Golongan darah TIDAK termasuk dalam tiga kategori yang paling rentan tertular virus corona COVID-19.

=====

Kategori: FabricatedContent/Konten Palsu

=====

Sumber: Facebook dan Laman Daring

Archive:

https://web.archive.org/web/20200305022334/https://www.facebook.com/korankita/posts/orang-yang-bergolongan-darah-o-lebih-rentan-terinfeksi-virus-corona-ini-penjelas/2846648862024247/

https://web.archive.org/web/20200305023444/http://www.selebku.com/2020/02/orang-yang-bergolongan-darah-o-lebih.html

=====

Narasi:

1. “Orang yangBergolongan Darah O Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona, Ini Penjelasannya”

2. “Orang yangBergolongan Darah O Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona, Ini Penjelasannya

Oráng memìlìkì golongándáráh O terbìláng lebìh járáng átáu lebìh sedìkìt dìbándìngkán dengán orángyáng memìlìkì golongán dáráh seláìn O. Berbìcárá golongán dáráh memáng sesuátuhál yáng menárìk. Pásálnyá, ádá beberápá hál sejáuh ìnì yáng teláh dìketáhuìtentáng kárákterìstìk golongán dáráh ìnì.

Pengetáhuán yáng berkáìtán dengán golongán dáráh, sángát pentìng untuk dìketáhuì oleh semuá oráng. Náh ágár memperjelás, dìsìnì kámì memberìkán ìnformásì terkáìt tìpe golongán dáráh O. Dìlánsìr dárì brìghtsìde, berìkut ìnì penjelásánnyá. […] (selengkapnya di bagian CATATAN setelah REFERENSI)

=====

Penjelasan:

Beredar informasiyang menyebutkan orang dengan golongan darah O lebih rentan terinfeksi virusCorona. Dalam artikel pada laman selebku[dot]com disebutkan ada lima poin alasannya.

Melalui hasilpenelusuran, diketahui bahwa informasi tersebut tidak benar. Dekan FakultasKedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH.,MMB membantah kabar tersebut. Dia menyebut bahwa kabar orang dengan golongandarah O rentan terjangkit virus corona adalah hoaks. “Itu hoaks,”kata dr. Ari Fahrial Syam.

Adapun, menurutpenjelasan pakar Epidemiologi Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif, kelompokorang yang paling rentan tertular virus corona (COVID-19) masuk dalam tigakategori. Berikut penjelasan Syahrizal:

[…] Pertama,kelompok orang yang kontak dekat (closed contact). Menurut pakarEpidemiologi Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif, yang termasuk kontakdekat adalah orang yang tinggal berpasangan atau satu rumah.

Closedcontact itu orang yang tinggalnya pasangan, pasangan dari kasus (COVID-19)yang konfirmasi. Atau orang yang tinggal satu rumah dengan yang suspek ataupunya gejala COVID-19,” jelas Syahrizal saat konferensi pers di GedungIkatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Komplek MikrobiologiFakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Selasa (3/3/2020).

Tenaga medis yangmenangani pasien suspek dan positif COVID-19 juga termasuk kontak dekat. Merekalangsung bersentuhan dengan pasien.

“Untuk tenagamedis itu kontak erat. Mereka kan berkali-kali memeriksa pasien. Mengukurtensi, suhu tubuh, dan sebagainya. Ada kontak bersentuhan,” lanjutSyahrizal.

Kedua, kelompokorang yang masuk kontak sosial. Kontak sosial artinya, orang-orang yang beradadalam satu kelompok sosial. Seperti halnya kasus dua pasien asal Depok, JawaBarat yang positif virus corona.

“Orang-orangyang berada pada satu klub dansa tersebut harusnya diperiksa dan dipantau juga.Perlu ditelusuri, apakah orang-orang di klub dansa mengalami gejala COVID-19yang mirip flu, demam dan sesak napas,” Syahrizal menerangkan.

Syahrizal punmencontohkan, kasus orang yang terinfeksi COVID-19 di Korea Selatan. 

