Unggahan video dari akun Facebook Janee Jnngspo atau @wahyu.rabbani.35 yang menampilkan umat muslim sedang melakukan ibadah di sebuah masjid dengan tambahan narasi “Setelah cina di landa virus corona,allah beri hadiah kpd umat muslim di cina yaitu terbukanya mesjid2 seluruh daratan cina” dan sudah direspon sekitar 9,8 ribu kali serta dibagikan sekitar 30 ribu kali adalah tidak benar adanya.
Diketahui masjid dalam video tersebut adalah hanya satu masjid yakni Masjid Dongguan yang terletak di Provinsi Qinghai, China. Selain itu berdasarkan pencarian, tidak ditemukan berita yang mengatakan Masjid Donggua kembali dibuka, setelah sebelumnya situs Fatabayyano.net mengabarkan bahwa masjid tersebut ditutup berdasarkan kebijakan pemerintahnya. Artinya narasi dengan video yang diunggah akun Facebook @wahyu.rabbani.35 adalah tidak berhubungan dan keliru.
Situs periksa fakta Fatabayyano.net yang terdaftar di IFCN pun menerangkan video yang disebarkan oleh akun Facebook @wahyu.rabbani.35 dan akun-akun media sosial lainnya yang mengatakan Masjid Dounggan kembali dibuka dan dikaitkan dengan peristiwa terkini di Cina adalah tidak benar. Selengkapnya dapat dilihat pada artikel klarifikasinya berjudul “China membuka kembali masjid yang ditutupnya pada akhir Januari! Seberapa benar itu?,” yang ditayangkan Rabu, 5 Februari 2020.
=====
KATEGORI: Misleading Content
=====
SUMBER: Media Sosial Facebook
=====
NARASI:
“Setelah cina di landa virus corona,allah beri hadiah kpd umat muslim di cina yaitu terbukanya mesjid2 seluruh daratan cina,” posting akun Facebook Janee Jnngspo atau @wahyu.rabbani.35, Kamis, 6 Februari 2020.
=====
PENJELASAN:
Akun Facebook Janee Jnngspo atau @wahyu.rabbani.35 mengunggah video dengan durasi 14 detik yang menampilkan umat muslim sedang melaksanakan ibadah. Dalam video yang diunggahnya ini, akun Facebook @wahyu.rabbani.35 menambahkan narasi yang intinya mengatakan bahwa setelah China dilanda virus corona, masjid-masjid di daratan China dibuka.
Berikut narasi lengkapnya:
“Setelah cina di landa virus corona,allah beri hadiah kpd umat muslim di cina yaitu terbukanya mesjid2 seluruh daratan cina,” posting akun Facebook Janee Jnngspo atau @wahyu.rabbani.35, Kamis, 6 Februari 2020.
Setelah ditelusuri melalui mesin pencari, diketahui video yang diunggah oleh akun Facebook @wahyu.rabbani.35 sebelumnya juga diunggah oleh akun Instagram @literature_picz dan akun tiktok @mosesmlb. Namun situs periksa fakta yang terdaftar di International Fact Checking Network (IFCN) yakni Fatabayyano.net memberikan klarifikasinya. Situs tersebut menyatakan video dengan klaim bahwa masjid yang sebelumnya ditutup dan kini kembali dibuka yang dikaitkan dengan peristiwa terkini di China adalah tidak benar adanya.
Berikut artikel klarifikasi dari Fatabayyano.net yang aslinya dalam Bahasa Arab dan diterjemahkan ke Bahasa Indonesia:
“China membuka kembali masjid yang ditutupnya pada akhir Januari! Seberapa benar itu?Diposting pada: 5 Februari jam 1:27 pagi
Cina membuka kembali masjid tertutupnyaSaat ini ada berita yang tersebar di media sosial, promotor mengklaim bahwa itu adalah karena pembukaan kembali masjid setelah penutupan mereka karena peristiwa terkini di Cina.
Jadi apa kebenaran dari video itu?
“Segala puji bagi Allah, yang kasih karunia-Nya adalah benar
Saksikan salat Jumat pertama sehari sebelum kemarin 31/1/2020 di Tiongkok setelah Tuhan memberkati saudara-saudara Muslim kami dan membuka masjid setelah ditutup selama bertahun-tahun. Raja Yang Mahakuasa berfirman: (Dan apa yang diketahui tentara Tuanmu kecuali Dia),” posting akun Instagram, @licterature_picz.
Klip video Masjid Dongguan di Xining di Provinsi Qinghai tidak ditutup dan doa diadakan, isi dari postingan akun tiktok @mosesmlb.
Tiongkok dan agama Islam:Negara Cina, terutama di barat laut negara itu, mulai menerapkan kebijakan kekerasan terhadap Islam.
