Maraknya kasus yang tengah terjadi di Wuhan, China membuat beberapa pihak memanfaatkan situasi tersebut dengan menyebarkan informasi yang tidak sesuai dengan fakta. Yang terbaru beredar melalui pesan berantai Whatsapp perihal penemuan virus corona di wilayah Kota Depok, Jawa Barat. Namun informasi tersebut langsung mendapat bantahan dari Dinas Kesehatan setempat dengan menyatakan bahwa pesan tersebut tidak benar alias hoaks.
Selengkapnya terdapat di penjelasan!
KATEGORI: FABRICATED CONTENT
===
SUMBER: PESAN BERANTAI WHATSAPP
===
NARASI:
Barusan dishare dari group faskes rs sedepok, baru Suspek, masih diteliti lebih lanjut.
Toraknya si pneumonia mirip tapi masih tunggu pemeriksaan lebih lanjut.
Org Pancoran Mas. Dia abis dr Cina. Dia MCU ke Permata. Tp dh di isolasi kyna, tapi dah dikarantina infonya penelitian lebih lanjut.
===
PENJELASAN: Maraknya kasus virus corona yang tengah terjadi di Wuhan, China membuat beberapa pihak memanfaatkan situasi tersebut dengan menyebarkan informasi yang tidak sesuai dengan fakta. Yang terbaru beredar melalui pesan berantai Whatsapp perihal penemuan virus corona di wilayah Depok, Jawa Barat. Dalam narasi yang beredar, si pembuat pesan menyebut bahwa diduga telah ditemukan seorang dengan gejala mirip penderita virus corona yang dikategorikan suspek di Depok.
Namun informasi tersebut langsung mendapat bantahan dari Dinas Kesehatan setempat dengan menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar. Melansir dari beritasatu.com, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita menyatakan bahwa informasi dalam pesan berantai tersebut adalah tidak benar alias hoaks.
“Tidak ada pasien yang dirawat di RS Permata Sawangan karena terjangkit corona. Dapat dipastikan ini hoaks. Saya juga baru tahu tapi sudah saya konfirmasi dan ini hoaks,” tegas Novarita.
Dibalik munculnya virus corona, pihak Dinkes Kota Depok sendiri telah mengeluarkan surat edaran tentang Kewaspadaan terhadap Pneumonia Novel Coronavirus (nCov). Surat tersebut dikeluarkan menyusul dengan upaya deteksi, pencegahan, respon dan antisipasi muculya kasus pneumonia berat akibat nCoV di Kota Depok.
“Sudah kami keluarkan edaran Nomor: 445/0404/SURVIM sebagai kewaspadaan terhadap virus korona. Kami minta agar dapat ditindaklanjuti sebagai antisipasi,” jelas Novarita.
===
REFERENSI: