Hoaks lama yang sebelumnya sudah diklarifikasi. Biro Multimedia Divisi Humas Mabes Polri menyatakan tidak pernah mengeluarkan imbauan terkait modus baru tersebut. Meski imbauan itu palsu, Anda tetap perlu waspada dengan berbagai modus baru kejahatan. Jika menemukan anak menangis sendirian di tempat gelap dan sepi, memang ada baiknya mampir ke kantor atau pos polisi terdekat.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI

=============================================
Kategori : KLARIFIKASI
=============================================

Beredar sebuah artikel yang berjudul “Hati-Hati Jika Ketemu Anak Kecil Menangis di Jalan”. Artikel ini dimuat di situs info-facebookers[dot]blogspot.com pada tahun 2015, namun tetap sering dibagikan oleh warganet hingga kini.

Berikut isi artikel tersebut:

“Sampaikan pesan ini kepada keluarga dan kawan-kawan anda!!

Pesan ini ditujukan kepada setiap pria dan wanita yg bepergian sendirian ke kampus, tempat kerja atau kemana saja.

Jika kalian menemukan anak kecil menangis di jalan dengan menunjukkan sebuah alamat dan memintamu untuk mengantarnya ke alamat tersebut, bawalah anak itu ke kantor POLISI dan jangan bawa anak itu ke alamat tersebut!!

Anak itu telah di suruh oleh si pelaku kejahatan untuk menggiring kalian menuju ke tempat si pelaku melakukan aksi kejahatannya.

Ini adalah Modus baru PENJAHAT untuk MERAMPOK, MEMPERKOSA & MENCULIK.

Mohon Informasikan ke semua kawan-kawan.
Jangan ragu untuk membagikan pesan ini kepada yang lainnya.

Pesan ini bisa membantu menyelamatkan wanita dan orang yang penting dalam hidup anda….. karena sudah banyak korban. Jadi biarkan POLRI yang mengantarkan anak itu ke alamat tersebut..

Ayo saudara SHARE buat keselamatan saudara2 kita semua..”

Sumber : https://perma.cc/9PNQ-UQ6W (Arsip)

=============================================

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran, ternyata klaim tersebut adalah isu yang sudah cukup lama beredar.

Pada tahun 2017, Biro Multimedia Divisi Humas Mabes Polri langsung memberikan label hoax pada informasi itu. Melalui akun Twitter @PolriMultimedia, mereka meminta masyarakat untuk lebih cermat dalam menerima dan menyebarkan informasi.

”Kami tidak pernah mengeluarkan imbauan terkait modus baru penjahat untuk melakukan perampokan, pemerkosaan, dan penculikan,” tulis Biro Multimedia.

Pada tahun 2012 lalu informasi ini pernah beredar melalui BlackBerry Messenger — demikian dikabarkan Merdeka.com dalam artikel berjudul, “BlackBerry Messenger anak minta tolong hoax”.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, yang kala itu dijabat Kombes Rikwanto menegaskan bahwa pesan tersebut adalah hoaks.

Namun, lanjut Rikwanto, meskipun pihak kepolisian belum menerima laporan terkait modus baru yang disampaikan dalam pesan singkat tersebut, tapi saran yang dianjurkan bisa juga diterapkan.

“Itu belum ada laporan kasus tentang itu, tapi sarannya boleh juga diikuti, kalau menemukan demikian daripada berpikir yang tidak-tidak maka dilaporkan ke polisi saja. Jadi tidak menghilangkan niat baik saat akan menolong. Contoh seperti anak menangis, ada orang yang ketinggalan barang, lalu tersesat niat baiknya jangan hilang, untuk keamanan kepada yang menolong salurannya ke polisi,” pungkas Rikwanto.

REFERENSI :
https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4098217/cek-fakta-hoaks-modus-kejahatan-anak-kecil-menangis-di-jalan
https://twitter.com/PolriMultimedia/status/907179674136068096
https://www.merdeka.com/jakarta/blackberry-messanger-anak-minta-tolong-hoax.html
https://www.jawapos.com/hoax-atau-bukan/13/09/2017/info-palsu-perampokan-dengan-modus-anak-tersesat/