Judul salah. Vice President Corporate Affair PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) Kang Hyun Lee tidak pernah menyebut bahwa ekonomi Indonesia macet total di era Presiden Jokowi. