Kedua foto tidak berhubungan. Foto wanita mengenakan gaun panjang adalah fotomodel yang memperagakan gaya berpakaian wanita Uighur pada era 1910-an. Sementara foto wanita yang digantungi batubata itu adalah lukisan ilustrasi penyiksaan yang dialami oleh Ge Ling, seorang penganut Falun Gong, yang tidak ada kaitannya sama sekali Uighur.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI
=============================================
Kategori : Konten yang Menyesatkan
=============================================

Akun Berita Luar dan Dalam negri (fb.com/Atjeh19) mengunggah sebuah gambar dengan narasi :

“Inilah Fatimah Aynur, Muslimah Canti
Uyghur yang syahid mempertahan Iman islamnya.
Fatimah tewas di siksa, diperkosa dan dibunuh oleh komunis china.
Syurga Alloh menantimu wahai Saudariku Aamiin.
#SeveUyghur
#WeStandWithUyghur”

Sumber : https://perma.cc/HM7K-P2Q8 (Arsip) – Sudah dibagikan 677 kali saat tangkapan layar diambil.

=============================================

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran, faktanya ternyata gambar yang menggabungkan dua foto tersebut sama sekali tidak berhubungan.

Foto wanita mengenakan gaun panjang adalah fotomodel yang memperagakan gaya berpakaian wanita Uighur pada era 1910-an. Foto ini dimuat salah satunya oleh akun facebook terverifikasi milik China Xinhua News pada 20 Juli 2017.

Dalam postingan tersebut, foto ini diberi narasi :
“- 1910-an
Di tahun 1910-an, wanita Uygur mengenakan sejenis kaftan sutra Etles dan gaun panjang. Di berbagai acara sosial, wanita berstatus sosial tinggi mengenakan gaun sutra Etles panjang. Mereka juga memakai hiasan kepala dan kalung cantik, serta celana panjang dengan bordiran emas di balik gaunnya.”

Foto ini adalah salah satu hasil karya “Potret Kecantikan Wanita Uygur selama 100 Tahun” yang dibuat oleh Mewlan Turaq dari Kashgar, Wilayah Otonomi Xinjiang Uygur untuk menggambarkan perubahan gaya etnik di kampung halamannya mulai tahun 1910-an hingga tahun 2010-an dengan tujuan menampilkan kecantikan wanita Uygur.

Reproduksinya didasari oleh sejumlah dokumen sejarah dan foto-foto lama. Ia juga mendapat bantuan dari fotografer Uygur Kurbanjan Samat.

Sementara itu, gambar seorang wanita yang lehernya digantungi batu bata itu adalah lukisan ilustrasi penyiksaan yang dialami oleh Ge Ling, seorang apoteker di Kabupaten Yongxiu, salah satu penganut Falun Gong yang tidak ada kaitannya sama sekali Uighur.

Ge Ling, wanita, usia 65 tahun, ditahan pada tanggal 21 April 2016, Ia muncul di Pengadilan Kabupaten Yongxiu pada tanggal 19 Oktober 2016. Hanya suaminya yang diperkenankan hadir dalam sidang. Pengacaranya menyatakan dia tidak bersalah, karena tidak ada hukum di Tiongkok yang melarang Falun Gong. Hakim yang bertugas memvonisnya empat tahun penjara. Pada bulan Februari 2017, Pengadilan Tinggi Kota Jiujiang memperkuat putusan itu dan tidak lama kemudian memasukkannya ke Penjara Wanita Provinsi Jiangxi.

Ini bukan pertama kali Ge menjadi sasaran karena keyakinannya. Ia pertama kali ditangkap pada bulan November 2000 dan divonis tiga tahun kerja paksa. Polisi menangkapnya lagi pada tanggal 6 Desember 2004, dan mengirimnya ke kamp kerja paksa selama dua tahun. Masa tahanannya kemudian diperpanjang sampai tanggal 26 Februari 2007. Ia ditangkap ketiga kalinya pada tanggal 1 November 2008 dan divonis tiga tahun penjara.

Ilustrasi penyiksaan tersebut menggambarkan bentuk penyiksaan terhadap Ge, yakni tangan Ge ditekuk ke belakang dan diikat ke rangka pintu. Penjaga kemudian menggantungkan enam bata basah dengan rantai besi di lehernya selama 40 jam.

REFERENSI
https://www.facebook.com/xinhuanewsindonesia/posts/632286883641779
http://www.xinhuanet.com/english/2017-07/19/c_136455823.htm
http://www.globaltimes.cn/content/1059298.shtml
https://en.minghui.org/html/articles/2018/1/1/167174p.htm