Beredarsebuah surat yang mengatasnamakan Pengurus Cabang Muhammadiyah Jember denganklaim bahwa akan diadakan debat terbuka pimpinan Jamaah Yasinan dan Tahlil. Menurutisi dalam surat tersebut, materi yang akan menjadi perdebatan adalah berupakeabsahan tahlilan dan tawasul dalam perspektif agama Islam. Menanggapi haltersebut, pihak Muhammadiyah cabang Jember menyatakan bahwa surat tersebut adalahtidak benar alias hoaks.
Selengkapnyadi penjelasan!
KATEGORI:FABRICATED CONTENT
===
SUMBER:KERTAS SURAT
===
NARASI:
Salamsilaturahmi kami sampaikan, semoga Bapak Kiyai/Ustadz senantiasa dalam keadaansehat walafiat dan selalu berada dalam lindungan Allah SWT, Amin.
Sebelumnyakami mohon maaf yang sebesar-besarnya, maksud kedatangan surat ini adalah kamisebagai salah satu pimpinan Muhammadiyah cabang jember bermaksud untuk mengajakDIALOG/DEBAT TERBUKA tentang kegiatan-kegiatan yang sudah terlaksana di majelisyang telah kiyai/ustadz bina, yakni pembacaan dzikir bersama, tahlil tawassuldan lain-lain yang menurut kami semua itu bertentangan dengan ajaran-ajaranyang sudah dibawa oleh rosulullah shollallahi ‘alaiki wasaallam, apabila bapakkiyai/ustadz berkenan menerima tantangan kami maka kami akan datang pada acararutinan yang bapak kiyai/ustadz pimpin.
===
PENJELASAN:Beredar sebuah surat yang mengatasnamakan Pengurus Cabang Muhammadiyah Jemberdengan klaim bahwa akan diadakan debat terbuka pimpinan Jamaah Yasinan danTahlil. Menurut isi dalam surat tersebut, materi yang akan menjadi perdebatanadalah berupa keabsahan tahlilan dan tawasul dalam perspektif agama Islam.
Atasberedarnya surat tersebut, pihak Muhammadiyah cabang Jember pun angkat bicara.Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Jember, Kusno menyatakanbahwa surat tersebut adalah tidak benar alias hoaks. Untuk itu, Kusno berharapkepada pihak yang berwenang untuk melakukan pengusutan terhadap surat tersebut.
“Suratitu hoaks, tidak benar. Di Kabupaten Jember tidak ada pengurus cabang, yang adaPimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Jember,” tegas Kusno.
Kusnomenegaskan, jika Muhammadiyah dalam berdakwah tidak pernah melakukan pengusutanterhadap surat yang beredar. Dengan harapan agar tidak terjadi keresahan dalamkehidupan keberagaman di Kabupaten Jember yang diakibatkan surat tersebut.
“Denganharapan supaya tidak menimbulkan keresahan dalam kehidupan keberagaman diKabupaten Jember,” pungkas Kusno.
===
REFERENSI: