Beredarsebuah pesan berantai perihal himbauan untuk warga Indonesia terkait denganadanya peraturaan pemeriksaan baru di Bandara Changi Singapura. Dalam narasidisebutkan bahwa Pemerintah Singapura memberlakukan pemeriksaan air liur atausaliva bagi seluruh penumpang yang mendarat di Bandara Changi. Menanggapi adanyainformasi yang beredar luas baik di media sosial ataupun pesan berantai, PemerintahSingapura pun menyatakan bahwa apa yang disampaikan dalam pesan tersebut tidaksesuai dengan fakta.

Selengkapnyaterdapat di penjelasan!

KATEGORI:MISLEADING CONTENT

===

SUMBER:PESAN BERANTAI WHATSAPP

===

NARASI:

Breakingnews buat rekan2 yg mau berangkat ke Singapore

Mulaisekarang setiap penyumpang yg mendarat di Changi Airport harus di test airliurnya ddan bila ternyata di-suspect Covid-19, maka harus langsungdi-karantina selama minimal 14 hari di RS se-tempat atas biaya sendiri.

PemerintahSingapura akan mulai menagih biaya perawatan wara asing, termasuk warga negaraIndonesia, yang terjangkit virus corona atau COVID-19. Ongkos perawatan dirumah sakit Singapura bisa mencapai lebih dari Rp 80 juta.

Jadipastikan sebelum berangkat ke Singapore, anda dlm kondisi sehat 100% Atau bukakartu PPH Plus Gold dulu H-30.

Hubungi:WIRAWAN T 08161313375

AtauINGGRIS S. 08161846128

===

PENJELASAN:Sebuah pesan berantai beredar perihal peraturan baru yang dibentuk olehPemerintah Singapura di tengah maraknya kasus virus corona. Yakni pemberlakuanpemeriksaan air liur atau saliva bagi seluruh penumpang pesawat terbang yangmendarat di Bandara Changi Singapura.

Gunameluruskan informasi yang tidak sesuai dengan fakta, Keduataan Besar Republik Indonesia(KBRI) Singapura pun angkat bicara. KBRI Singapura menegaskan bahwa narasi yangmenyebut bahwa Pemerintah Singapura memberlakukan aturan pemeriksaan air liuradalah tidak benar alias hoaks.

KBRISingapura menjelaskan bahwa hingga saat ini tidak ada kebijakan pemeriksaansaliva bagi seluruh penumpang yang mendarat di Changi. Kebijakan Pemerintah Singapuraadalah melakukan pengetesan bagi yang terdeteksi memiliki suhu tubuh yang tinggi(demam) saat mendarat di Bandara Changi. Berikut klarifikasi lengkap yangditerbitkan oleh KBRI Singapura:

KBRI Singapura menerima banyak pertanyaan dariberbagai kalangan masyarakat yang ingin mengkonfirmasi kebenaran berita yangberedar bahwa Pemerintah Singapura memberlakukan pemeriksaan air liur/salivabagi seluruh penumpang pesawat terbang yang mendarat di Bandara ChangiSingapura. Perlu kami informasikan bahwa kabar tersebut adalah TIDAK BENARalias HOAX.
.
.
Sampai saat ini tidak ada kebijakan pemeriksaan saliva bagiseluruh penumpang yang mendarat di Changi. Kebijakan Pemerintah Singapuraadalah melakukan pengetesan bagi yang terdeteksi memiliki suhu tubuh yangtinggi (demam) saat mendarat di Bandara Changi.
.
.
Kami harap masyarakat dapat menyikapi seluruh pemberitaanyang beredar dengan bijak dan selalu merujuk validitas informasi mengenaiCOVID-19 yang dikeluarkan melalui jalur resmi Pemerintah Singapura yang bisadiakses di https://www.moh.gov.sg/covid-19 atau memantau seluruh informasi yang dikeluarkanmelalui website dan sosial media KBRI Singapura.
.
.
#IniDiplomasi #NegaraMelindungi #kbrisingapura

Pesanatau narasi yang beredar terkait dengan pemberlakuan aturan baru yakni tes airliur oleh Pemerintah Singapura tidak sesuai dengan fakta. Informasi tersebutmengarah kepada narasi yang menyesatkan atau biasa disebut dengan misleadingcontent.

===

REFERENSI:

KBRI Singapura menerima banyak pertanyaan dari berbagai kalangan masyarakat yang ingin mengkonfirmasi kebenaran berita…

Posted by KBRI Singapura on Wednesday, March 11, 2020
https://www.tribunnews.com/nasional/2020/03/12/kabar-pemeriksaan-air-liur-di-bandara-changi-adalah-hoax