Pihak berwenang telah menghancurkan banyak kubah masjid, termasuk di sebuah desa kecil dekat Linxia yang disebut Mekah Kecil.Penghancuran serupa dilakukan di tempat lain di minoritas Muslim, misalnya tiga masjid di Yunnan Selatan ditutup.
Dari Beijing ke Ningxia, penggunaan teks Arab untuk umum dilarang.
Kampanye ini mewakili wajah baru Partai Komunis karena mewakili serangannya untuk menghapus kebebasan beragama individu.
Semua ini setelah beberapa dekade toleransi, yang memungkinkan perannya dalam kemunculan dan kemakmuran doktrin Islam di Cina.
Alasan kekerasan China terhadap Islam sekarang:Kekerasan ini diyakini berasal dari ketakutan Partai Komunis bahwa Cina akan menganut agama IslamYang mungkin mengubah mereka menjadi kelompok teroris dan mendorong mereka keluar dari pemerintahan komunis Tiongkok.
Di seluruh China sekarang, Partai Komunis memberlakukan pembatasan baru pada kebiasaan dan praktik Islam.
Fenomena penambahan karakter Cina ke agama Islam:Agama Islam di Cina berafiliasi dengan hampir 23 juta Muslim, yang meskipun jumlah besar adalah minoritas di Cina dari satu miliar dan 400 juta warga.
Pembatasan Islam di Tiongkok dapat ditelusuri kembali ke tahun 2015 Gagasan “Chineseisasi Islam” dimunculkan.
Di mana, menurut presiden Tiongkok, semua agama harus tunduk pada budaya Tiongkok dan pemikiran Partai Komunis Tiongkok.
Menurut pandangan para pemimpin Cina, penyebaran kebiasaan Islam mengancam keharmonisan sosial dan politik negara Cina.
Di banyak provinsi Cina, negara mulai mengkriminalisasi penggunaan teks-teks Arab seperti yang terjadi di Ningxia, sehingga kata halal dihapus dari stempel resmi yang didistribusikan ke restoran.
Saat ini segel resmi ditulis dalam huruf Cina, bukan bahasa Arab.
Kubah masjid juga dihancurkan di banyak gubernur.”
Dalam artikel klarifikasi tersebut, situs Fatabayyano.net melampirkan beberapa sumber bantahannya. Pertama adalah dari Wikipedia yang di dalamnya menjelaskan tentang Masjid Dongguan yang terletak di Provinsi Qinghai, China. Kedua adalah akun youtube Joe HaTTab yang berjudul Where did China’s Muslims disappear?. Ketiga adalah akun youtube Ben & Rose Cubbage yang berjudul Dongguan Grand Mosque, The largest mosque in western China. Keempat adalah akun youtube dari Amine Chinwi Vlogs. Dan kelima artikel dari The New York Times yang berujudul “A Crackdown on Islam Is Spreading Across China” yang diterbitkan pada 21 September 2019.
=====
REFERENSI:
1.https://archive.fo/Y8pD2
2.https://web.facebook.com/groups/2562454477321384/permalink/2638091613091003/
3.https://fatabyyano.net/%d8%a7%d9%84%d8%b5%d9%8a%d9%86-%d8%aa%d9%8f%d8%b9%d9%8a%d8%af-%d9%81%d8%aa%d8%ad-%d8%a7%d9%84%d9%85%d8%b3%d8%a7%d8%ac%d8%af-%d8%a7%d9%84%d8%aa%d9%8a-%d8%a3%d8%ba%d9%84%d9%82%d8%aa%d9%87%d8%a7-%d9%85/
4.https://translate.google.com/translate?hl=id&sl=ar&tl=id&u=https://fatabyyano.net/
5.https://en.wikipedia.org/wiki/Dongguan_Mosque
6.https://www.youtube.com/watch?v=7ikLe591aEI&feature=youtu.be&fbclid=IwAR2jz79WOgQxCgn0rSMU_xyra0X07im4d6TEB6ejEWAEkT7UuOhVIlawvk0
7.https://www.youtube.com/watch?feature=youtu.be&v=9IGmnaSrldo&fbclid=IwAR2jz79WOgQxCgn0rSMU_xyra0X07im4d6TEB6ejEWAEkT7UuOhVIlawvk0&app=desktop
8.https://www.youtube.com/watch?v=FfFQTMSAglc&feature=youtu.be&fbclid=IwAR2CkhcOL3kTrxYB1p_hYPy0PylsXWMtmnZSTjjWy_vaLFJ-iiebrKzAekM
9. https://www.nytimes.com/2019/09/21/world/asia/china-islam-crackdown.html