“Satu orangyang terinfeksi corona, lantas bisa menularkan pada seluruh anggota dikomunitas gereja. Kontak sosial juga bisa dari anggota pengajian,”terangnya.

Ketiga, kontakarea dilihat dari orang-orang yang berada pada satu wilayah yang terkonfirmasiCOVID-19. Misalnya, area yang konfirmasi Kelurahan Sukmajaya. Di sana, akanditelusuri siapa saja yang berada pada wilayah tersebut, dari satpam sampaipenjual makanan atau minuman.

“Di wilayahitu, ada tukang sayur dan security. Saya kira bisa ditelusuri, apalagi adapenjaga malam. Yang kasus pasien asal Depok, kalau tidak salah saya baca, adatetangga yang jenguk sewaktu dia (yang bersangkutan) sakit,” lanjutSyahrizal. […]

Berdasarkan penjelasantersebut maka orang yang rentan tertular Covid-19 baru ada tiga kategori. Ketigakategori itu ialah kelompok orang yang kontak dekat (closedcontact), kelompok orang yang masuk kontak sosial, dan kontak area dilihatdari orang-orang yang berada pada satu wilayah yang terkonfirmasi COVID-19.Dari ketiga kategori yang sudah dikemukakan itu tidak ada yangmenyangkutpautkannya dengan golongan darah tertentu rentan terinfeksi COVID-19.

Selain tigakategori itu, dilansir dari theguardian.com, orang dengan pengidap diabetes danpenyakit jantung juga rentan terinfeksi COVID-19. Berikut kutipan pemberitaanyang sudah diterjemahkan:

[…] Penderitadiabetes atau penyakit jantung diketahui lebih berisiko terkena coronavirus,yang mulai menyebar dengan cepat di Inggris dan internasional. Itu adalahkeprihatinan bagi 7,4 juta warga Inggris yang memiliki beberapa bentuk penyakitjantung atau peredaran darah, yang mencakup 4,8 juta orang dengan diabetes.

Faktor risiko yangumum adalah paru-paru, karena dengan kedua jenis pasien itu adalah organ yangcenderung rusak oleh coronavirus. Kesehatan mendasar mereka yang buruk berartimereka berada dalam bahaya yang lebih besar menderita kerusakan medis seriusdari Covid-19 daripada orang-orang dengan kesehatan yang baik.

Jon Cohen,profesor emeritus penyakit menular di sekolah kedokteran Brighton dan Sussex,mengatakan: “Virus corona menyebabkan infeksi paru-paru – pneumonia. Ketika paru-parumendapat infeksi – segala jenis pneumonia, bukan hanya coronavirus – udaramengisi dengan cairan yang disebabkan oleh peradangan. Jadi tubuh harus bekerjalebih keras untuk mendapatkan oksigen ke dalam darah.

“Jantung danparu-paru bekerja sebagai ‘tim’ yang terintegrasi erat, jadi ketika adapneumonia, jantung harus bekerja lebih keras, dan jelas jika ada penyakitjantung yang sudah ada sebelumnya yang membuat tekanan ekstra padajantung.”

Laporan awal dariwabah yang dimulai di China menyarankan 40% orang yang cukup sakit untukdirawat di rumah sakit karena coronavirus memiliki penyakit kardiovaskular ataupenyakit serebrovaskular – yang mempengaruhi aliran darah di otak mereka –seperti stroke.

“Statistikitu tidak berarti orang dengan penyakit jantung lebih mungkin untuk tertularvirus corona,” kata Orly Vardeny, seorang profesor kedokteran di SistemPerawatan Kesehatan Minneapolis VA dan University of Minnesota. “Itu hanyaberarti bahwa orang-orang itu lebih cenderung mengalami komplikasi begitumereka mendapatkannya.”

