Sebuahpesan berantai dengan narasi bahwa PLN memberikan kompensasi listrik dikarenakanbanyaknya pekerja yang melakukan Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah beredardi masyarakat luas. Dalam narasi yang beredar disebutkan bahwa kommpensasilistrik hanya berlaku untuk daerah Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Menanggapiinformasi tersebut, PLN pun angkat bicara dan menyatakan bahwa tidak benarpihaknya memberi kompensasi seperti halnya yang terdapat dalam pesan.
Selengkapnyaterdapat di penjelasan!
KATEGORI:MISLEADING CONTENT
===
SUMBER:PESAN BERANTAI WHATSAPP
===
NARASI:
Bulanini ada kompensasi dari PLN karena pada WFH,
kliklink dibawah :
Lumayantambahan listrik dikit.
KhususBanten, DKI Jakarta, Jawa Barat
[19:04,3/29/2020] +62 813-9851-0349:
===
PENJELASAN:Sebuah pesan berantai dengan narasi bahwa PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memberikankompensasi listrik dikarenakan banyaknya pekerja yang Work From Home (WFH) ataubekerja dari rumah. Pesan tersebut beredar sejak Minggu pagi di berbagaikalangan masyarakat. Dalam narasi yang beredar, PLN akan memberikan kompensasilistrik terkhusus untuk tiga daerah, yakni Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Menanggapiinformasi yang sudah menyebar luas di kalangan masyarakat, PLN pun akhirnyaangkat bicara. Melansir dari kompas.com, GM PLN Distribusi Jakarta Raya, IkhsanAssad menyatakan bahwa informasi yang menyatakan bahwa PLN memberi kompensasikarena WFH adalah tidak benar alias hoaks.
Ihksanmenjelaskan bahwa untuk bisa memutuskan ada atau tidaknya kompensasi listrikharus melalui keputusan dan regulator, yakni Kementerian BUMN, Kementerian ESDMdan Kementerian Keuangan.
“Ituhoaks, belum. PLN masih mengkomunikasikan dengan regulator. Kita kan ada tiga(regulator), Kementerian ESDM, BUMN dan Keuangan,” pungkasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa link yangdibagikan melalui pesan berantai tersebut merupakan kompensasi yang pernahdiberikan oleh PLN pada saat terjadinya pemadaman listrik dibulan Agustus 2019lalu. Dan bukan kompensasi listrik yang diberikan pasca dilakukannya work fromhome.
Pernyataan serupa juga dilontarkan olehExcecutive Vice President Corporate Communication and Corporate SocialResponsibility PLN, I Made Suprateka. Ia menyatakan bahwa narasi dalam pesanberantai tersebut adalah tidak benar alias hoaks.
“Bisa kami pastikan isu tersebut tidak benar,” jelasI Made.
===
REFERENSI: