Karyawan Nokiayang meninggal bukan karena virus Corona atau COVID-19. Adapun, kegiatandisinfeksi yang dilakukan Nokia Indonesia di kantornya merupakan pengaplikasiankebijakan Nokia Global mengingat pengumuman dari Pemerintah Indonesia atas peningkatankasus COVID-19, tidak terkait dengan karyawannya yang meninggal dunia.
=====
Kategori: MisleadingContent/Konten yang Menyesatkan
=====
Sumber: Whatsapp
=====
Narasi:
“Area kantor Nokiadi Menara Mulia besok dibersihkan setelah ada karyawan Nokia di lt.4 tiba-tibameninggal Senin kemarin, masuk RS tgl 7 Maret dan meninggal tgl 9 Maret dengankondisi demam dan muntah. Suspect awal typus seperti suspect awal kasus corona1 & 2 di depok. Lucunya, teman-teman se-cubical almarhum tiba-tiba demamsemua juga 😢”
=====
Penjelasan:
Beredar pesanberantai yang menyebutkan bahwa kantor Nokia di Menara Mulia dibersihkansetelah ada karyawannya meninggal dunia. Dalam narasi disebutkan bahwa karyawanNokia yang meninggal dunia memiliki tanda-tanda suspek virus Corona atauCOVID-19.
Berdasarkan hasilpenelusuran, diketahui bahwa informasi dalam pesan berantai tersebut keliru. Sebab,karyawan Nokia yang meninggal dunia bukan karena COVID-19. Selain itu, prosesdisinfeksi atau sterilisasi kantor pusat Nokia Indonesia hanya sebagai protokoldari Nokia Global dalam upaya meningkatkan keamanan terkait penyebaran COVID-19.Pernyataan itu disampaikan Nokia Indonesia melalui siaran pers yang diterimasejumlah media.
“Pada hari Selasa10 Maret, Nokia diberi tahu bahwa salah satu karyawan subkontraktor kami telahmeninggal dunia. Tim kesehatan dan keselamatan kami melakukan penyelidikanmenyeluruh dan menerima konfirmasi dari otoritas kesehatan terkait bahwakaryawan tersebut menderita penyakit yang tidak terkait dengan COVID-19. Untukmenghormati almarhum dan keluarga mereka, kami tidak akan membagikan rincianlebih lanjut mengenai hal ini,” tulis pernyataan resmi Nokia.
Selain itu, NokiaIndonesia juga mengupayakan karyawannya untuk bekerja jarak jauh sampai kantorselesai disterilkan.
“Sampai saatini, kami telah mengambil berbagai langkah di banyak negara, termasuk tindakanseperti membatasi perjalanan, bekerja dari rumah, mengkarantina dalamkasus-kasus tertentu, meningkatkan pembersihan atau disinfektan kantor, danmeminta instruksi yang jelas dari kesehatan dan keselamatan bagi wisatawan yangdatang ke dan dari area tertentu dengan menyebutkan beberapa kegiatannya,”tambahnya.
Berdasarkan hasil penjelasandari pihak Nokia Indonesia tersebut, maka dapat dikatakan bahwa informasi dalampesan berantai Whatsapp itu tidak benar. Dengan demikian, konten tersebut masukke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
=====
Referensi:
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1132955493703651/