Informasiadanya pasien suspek Corona pertama di Atambua merupakan informasi yang tidakbenar. Pasien yang diduga sebagai suspek Corona sudah diperiksa pihak rumahsakit dan tidak memiliki ciri-ciri virus Corona atau COVID-19. Pasien ituternyata hanya sakit lambung.

=====

Kategori:False Context/Konten yang Salah

=====

Sumber: Whatsapp dan Facebook

Archive:

https://web.archive.org/web/20200317032918/https://www.facebook.com/photo.php?fbid=114978933450373&set=a.114978953450371&type=3

=====

Narasi:

“Infodari IGD RSU Mgr. Gabriel Manek Atambua, tadi sore satu pasien pertama suspectcorona terdeteksi. Sementara mau dipindahkan ke ruang isolasi. Beliau adalahpegawai Imigrasi yg bertugas di Motaain. Semoga penanganannya memadai sehinggatdk menyebar. Untuk kita semua, mesti berhati2lah selalu, jaga kesehatan dsnambil langkah2 taktis dlm berinteraksi demi menjaga penyebaran virus ini.”

=====

Penjelasan:

Beredarinformasi yang menyebutkan pasien pertama suspek virus Corona atau COVID-19sudah terdeteksi di Atambua. Dalam narasi yang beredar disebutkan pasientersebut akan dipindahkan ke ruang isolasi.

Berdasarkanhasil penelusuran, diketahui bahwa informasi tersebut tidak benar. Informasi tersebutsudah mendapat klarifikasi dari pihak rumah sakit. Direktur RSUD Mgr. GabrielManek, SVD Atambua, dr. Batsheba Elena Corputty, menyatakan bahwa informasiyang tersebar tidak benar.

Iamenjelaskan, sekitar pukul 17.00 WITA ada seorang staf imigrasi PLBN Motaainyang berobat dengan keluhan batuk dan sedikit sesak napas.

Demimenjaga keamanan pasien yang lain dan tenaga medis, sesuai prosedur, pasiensarankan menunggu di depan IGD dengan menggunakan masker dikarenakan ruang IGDyang ada belum sesuai standar isolasi.

Namun,pada saat dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis (2 dokter umum, dan 1 dokterspesialis penyakit dalam) serta dilakukan pemeriksaan rontgen dada, maka kamidari pihak RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua menyatakan bahwa pasientersebut tidak memiliki ciri-ciri suspect COVID-19 sehingga diperbolehkanpulang untuk istirahat di tempat tinggalnya, dengan tetap berkoordinasi dengantim dari RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua dan Dinas Kesehatan KabupatenBelu

“Kondisiterakhir pasien tersebut stabil, dengan tanda-tanda vital baik, dan tidak adatanda sesak napas. Suhu dengan termometer infrared tercatat 36.5 derajatcelcius,” ungkapnya.

MenurutDirut RSUD Atambua, Prosedur pemeriksaan diluar IGD Umum mungkin dianggapberlebihan, namun semata-mata untuk mengamankan secara umum pasien di IGD dantenaga medis di IGD sehingga pelayanan di RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambuatetap dapat berjalan dengan baik.

“Kamiharap dengan klarifikasi ini pihak RSUD Atambua meminta agar masyarakat tidakpanik dan tidak lagi meneruskan informasi yang tidak benar atau hoaks,”tegasnya.

Halsenada pun ditegaskan oleh pihak Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua,Halim. Ia menyatakan bahwa kabar yang tersebar tidak benar. “ Itu berita hoax.Benar pegawai saya yang betugas di Motaain, tapal batas antar Negara dengan TimorLeste masuk opname di rumah sakit Umum Sint Gabriel Atambua. Tetapi bukankarena suspect virus corona sebagaimana viral di dunia maya,melainkan karenasakit lambung,” katanya.

Karenaviralnya didunia maya itu lanjut Halim, dini hari Senin 16 Maret 2020 bertempatdi rumah sakit Sint Gabriel Atambua sudah melakukan klarifikasi bersamainstenasi terkait.

“Sayabersama direktur Rumah Sakit Sint Gabrial Atambua, Wakil Bupati Belu, Ose Luanharus memberikan keterangan pers, dini hari terkait berita bohong ini,” ujarHalim.

SementaraWakil Bupati Belu Ose Luan juga menegaskan hal yang sama. Bahwa pegawaiImigrasi Atambua yang bertugas di pos lintas batas dengan Negara Timor Leste,Motaain itu bukan terpapar virus Corona (Covid-19) .

Lebihlanjut Ose Luan menjelaskan selama ini Pemkab belu sudah dan selalu menghimbaumasyarakat di Kabupaten Belu agar tidak menyebarkan berita yang tidak benarterkait corona ini.

“Sudahberulangkali kami sosialisasikan agar masyarakat tenang. Jaga dan mawas diriagar terhindar dari virus corona ini. Termasuk menghimbau agar tidak janganmenyebarkan berita bohong, hoaks,” jelas Ose Luan.

Berdasarkanpenjelasan tersebut, maka dapat dikatakan konten informasi yang beredar mengenaisatu pasien suspek COVID-19 terdeteksi di Atambua tidak benar. Oleh sebab itu,konten tersebut masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yangSalah.

=====

Referensi:

https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1136885286644005/

https://www.gatra.com/detail/news/472258/kesehatan/hoaks-pegawai-imigrasi-atambua-suspect-virus-corona

http://rri.co.id/post/berita/801714/daerah/viral_pasien_terpapar_corona_rsud_gabriel_manek_atambua_hoaks.html

https://www.gerbangntt.com/2020/03/rsud-atambua-pastikan-tak-ada-pasien_15.html