Tidak ada satupun informasi yang membuktikan Menhan Prabowo Subianto meminta pada Menhan China untuk membebaskan para sandera yang ditahan di kamp militer China. KBRI Beijing dan Staf Khusus Menteri Pertahanan bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar menyatakan kunjungan ini untuk membicarakan kelanjutan peningkatan kerja sama pertahanan antara kedua negara.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI
=============================================
Kategori: Konten yang Menyesatkan
=============================================

Akun Bia (fb..com/jaya.wakatobi) mengunggah sebuah gambar dengan narasi sebagai berikut:

“Beredar kabar bahwa 16 Desember 2019 tepatnya hari Senin kemarin MENHAN Prabowo Subianto sudah hadir di China dan berjumpa pada MENHAN China..
MENHAN PRABOWO meminta Pada MENHAN CHINA untuk membebaskan para sandara yang di tahan di Cham Militer China..
MENHAN PRABOWO akan membebas kan Warga dan Sandrar UYGHUR ‘ secepatnya…
Personil TNI sudah di siapkan untuk misi pembebasan warga Uyghur yang di sandra China..
MENHAN CHINA meminta dua syarat pada MENHAN PRABOWO…
1. MENHAN China Meminta Indonesia. Berkerja sama Dalam Bidang Latihan Militer Gabungan.
2. MENHAN China meminta pada MENHAN PRABOWO untuk mengirim angota Pasukan Elite TNI Indonesia untuk melakukan kerjasama dalam bidang Study MILITER..
Dua persyaratan Itu di ajukan Menhan China Pada Menhan Prabowo..
Namun DI TOLAK Sama Menhan PRABOWO alasannya bahwa Itu sudah ada dalam bidang bilateral dalam negara..
Jadi MENHAN Prabowo MENOLAK Dengan Tegass, MENHAN PRABOWO SUBIANTO mengecam & mengutuk pada negara China.
Menhan Memberikan STATEMENT PADA PEMERINTAH CHINA.
PRAJURIT TNI INDONESIA SUdah Di Siapkan Untuk BERPERANG MELAWAN CHINA.
UNTUK Membebaskan Saudara2 Kami Umat Muslim Yang Di Siksa Dan Di tangkap..
Kapan Pun Kami Siapp BERPERANG…!!!
Itu Lah Perkataan MENHAN PRABOWO pada MENHAN CHINA..
NATO JUGA SIAP2 BERPERANG,
33 NEGARA NATO & EROPA…
SEDANG MEMINTA IZIN PADA PBB UNTUK BERPERANG…
Rakyat INDONESIA Pasti Mendoakan
Para Pejuang Allah..”

Sumber : https://perma.cc/6D5L-H744 (Arsip) – Sudah dibagikan 41 kali saat tangkapan layar diambil.

=============================================

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran, tidak ditemukan satupun informasi, berita ataupun pernyataan yang membuktikan klaim tersebut.

Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto bertemu Wakil Ketua Komisi Militer Pusat China (CMC), Jenderal Xu Qiliang. Pertemuan itu sekaligus mengakhiri kunjungan kerja Prabowo selama empat hari di negeri Tirai Bambu.

Pada pertemuan yang digelar di Markas Besar Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China di Beijing, Rabu, 18 Desember 2019 itu, Prabowo menyampaikan keinginannya untuk memperdalam hubungan persahabatan dengan China.

“Tentunya di bidang pertahanan dan militer, hal ini diwujudkan dengan penguatan dialog dan kerja sama kedua pihak serta dalam upaya menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan,” kata Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun, menukil dari laman iNews.id, Kamis (19/12/2019).

Sementara, Jenderal Xu Qiliang pada kesempatan itu mengungkapkan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kemitraan strategis komprehensif antara Indonesia dan China telah berkembang pesat. Kerja sama pertahanan dan militer kata dia, merupakan bagian terpenting dari hubungan antarkedua negara.

Oleh karenanya, Xu Qiliang berharap kerja sama pragmatis kedua pihak terutama jika dikaitkan dengan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-China pada 2020 mendatang akan semakin meningkat.

Saat bertemu Wakil Ketua CMC, Prabowo turut didampingi Atase Pertahanan Kedutaan Besar RI di Beijing, Brigadir Jenderal TNI Kuat Budiman, Sjafrie Sjamsoeddin, dan Suryo Prabowo.

Sementara beberapa delegasi dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan Mabes TNI berkesempatan mengunjungi beberapa industri strategis China di Beijing. Kunjungan itu sebagai upaya pendalaman dari pertemuan Prabowo dengan Menteri Pertahanan Nasional China, Jenderal Wei Fenghe, dan Deputi Direktur Jenderal Lembaga Nasional untuk Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Industri Pertahanan China (SASTIND), Xu Zhanbin, pada Senin (16/12/2019) lalu.

Seusai merampungkan rangkaian kunjungan kerjanya di ibu kota China, mantan Danjen Kopassus itu langsung bertolak menuju ke Tokyo, Jepang.

Sebelumnya, beredar viral bahwa Prabowo mendapatkan tekanan untuk menandatangani perjanjian pembelian pesawat tempur buatan China.

Staf Khusus Menteri Pertahanan bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar, mengatakan bahwa informasi yang beredar viral mengenai Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ditekan oleh otoritas China untuk membeli Alutsista asal Negeri Tirai Bambu itu, tidak benar.

“Hoaks broadcast-broadcast (pesan berantai), tidak ada perjanjian pembelian pesawat tempur dengan China. Pak Prabowo tentu tidak pernah bisa ditekan oleh siapa pun,” kata Dahnil Anzar, Kamis (19/12/2019).

Kendati begitu, Dahnil membenarkan Prabowo tengah melakukan kunjungan dinas ke China sejak Senin kemarin. Ia juga membenarkan kunjungan ini untuk membicarakan kelanjutan kerja sama pertahanan antara kedua negara.

“Pak Prabowo kunjungan kehormatan saja dan bicara kerja sama pertahanan Indonesia-China,” kata Dahnil.

Pemeriksaan fakta terkait klaim “Menhan Prabowo Ditekan Untuk Beli Pesawat Tempur Dari China” sudah dilakukan dan dimuat di situ turnbackhoax.id pada 20 Desember 2019.

REFERENSI
https://turnbackhoax.id/2019/12/20/salah-menhan-prabowo-ditekan-untuk-beli-pesawat-tempur-dari-china/
https://nasional.okezone.com/read/2019/12/19/337/2143670/menhan-prabowo-bertemu-pimpinan-komisi-militer-pusat-china
https://www.wartaekonomi.co.id/read262536/viral-prabowo-ditekan-china-beli-pesawat-tempur-hoaks.html
http://www.xinhuanet.com/english/2019-12/16/c_138635924.htm