Pelintiran daur ulang, sudah ditangani oleh Polres Blitar pada tahun 2018. Pelaku mendapatkan informasi dari Facebook lalu menyebarkan kembali tanpa sebelumnya memeriksa kebenarannya.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

======

KATEGORI

Konten yang Menyesatkan.

======

SUMBER

Pesan berantai WhatsApp.

======

NARASI

* “KENALIN MUKA MEREKA” MEREKA ADALAH SEKELOMPOK PENCURI ANAK YG SEDANG BERKELIARAN DI SEKITAR KITA..BANTU SEBARKAN AGAR YG LAIN TAU!!”.

* “WASPADA PENCULIKAN ANAK”.

======

PENJELASAN

(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Menyesatkan

Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”.

* SUMBER membagikan hoaks selebaran foto pelaku penculikan anak yang pada tahun 2018 lalu pelaku penyebarnya sudah ditangani oleh Polres Blitar.


(2) detikNews: “Kepada detikcom, Okvianti mengaku jarang sekali nonton televisi atau membaca berita. Di sela kesibukannya merawat bayi, Okvianti lebih banyak mendapatkan informasi dari media sosial.

“Saya dapat gambar-gambar yang dibilang penculik itu juga dari facebook. Salah satunya mirip orang yang pernah saya lihat. Jadi saya tidak tahu, kalau ternyata semua itu tidak bener,” katanya dengan wajah sayu.”

Selengkapnya di “Sebar Hoax Wajah Penculik Anak di Medsos, Emak-emak Dijemput Polisi” http://bit.ly/30wV1fc / http://archive.md/duOl0 (arsip cadangan).

======

REFERENSI

(1) FaktualNews.co: “Akun Facebook Zarika Oktavianti, diperiksa terkait motif menyebarkan hoaks penculikan anak di Blitar, sehingga menimbulkan keresahan para orang tua. Dari pemeriksaan, ibu pemilik akun ini diketahui kalau dia tidak pernah mengikuti atau membaca berita hanya mengikuti isu-isu di media sosial.”

Selengkapnya di “Penyebar Hoaks Penculikan Anak di Blitar Diperiksa Polisi, Ini Alasannya” http://bit.ly/2NG8wUJ / http://archive.md/wip/kbZh9 (arsip cadangan).


(2) http://bit.ly/36aUeBE / http://archive.md/ziH5z (arsip cadangan), “Zarika Oktavianti” (facebook.com/zarika.oktavianti):

“surat peryataan klarifikasi permohonan maaf, terkait postingan saya tentang berita penculikan anak”.