Bukan ayah dari Habib Rizieq Shihab. Pria dalam lingkaran itu adalah Asad Shahab, salah satu pendiri Arabian Press Board (APB). Sedangkan ayah dri HRS adalah Habib Hussein bin Muhammad Shihab yang adalah salah seorang pendiri Gerakan Pandu Arab Indonesia.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI
=============================================
Kategori : Konten yang Salah
=============================================
Akun Udhien Syarif (fb.com/putra.syarief.758) mengunggah sebuah gambar ke grup GERAKAN BAKTI CENDANA (fb.com/groups/108430979886) dengan narasi :
“TAU SEJARAH BIAR TIDAK DI TIPU MEREKA
Yg di lingkaran Warna biru adalah Habib Husen Bin Syihab ayahanda dari Habib Riziq Syihab yg membantu memproklamatorkan kemerdekaan NKRI untuk memperoleh pengakuan Kedaulatan dari Negara-negara Arab (Timur Tengah).”
Di foto yang diunggah, tampak beberapa pria yang salah satunya adalah Presiden Indonesia pertama, Ir Soekarno. Pria yang ditulis “di lingkaran biru” adalah pria yang berdiri di sebelah kanan Bung Karno.
Sumber : https://perma.cc/5US4-T7X8 (Arsip) – Sudah dibagikan 638 kali saat tangkapan layar diambil.
=============================================
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, faktanya pria yang di tandai dengan lingkaran biru itu bukanlah Habib Hussein bin Muhammad Shihab, ayahanda dari Habib Rizieq Shihab. Pria itu adalah Muhammad Asad Shahab.
Muhammad Asad Shahab, lahir di Jakarta, 23 September 1910, sementara Habib Hussein bin Muhammad Shihab, lahir tahun 1920-an. Asad Shahab meninggal pada 5 Mei 2001, sementara Habib Hussein meninggal pada tahun 1966.
Asad Shahab bersama kakaknya, M. Dzya Shahab dan sahabatnya Husein Alhabsyi mendirikan Arabian Press Board (APB) pada 2 September 1945, sedangkan Habib Hussein adalah seorang pendiri gerakan Pandu Arab Indonesia yang didirikan bersama teman-temannya pada tahun 1937.
Ayah dari Muhammad Asad Shahab, Ali Ahmad Shahab, ialah salah seorang pendiri Jamiat Kheir, organisasi pendidikan (1901) yang menginspirasi pendirian Boedi Oetomo dan perkumpulan-perkumpulan modern lainnya. Ketika usianya mencapai 14 tahun, Asad dikirim sang ayah untuk menimba ilmu di Madrasah Syamail Huda Pekalongan, yang diempu oleh Sayyid Muhammad Hasyim, seorang ulama dan sastrawan asal Hadramaut dan pendiri al-Basyir (1914), surat kabar bilingual (Arab dan Melayu) pertama di Hindia Timur.
Dari sang guru, Asad mewarisi kecintaan kepada jurnalisme dan sastra Arab sampai akhirnya memilih jurusan publisistik ketika berkuliah di Geneeskundige Hogeschool. Antara 1938 dan 1942, Asad tercatat aktif sebagai kontributor di surat kabar Mesir al-Mughattan.
Sembilan belas hari selepas proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Asad bersama dengan beberapa rekan wartawan menggulirkan ide pendirian kantor berita berbahasa Arab. Gagasan tersebut adalah sebuah upaya menjawab maklumat Presiden Soekarno yang menekankan pentingnya menjalin hubungan internasional guna membangkitkan kesadaran dan menggulirkan simpati dunia, khususnya negara-negara Asia Afrika, pada perjuangan bangsa Indonesia.
Asad dan rekan-rekannya sepakat untuk menamakan kantor berita tersebut Arabian Press Board (APB). Penggunaan kata ‘Arabian’ sebetulnya bertujuan agar Pemerintah Sipil Hindia Belanda (NICA) menganggap APB memiliki hubungan resmi dengan dunia Arab sehingga tidak dapat serta-merta dibubarkan. Berdiri pada 2 September 1945, APB bermarkas di Jalan Gang Tengah Nomor 19 Salemba yang juga merupakan gudang senjata para pejuang republik.
Setelah resmi berdiri, APB mulai mengabarkan proklamasi dan perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam bahasa Arab. Pemberitaan APB yang masif dan berkesinambungan memudahkan masyarakat Timur Tengah untuk terus mengikuti perjuangan bangsa Indonesia.
Kegigihan APB dalam mewartakan upaya Indonesia mempertahankan kemerdekaan menjadi fondasi penting yang turut menyukseskan misi diplomatik Agus Salim. Tak mengherankan jika lima negara pertama yang mengakui kedaulatan Republik Indonesia ialah anggota Liga Arab: Mesir, Suriah, Libanon, Yaman, dan Arab Saudi.
Sementara itu, Habib Hussein bin Muhammad Shihab atau Hussein bin Muhammad bin Hussein bin Abdullah bin Hussein bin Muhammad bin Shaikh bin Muhammad Shihab, adalah seorang pendiri gerakan Pandu Arab Indonesia yang didirikan bersama teman-temannya pada tahun 1937. Pandu Arab Indonesia adalah sebuah perkumpulan kepanduan yang didirikan oleh orang Indonesia berketurunan Arab yang berada di Jakarta, yang selanjutnya berganti nama menjadi Pandu Islam Indonesia (PII).
Hussein Shihab merupakan seorang Betawi keturunan Hadhrami. Ayahnya bernama Muhammad bin Hussein Shihab, sedangkan ibunya merupakan sepupu dari pendekar Betawi, Si Pitung. Hussein Shihab wafat pada tahun 1966 saat putranya, Muhammad Rizieq Shihab berusia 11 bulan, sehingga sejak saat itu Rizieq hanya diasuh oleh ibunya, Syarifah Sidah, dan tidak dididik langsung oleh Hussein Shihab.
REFERENSI
https://news.detik.com/berita/d-3603038/asad-shahab-dan-apb-kabarkan-proklamasi-ri-ke-timur-tengah
https://mediaindonesia.com/read/detail/201359-asad-shahab-bahasa-arab-dan-kebangsaan-indonesia
https://www.pressreader.com/indonesia/jawa-pos/20190723/281552292450651
https://id.wikipedia.org/wiki/Hussein_Shihab
https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Rizieq_Shihab
https://www.facebook.com/TurnBackHoax/posts/2496492267069955