archive.md/VBgLN (arsip cadangan).

======

REFERENSI

(1) The Muslim Vibe: “Prime Minister Jacinda Ardern went to Hagley Park in Christchurch, along with thousands of others who came together to acknowledge the Muslim call to prayer exactly a week after the terror attacks at two mosques which killed 50 people. Broadcasters, reporters and security were pictured wearing hijabs at the park as a tribute to the victims.”

Selengkapnya di “New Zealanders share their experience of the call to prayer after Friday’s memorial” https://bit.ly/2yAnbfj / https://archive.md/XO4AO (arsip cadangan).


(2) Wikipedia: “Dua penembakan massal berturut-turut terjadi di masjid-masjid dalam serangan teroris di Christchurch , Selandia Baru , selama Sholat Jum’at pada 15 Maret 2019. [7] Serangan itu, yang dilakukan oleh seorang pria bersenjata yang memasuki kedua masjid, dimulai di Masjid Al Noor di pinggiran kota Riccarton pada pukul 1:40 siang dan berlanjut di Pusat Islam Linwood pada pukul 13:52 [8] [9] [10] [11] [12] Ia menewaskan 51 orang [13] [14] dan melukai 49. [3 ]”

Google Translate, selengkapnya di “Penembakan di masjid Christchurch” https://bit.ly/2VRwHTq / https://archive.md/dsZLd (arsip cadangan).