Bukan sindiran kepada Presiden Jokowi Widodo. Pidato Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah di video yang sudah dipotong dan dibubuhi dengan judul serta keterangan yang keliru itu faktanya ditujukan kepada para menteri di Brunei.
.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI
=============================================
Kategori : Konten yang Salah
=============================================
Akun Alfazy Khan Alfazy (fb.com/jafar.far) mengirimkan tautan video youtube ke grup Grup Fans Ust Abdul Somad Lc, MA (fb.com/groups/460330708072269).
Video itu berjudul “Sindiran Pedas Sultan Brunei Darussalam kepada Presiden Jokowi”. Video yang berisi potongan rekaman pidato Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah, itu berasal dari kanal Abang AgunqS di YouTube.
Sumber : https://perma.cc/8P4W-HP2R (Arsip) – Sudah dibagikan 492 kali saat tangkapan layar diambil.
=============================================
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo yang menelusuri kolom komentar di tautan video itu, faktanya pidato Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah di video yang sudah dipotong dan dibubuhi dengan judul serta keterangan yang keliru itu bukan ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.
Komentar teratas, yang ditulis oleh akun Meriati Han, menyatakan bahwa pidato Sultan Brunei Darussalam itu bukan ditujukan kepada Presiden Jokowi, melainkan kepada menteri-menteri di Brunei.
Akun Meriati Han menulis, “Tolong jgn gunakan titah Sultan kami sebagai agenda politik saudara. Saya Dari Brunei Darussalam dan tahu ini adalah titah Sultan kepada Menteri kabinet di Brunei Darussalam. Bukan untuk Presiden anda Jokowi. Anda sudah membohongi Rakyat Indonesia dan sudah membuat fitnah terhadap Sultan kami.”
Berbekal informasi itu, Tempo menelusuri video utuh pidato Sultan Brunei Darussalam tersebut. Hasilnya, ditemukan video yang identik, yakni yang diunggah oleh RTB News, kanal berita milik stasiun televisi di Brunei yang dibiayai oleh pemerintah setempat, RTB.
Video itu diunggah pada 7 Februari 2018. Video yang berdurasi sekitar 43 menit tersebut diberi judul “Berita Perdana 07 Februari 2018”. Dalam video ini, cuplikan yang dibagikan oleh kanal Abang AgunqS terdapat pada menit 15:50 hingga menit 16:52.
Namun, cuplikan yang diunggah oleh kanal Abang AgunqS tidak memuat secara utuh pidato Sultan Brunei. Sebelum menyinggung tentang “pemimpin mabuk kuasa”, Sultan Brunei terlebih dahulu menekankan pentingnya ideologi negara Brunei, yakni Melayu Islam Beraja (MIB).
Berikut pernyataan lengkapnya:
“MIB ialah pakaian Brunei. Kita memakainya sejak lebih 600 tahun lagi. Jadi, mengapa di dalam zaman yang dinamakan zaman modern ini ia mahu dipertikaikan? Yakinlah, barang siapa yang mempertikaikan MIB, mereka itu bukan purih Brunei atau tidak berjiwa Brunei. Untuk menjadi pemimpin, keperluan untuk menguatkan amalan konsep MIB sangatlah mustahab. Jangan sekali-kali coba menganut ideology atau sistem lain dari ideology dan sistem MIB. Kalau mahu jadi pemimpin yang baik, maka peganglah kuat-kuat prinsip ini. Dan juga jangan jadi pemimpin mabuk kuasa, melakukan apa saja untuk kepentingan diri sendiri lebih daripada kepentingan untuk negara. Di antara tanda-tanda pemimpin mabuk kuasa itu ialah licik, mengatur rancangan atau strategi bagi kepentingan sendiri, seperti mengamalkan kronisme dan nepotisme untuk mengukuhkan kedudukan dan kuasa. Beta yakin perbuatan seperti ini tidak mendatangkan sebarang kebaikan melainkan keburukan belaka kepada negara. Dan tidaklah boleh dibiarkan terus berlaku. Brunei mesti tetap Brunei. Inveronment-nya yang cantik mesti dikekalkan. Inveronment Brunei ialah kebajikan. Kita tidak akan membiarkannya dicemari oleh apa jua bentuk keburukan, termasuk ketidakjujuran dan kepalsuan. Brunei mesti bersih daripada semua gejala negatif.”
Koran lokal Brunei Darussalam, Pelita Brunei, juga menurunkan pernyataan Sultan Brunei tersebut sebagai berita utamanya. Berita yang berisi pidato Sultan Brunei tentang “pemimpin mabuk kuasa” itu terdapat dalam berita yang berjudul “Mempertikaikan MIB, bukan purih Brunei”.
Dalam berita yang dipublikasikan pada 10 Februari 2018 itu dijelaskan bahwa bahwa pidato Sultan Brunei tersebut disampaikan dalam Persidangan Khas Menteri-menteri Kabinet. Sidang itu berlangsung di Istana Nurul Iman, kediaman resmi Sultan Brunei, pada 7 Februari 2018.
REFERENSI
https://cekfakta.tempo.co/fakta/533/fakta-atau-hoaks-benarkah-sultan-brunei-sindir-presiden-jokowi-pemimpin-mabuk-kuasa
https://www.youtube.com/watch?v=LbgwsjH7au0
https://issuu.com/pacisasak/docs/pelita_brunei_-_sabtu_10_februari_2