Postingan akun Facebook Andri Rockers yang menayangkan screenshot atau tangkapan layar dari grup Facebook “Jokowi for President 2019” yang di dalamnya terdapat berita berjudul “Presiden Jokowi Marah Karena Kualitas Tenaga Kerja RI Masih Rendah” dari merdeka.com dengan tambahan narasi “Ini adalah salah satu faktor kenapa kami melakukan impor TKA besar-besaran dari China. Selain mereka lebih ahli dari kalian, mereka juga lebih mudah diarahkan. Tenaga kerja asli Indonesia kurang bisa diandalkan” adalah tidak benar dan dapat dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan atau misleading content.
Isi berita dari “Presiden Jokowi Marah Karena Kualitas Tenaga Kerja RI Masih Rendah” yang ditayangkan merdeka.com pada Kamis, 22 November 2018 dengan Reporter, Yayu Agustini Rahayu, di dalamnya tidak ada redaksi yang menerangkan, ini menjadi alasan Presiden Jokowi melakukan impor TKA besar-besaran dari Cina.
========
KATEGORI: Misleading Content
========
SUMBER: Media Sosial Facebook
========
NARASI:
1. “Ini adalah salah satu faktor kenapa kami melakukan impor TKA besar-besaran dari China. Selain mereka lebih ahli dari kalian, mereka juga lebih mudah diarahkan. Tenaga kerja asli Indonesia kurang bisa diandalkan,” unggah akun Facebook Andri Rockers, Jumat (3/1).
2. “Gimana perasa’anmu lur sebagai rakyat Pribumi. Apakah sama yg aku rasakan saat ini. Galau, stress, esmosi tingkat dewa. Pandai menyalahkan rakyat Pribumi. Gantian di kritik ngamuk2 dan ngancem2. #PRAY_MUKIDI,” tulis akun Facebook Andri Rockers, Jumat (3/1).
=======
PENJELASAN:
Akun Facebook Andri Rockers membuat unggahan yang menayangkan screenshot atau tangkapan layar yang diambil dari grup Facebook bernama “Jokowi for President 2019”. Dalam screenshot tersebut terdapat judul berita dari media daring merdeka.com, yakni “Presiden Jokowi Marah Karena Kualitas Tenaga Kerja RI Masih Rendah”.
Masih dalam tangkapan layar tersebut, ditambahkan juga narasi yang bernada provokatif. Isinya adalah dikarenakan kualitas tenaga kerja Indonesia yang masih rendah, itu menjadi alasan untuk melakukan impor besar-besaran Tenaga Kerja Asing (TKA) dari Cina. Berikut narasi lengkapnya:
“Ini adalah salah satu faktor kenapa kami melakukan impor TKA besar-besaran dari China. Selain mereka lebih ahli dari kalian, mereka juga lebih mudah diarahkan. Tenaga kerja asli Indonesia kurang bisa diandalkan,” unggah akun Facebook Andri Rockers, Jumat (3/1).
Setelah ditelusuri pada berita berjudul “Presiden Jokowi Marah Karena Kualitas Tenaga Kerja RI Masih Rendah” faktanya tidak ditemukan redaksi yang berbunyi “Ini adalah salah satu faktor kenapa kami melakukan impor TKA besar-besaran dari China. Selain mereka lebih ahli dari kalian, mereka juga lebih mudah diarahkan. Tenaga kerja asli Indonesia kurang bisa diandalkan”.
Sementara penelusuran melalui mesin pencari, juga tidak ditemukan pemberitaan yang isinya kutipan dari narasi “Ini adalah salah satu faktor kenapa kami melakukan impor TKA besar-besaran dari China. Selain mereka lebih ahli dari kalian, mereka juga lebih mudah diarahkan. Tenaga kerja asli Indonesia kurang bisa diandalkan”.
Berikut isi berita lengkap dari artikel “Presiden Jokowi Marah Karena Kualitas Tenaga Kerja RI Masih Rendah” yang ditayangkan merdeka.com pada Kamis, 22 November 2018 dengan Reporter, Yayu Agustini Rahayu.
Presiden Jokowi Marah Karena Kualitas Tenaga Kerja RI Masih Rendah
Kamis, 22 November 2018 14:10
Reporter : Yayu Agustini Rahayu
Merdeka.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat bersama jajaran kabinet kerja di Istana Bogor pada hari Rabu (21/11) kemarin. Dalam rapat tersebut, Jokowi sempat marah karena kualitas tenaga kerja RI masih rendah
Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengungkapkan kemarahan Jokowi karena saat ini Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia masih low skill atau kurang memiliki kemampuan dan keterampilan. Padahal, selama ini pemerintah sudah jor joran melakukan berbagai upaya peningkatan kualitas SDM salah satunya program vokasi atau pelatihan.
“Bapak presiden saat rapat kemarin Rabu, di Istana Bogor, marah-marah karena SDM-nya masih belum punya skill, kemampuan, padahal itu ada vokasi,” kata Mardiasmo di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (22/11).
Mardiasmo mengungkapkan saat ini angka pengangguran masih cukup tinggi sebab banyak tenaga kerja low skill yang tidak termasuk kategori syarat bekerja di industri. Bahkan, tenaga kerja yang memiliki kemampuan tinggi pun masih banyak yang menjadi pengangguran.
Pengangguran yang bukan disebabkan rendahnya kualitas SDM atau istilahnya pengangguran kelas tinggi terjadi karena kurang bersinerginya antara pendidikan dengan lapangan kerja yang tersedia. “Karena mendidik mereka generalis, sudah S1-S2, tapi bingung kerja di mana, karena tidak nge-link dengan kebutuhan industri,” ujarnya.
Menurut Mardiasmo, peningkatan kualitas tenaga kerja terus menjadi fokus pembangunan pemerintah dan merupakan pekerjaan rumah (PR) bagi negara yang harus kerjakan. Terlebih saat ini Indonesia memiliki tantangan global dari sisi perekonomian. [azz]
Dengan begitu, tambahan narasi dari akun Andri Rockers yang berbunyi “Gimana perasa’anmu lur sebagai rakyat Pribumi. Apakah sama yg aku rasakan saat ini. Galau, stress, esmosi tingkat dewa. Pandai menyalahkan rakyat Pribumi. Gantian di kritik ngamuk2 dan ngancem2. #PRAY_MUKIDI” dapat dikatakan sebagai bentuk provokasi.
=======
REFERENSI:
1. https://archive.md/qRg2c
2.https://www.facebook.com/groups/276665096312116/permalink/508432303135393/
3.https://www.merdeka.com/uang/presiden-jokowi-marah-karena-kualitas-tenaga-kerja-ri-masih-rendah.html
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1078873609111840/