Orang-orang yangmemiliki penumpukan lemak atau plak di arteri mereka dapat berisiko mengalamiserangan jantung karena penyakit virus yang mirip dengan Covid-19 dapatmengacaukan plak-plak ini, yang kemudian dapat memblokir arteri yang menuju kejantung, menurut Vardeny.

Penderitadiabetes, dengan tipe 1 atau tipe 2, beresiko menderita Covid-19 karena alasanyang sama.

“Pasien dengandiabetes sering mengalami komplikasi yang melibatkan jantung, tetapi jugaginjal, dan dengan cara yang sama ketegangan tambahan pada tubuh dari infeksidapat menyebabkan masalah sekunder pada organ-organ tersebut. Selain itu, kitatahu bahwa sistem kekebalan tubuh penderita diabetes tidak sebagus melawaninfeksi seperti non-penderita diabetes, ”tambah Cohen.

“Coronavirus dapatmenyebabkan gejala dan komplikasi yang lebih parah pada diabetisi. Jika Andamenderita diabetes dan memiliki gejala seperti batuk, suhu tinggi, dan napaspendek, Anda perlu memantau gula darah dengan cermat dan menghubungi NHS 111,”kata Dan Howarth, kepala perawatan di Diabetes UK. […]

Berdasarkan penjelasantersebut, maka klaim bahwa orang dengan golongan darah O rentan terinfeksi COVID-19tidak benar. Berdasarkan hal tersebut, maka konten informasi yang menyatakanorang dengan golongan darah O rentan terinfeksi COVID-19 masuk ke dalamkategori Fabricated Content atau Konten Palsu.

=====

Referensi:

https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1127605977571936/

https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4193810/cek-fakta-hoaks-golongan-darah-o-rentan-terjangkit-virus-corona

https://www.liputan6.com/health/read/4192859/kelompok-orang-yang-paling-rentan-tertular-covid-19

https://www.theguardian.com/world/2020/mar/04/why-are-some-people-at-greater-risk-from-coronavirus

=====

Catatan:

(lanjutan narasi) […] 1) Golongán dáráh O bìsá menjádì donor unìversál

Dálám hál ìnìseseoráng yáng memìlìkì golongán dáráh O dápát membántu pásìen yáng mengálámìmásáláh kekurángán dáráh. Sebáb ìá dápát dì tránsfusì ke subkelompok RH O+, A+,B+ dán AB+.

2) Tìdák bìsámenerìmá donor seláìn dárì golongán dáráh O

Berbedá dengánkelebìhánnyá yáng bìsá menjádì donor unìversál. Golongán dáráh O tìdák bìsámenerìmá donor dáráh beberápá golongán dáráh láìnnyá.

3) Resìkokesehátán

Golongán dáráh Odìketáhuì sángát rentán sekálì terkená vìrus dán bákterì. Menurut beberápápenelìtìán golongán dáráh O memìlìkì ìnsìden ulkus duodenum 35% lebìh tìnggìdárìpádá golongán dáráh A, B dán AB.

4) Másáláhkeprìbádìán

Berbìcárá tentánghál ìnì golongán dáráh O dìkenál sebágáì prìbádì yáng semángát, dermáwán, mudáhbergául dán cukup bágus dárì sìsì fìnánsìál. Dálám hál percìntáán pun yángmemìlìkì dáráh O dìketáhuì sángát cocok dengán seseoráng yáng memìlìkì golongándáráh A.

5) Mánfáátkesehátán

Meskì rentánterkená vìrus dán bákterì. Námun golongán dáráh O jugá memìlìkì keunggulán lho.Dìmáná ìá sángát rendáh untuk terkená kánker pánkreás.

Nág, ìtuláhbeberápá hál yáng wájìb kámu ketáhuì tentáng golongán dáráh O. Oráng yángbergolongán dáráh O rentán terhádáp serángán vìrus, termásuk vìrus coroná yángsedáng márák penyebáránnyá.

Oleh kárená ìtu, bágì ándá yáng bergolongán dáráh O, hárus benár-benár menjágá kesehátán tubuh. Semogá bermánfáát.”