Video peristiwa tahun 2018. Wabah Flu Babi Afrika, TIDAK ADA kaitannya dengan Virus Corona.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

======

KATEGORI

Konten yang Salah.

======

SUMBER

http://bit.ly/2GTP1Uz / http://archive.md/Yps9K/image (arsip cadangan), akun “محمد فردي” (twitter.com/MohammadFardi). Sudah dibagikan 287 kali per tangkapan layar dibuat.

======

NARASI

“Telah terjadi pembunuhan massal di China.
Akibat dari virus Corona ini.
Babi serta unggas di kubur hidup-hidup.
Gimana di negeri kita ini…
Apakah masih ada yg pelihara babi…???”.

======

PENJELASAN

(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah

Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

* SUMBER membagikan video yang sudah pernah dibagikan sebelumnya, video peristiwa tahun 2018. Wabah Flu Babi Afrika, TIDAK ADA kaitannya dengan Virus Corona.

* SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sehingga menimbulkan kesimpulan yang salah.


(2) Salah satu sumber yang membagikan video pada tahun 2018, http://bit.ly/2SYnFVP / http://archive.md/HOUdt/image (arsip cadangan)

“全民挺郭联盟 ✊ ✊ ✊” (twitter.com/redwallpusher): “Informasi Penting: Rumah Sakit Rakyat Lancang: Pukul 2.23 kemarin, 13 anak laki-laki dan perempuan meninggal karena infeksi virus SK5, yang tertua berusia 32 tahun dan yang termuda berusia 5 tahun, dokter yang terlibat dalam penyelamatan telah dikarantina, dan 1 berita TV dari Central Telah disiarkan, jangan makan daging babi untuk saat ini, terutama daging babi dari Ruyuan, saat ini, 13.167 telah terinfeksi di Guigang, Guangxi.

Ini bisa menjadi awal dari epidemi infeksi berskala besar.”

Google Translate, http://bit.ly/2UolquB / http://archive.md/jTzrz (arsip cadangan).

Yang disebut “Virus SK5” adalah hoaks, selengkapnya di (1) bagian REFERENSI.


(3) Beberapa artikel yang berkaitan,

* SCMP: “China’s pork industry is struggling to contain the spread of African swine fever, which has now reached the southwest of the country – one of its major pig-producing areas.

Ten of 16 pigs infected with the virus have died at a farm in Yibin, Sichuan province, the Ministry of Agriculture said on Friday. In central Hubei province, another 13 pigs died from the disease on Thursday following reports of an outbreak there last month.”

Selengkapnya di “African swine fever spreads to one of China’s biggest pig-farming regions” http://bit.ly/2GJRrai / http://archive.md/fn5ju (arsip cadangan).

* KOMPAS.com: “SHANGHAI, KOMPAS.com – Wabah demam babi Afika kini menyebar ke lebih dari setengah provinsi di China, meski telah ada upaya untuk mencegahnya.

Diwartakan AFP, situasi yang sebelumnya disebut berhasil dikendalikan, sekarang berubah menjadi persoalan sangat serius.”

Selengkapnya di “Wabah Flu Babi Afrika Kini Jadi Masalah Serius di China” http://bit.ly/2VkiHj8 / http://archive.md/IABCU (arsip cadangan).

======

REFERENSI

(1) Mengenai hoaks “Virus SK5”, CFS: “In recent years, spreading of rumours/hoaxes about various foods safety issues via social media has become a global phenomenon. The alleged foods include “SK5 virus in fish/fruits”, “Fake rice”, and “HIV/ AIDS blood-tainted canned fruits”, to name but a few. These rumours, if not nipped in the bud timely, may result in unnecessary panic, alarm and impact on food supply/choice. Rumours previously dismissed by various food safety authorities may revive after a few months or years, with a twist of the food types, hazards, and claimed health issues.”

Selengkapnya di http://bit.ly/2OtOPQg / http://archive.md/cPMW1/image (arsip cadangan).


(2) Video yang sama sebelumnya dipelintir terjadi di Thailand, selengkapnya di turnbackhoax.id: [SALAH] “Pemusnahan babi massal di Thailand”, post sebelumnya di http://bit.ly/2UqL69P.


(3) http://bit.ly/2OsMeGa, laporan (mention) ke akun MAFINDO (twitter.com/turnbackhoax).