Konten postingantidak benar. Isu yang disebarkan merupakan hoaks lama bersemi kembali (HLBK)yang sempat disebarkan pasca Aksi pada tanggal 4 November 2016 atau dikenaldengan Aksi 411. Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sudah mengklarifikasidengan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada 2016.
=====
Kategori: FabricatedContent/Konten Palsu
=====
Sumber: Facebook
https://www.facebook.com/groups/286665658682872/permalink/434554840560619/
https://www.facebook.com/groups/925516717809626/permalink/1033308647030432/
https://www.facebook.com/groups/1047188265471935/permalink/1209408735916553/
Archive:
=====
Narasi:
Narasi ketigasumber mencantumkan link dari sketsanews[dot]com (https://archive.ph/81a1a):
1) TAHUKAH…ANCAMANCHINA..????
KATAKAN KEPADACHINA: “KETIKA MENGGANGGU KEDAULATAN NEGARA INDONESIA, RAKYAT TIDAK AKANTINGGAL DIAM”
——————————————-
(mengutip artikeldari sketsanews.com)
2) O M G, hayyyaaa😀 kita kagak bakal takut ancaman lu kooh!,😠umat Islam di Indonesia siap jihad…
3) TIONG HOA MULAIMENGANCAM NKRI. Silahkan Panggil Pulang WARGAMU KAMI TDK KEBERATAN SEDIKITPUN.
=====
Penjelasan:
Beredar di mediasosial Facebook postingan yang menyebutkan PM China peringatkan Indonesia akanmengirim pasukan bila tragedi 98 terulang. Beberapa postingan yang beredarmengutip link dari sketsanews[dot]com.
Berdasarkan hasilpenelusuran, diketahui informasi tersebut tidak benar dan dapat dikatakansebagai hoaks lama bersemi kembali (HLBK). Adapun, isu tersebut sempatmenyeruak saat tahun 2016, pasca peristiwa Aksi pada tanggal 4 November 2016atau dikenal dengan nama Aksi 411.
Isu lama tersebutpun sudah pernah ditanggapi oleh pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). PihakKemenlu sudah melakukan klarifikasi kepada pihak Pemerintah Republik RakyatTiongkok (RRT). Hasil klarifikasi itu diketahui bahwa Perdana Menteri RRT tidakmemberikan pernyataan seperti pada isu yang beredar kala itu.
“Selamat soretweeps, hati-hati dengan pemberitaan dari media online seperti ini,” cuit akunTwitter Resmi Kemenlu (@Kemlu_RI) pada tanggal 8 November 2016. Selain itu,akun tersebut mencuitkan tangkapan layar dari media yang menyantumkan judulberita yang salah tersebut.
Berdasarkan haltersebut, maka HLBK yang mencatut PM China tersebut masuk dalam kategori FabricatedContent atau Konten Palsu. Sebab, isi artikel dalam link tersebut tidakberdasarkan pernyataan PM China.
=====
Referensi: