Periksa fakta dilakukan oleh Anissa Antania Hanjani

Klaim dalam postingan bukan merupakan paten untukvirus Coronavirus 2019-nCoV yang saat ini sedang menjadi epidemik, tetapi untukvaksin virus IBV M41 yang menyerang binatang unggas.

====

Kategori: Misleading Content/Konten yang Menyesatkan

====

Sumber: Facebook

The Coronavirus PATENT is owned by the Pirbright Institute. #coronavirus

Posted by V.A. Shiva Ayyadurai on Thursday, January 23, 2020

Archive:

http://archive.md/cUfRC

=====

Narasi:

The Coronavirus PATENT is owned by the PirbrightInstitute. #coronavirus

Terjemahan:

PATEN Coronavirus dimiliki oleh Pirbright Institute#coronavirus

====

Penjelasan:

Sebuah postingan dari V. A. Shiva Ayyadurai, seorangpolitikus Partai Republik yang sedang kampanye untuk pemilihan anggota SenatAmerika Serikat, mengklaim bahwa Coronavirus memiliki paten yang dimiliki olehPirbright Institute.

Postingan tersebut juga mencantumkan tangkapan gambardari hasil pencarian lewat Google Patent sebagai bukti klaim. Per 27 Januari2020 pukul 16.16 WIB, postingan tersebut sudah ditanggapi 540 akun, 146komentar, dan dibagikan sebanyak 296 kali.

Perlu diketahui, Coronavirus memiliki empat subgrupdalam klasifikasi taksonominya, yakni alpha, beta, gamma, dan delta. Sejakpenemuannya pada 1960-an sampai sekarang, Coronavirus yang menyerang manusiapada umumnya termasuk ke dalam subgrup alpha dan beta. SARS, MERS, dan NovelCoronavirus (2019-nCoV) yang sedang menjadi epidemik saat ini termasuk dalamsubgrup Betacoronavirus.

Berdasarkan hasil pencarian fakta, klaim postinganberupa tangkapan layar Google Patent bukan merupakan paten untuk vaksin NovelCoronavirus, tetapi untuk vaksin Avian infectious bronchitis virus (IBV) M41.IBV M41 ini termasuk ke dalam subgrup Gammacoronavirus. Vaksin ini ditujukanuntuk mencegah penyebaran penyakit pernapasan akut yang menyerang burung,khususnya yang diternakkan.

Meski IBV M41 dan 2019-nCoV sama-sama termasuk dalamfamili Coronavidae, kedua virus tersebut tergolong dalam subgrup taksonomi yangberbeda, sehingga tentunya vaksin yang digunakan akan berbeda. Hingga saat ini,belum ditemukan vaksin khusus untuk menyembuhkan 2019-nCoV.

Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui klaim yangdilakukan postingan tersebut tidak benar. Sebab, klaim yang menunjukkan patenCoronavirus bukan merupakan paten untuk virus 2019-nCoV yang saat ini sedangmenjadi epidemik, melainkan untuk vaksin virus IBV M41. Sehingga, postingantersebut termasuk ke dalam konten yang menyesatkan (misleading content).

=====

Referensi:

https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1099785910353943/

https://www.politifact.com/facebook-fact-checks/statements/2020/jan/23/facebook-posts/there-outbreak-china-wuhan-coronavirus-there-not-v/

https://www.politifact.com/facebook-fact-checks/article/2020/jan/24/fact-checking-hoaxes-and-conspiracies-about-corona/

https://www.cdc.gov/coronavirus/types.html

https://nextstrain.org/groups/blab/sars-like-cov