Bukan terkait Virus Corona atau Covid-19. Penutupan seluruh bandara dan semua aktivitas masyarakat Bali dilakukan karena Hari Raya Nyepi, yang jatuh pada 25 Maret.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI
=============================================
Kategori : Konten yang Salah
=============================================

Akun Nust Adi (fb.com/nust.adi.7) mengirimkan status berisi narasi sebagai berikut:

“Sudah mau dimulai lockdown perwilayah..
Ini serius bukan hoax..tidak perlu panik..
Lockdown Di Bali semua akses di tutup termasuk Bandara Ngurah Rai, semua pelabuhan laut, terminal, Obyek wisata, Mall, Pasar Tradisional, dan masyarakat tidak keluar rumah bahkan listrikpun mati. Kebijakan ini akan dilaksanakan selama 24 jam tanggal 25 Maret 2020..”

Sumber : https://perma.cc/6XKS-JXEC (Arsip) – Sudah dibagikan 9 kali saat tangkapan layar diambil.

=============================================

PENJELASAN

Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra ditemui di kantornya Sabtu (14/3/2020) memastikan bahwa informasi tersebut palsu alias hoaks.

“Tidak ada itu. Pemprov Bali belum memutuskan seperti itu. Baru kemarin Satgas Penanggulangan Covid-19 rapat untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil terkait penanganan dan pencegahan Virus Corona ini,” ujar Dewa Indra.

Dewa Indra tidak menampik pada tanggal 25 Maret 2020 akan ada penutupan bandara dan semua aktivitas masyarakat Bali.

“Itu kan dalam kaitannya dengan hari raya Nyepi. Seharian masyarakat Bali tidak melaksanakan aktivitas. Penerbangan tutup, toko tutup, masyarakat pun tidak bepergian dan bekerja. Siaran televisi, radio sampai internet pun tidak aktif,” tegas Dewa Indra.

Ia mengingatkan agar masyarakat jangan terpancing dengan isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan serta berusaha mencari informasi dari sumber yang bisa dipercaya. Menurut Dewa Indra, bisa jadi isu itu berkembang awalnya hanya bercanda antar-teman di grup Whatsapp. Masyarakat Bali yang beragama Hindu tentu bisa menangkap maksud pesan tersebut yang merujuk pada hari raya Nyepi.

Hanya saja, informasi tersebut akan dimaknai berbeda oleh mereka yang tak paham dengan pesan terselubung tersebut. Terlebih jika dikaitkan dengan situasi saat ini di tengah merebaknya Virus Corona.

“Sebaiknya hal-hal seperti ini jangan dimanfaatkan sebagai bahan bercanda. Bisa membuat masyarakat jadi tambah panik di tengah persoalan merebaknya Virus Corona,” kata Dewa Indra mengingatkan.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, menilai pesan tersebut merupakan sebuah candaan. Dia mengatakan pada tanggal itu penutupan seluruh pertokoan di Bali dilakukan karena Hari Raya Nyepi, yang jatuh pada 25 Maret.

“Kemudian dari tadi saya menerima berita Bali lockdown, saya pikir serius, ternyata Hari Nyepi itu,” kata Yuri di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Yuri mengaku sempat juga menganggap serius pesan tersebut. Lalu, dia mencari informasi perihal pesan Bali lockdown tersebut. Ternyata tidak adanya kegiatan di Bali pada tanggal itu bukanlah karena penyebaran virus Corona.

“Sudah terlalu tegangan tinggi, begitu saya cek, biar saya pusing sendiri, ternyata Nyepi, jadi diharapkan jangan ada yang ke sana di tanggal itu karena nggak ada yang ke situ. Bukan lockdown, tapi Nyepi, pusing juga,” pungkas dia.

REFERENSI
https://www.liputan6.com/regional/read/4202153/beredar-informasi-hoaks-bali-lockdown-akibat-virus-corona
https://www.antaranews.com/berita/1356774/sekda-bali-penutupan-bandara-25-maret-tak-terkait-covid-19
https://kumparan.com/kanalbali/bandara-di-bali-tutup-bukan-karena-corona-tapi-hari-raya-nyepi-1t1ZZRqBpRI
https://news.detik.com/berita/d-4938148/ingat-25-maret-itu-hari-raya-nyepi-bali-tidak-di-lockdown