Informasi yangberedar mengenai tes sederhana untuk mengenal virus Corona dalam waktu sepuluhdetik tidak benar. Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI)Daeng M Faqih mengatakan, informasi tersebut tidak benar dan tidak berdasar.“Iya (tidak benar), tidak ada dasar,” kata Faqih.

=====

Kategori: FabricatedContent/Konten Palsu

=====

Sumber: Whatsapp & Laman Daring

Archive:

https://web.archive.org/web/20200303034159/https://www.fajarpendidikan.co.id/tes-sederhana-hanya-10-bisa-diketahui-corona-atau-bukan/

=====

Narasi:

1. “Segeramendesak:

Tes sederhanauntuk mengenal Virus Corona hanya dalam sepuluh detik tanpa urusan ke Dokteratau Laboratorium, yang belum diketahui siapa pun!

Awalnya Coronamungkin tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi hingga 28 hari setelah gejalaCOVID 19 muncul.

Dokter Jepangmenawarkan tes sederhana yang bisa kita lakukan setiap pagi! Ambil napasdalam-dalam dan tahan napas selama lebih dari 10 detik! Jika Anda berhasilmengeluarkan napas tanpa batuk, tidak nyaman, lelah, dan kaku di dada, inimembukti kan bahwa tidak ada Fibrosis di paru-paru dan itu sebenarnyamenunjukkan bahwa tidak ada virus!

Anda juga perlumemastikan mulut dan tenggorokan Anda lembab dan tidak kering! Minumlahsecangkir air setidaknya sekali setiap 15 menit karena meskipun Virus masuk kemulut Anda, cairan yang Anda makan secara teratur dapat ditransfer ke perut,dan keasaman lambung akan membunuh virus!

Tolong janganmenjadi penonton dan kirimkan ke semua kontak dan grup Anda!, Tks.”

2. Artikel denganjudul “Tes Sederhana, Hanya 10 Detik Bisa Diketahui Apa Corona Atau Bukan” dilaman sumber.

=====

Penjelasan:

Beredar informasi mengenaites sederhana untuk mengenal virus Corona dalam waktu sepuluh detik. Dalam informasiyang beredar melalui Whatsapp dan laman daring itu disebutkan tes sederhana ituberasal dari dokter Jepang.

Berdasarkan hasilpenelusuran, informasi tersebut sudah dibantah oleh pihak Ikatan DokterIndonesia (IDI). Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Daeng M Faqih mengatakan,informasi tersebut tidak benar dan tidak berdasar. “Iya (tidak benar),tidak ada dasar,” kata Faqih.

Menurut Faqih, tesdeteksi virus corona yang ada di Indonesia dan sudah diakreditasi oleh WHOadalah tes PCR Litbangkes.

“Yang ada diIndonesia dan sudah diakreditasi WHO adalah Litbangkes tes PCR,” jelasnya.

Seperti diketahui,tes PCR telah dilakukan Litbangkes sejak 1 Februari 2020 lalu. Hasil dari testersebut dapat diketahui dalam waktu kurang dari 12 jam sejak sampel diterima.

Terkait adanya duakasus pertama virus corona dikonfirmasi di Indonesia, Faqih menyebutkan bahwaPB IDI akan mengirimkan seruan ke semua dokter, IDI cabang, dan IDI wilayah.

Di antara imbauanIDI adalah mengaktifkan satuan tugas kesiapsiagaan IDI.

IDI juga akanmelakukan rapat koordinasi dengan seluruh elemen dokter di daerahmasing-masing.

“Segeramelakukan rapat koordinasi dengan seluruh elemen dokter di daerah masing-masingbaik yang bekerja di rumah sakit, puskesmas, klinik swasta maupun praktekpribadi,” kata Faqih.

“Senantiasamenjaga kebersihan dan kesehatan, menjaga daya tahan tubuh, istirahat cukup,asupan gizi yang baik dan selalu memakai alat pelindung diri saat memberikanpelayanan terhadap pasien,” sambungnya.

Berdasarkan haltersebut maka informasi yang beredar tidak benar. Oleh sebab itu, konten informasitersebut masuk ke dalam Fabricated Content atau Konten Palsu.

=====

Referensi:

https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1125992764399924/

https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/02/191605365/hoaks-tes-sederhana-deteksi-diri-virus-corona-hanya-dalam-sepuluh-detik?page=all#page3

https://sumsel.tribunnews.com/2020/03/02/hoaks-tes-sederhana-untuk-mengenal-virus-corona-hanya-dalam-sepuluh-detik-tersebar-di-whatsapp?page=all

https://pontianak.tribunnews.com/2020/03/02/cek-fakta-tes-sederhana-deteksi-virus-corona-dalam-10-detik-tanpa-ke-dokter-atau-laboratorium?page=all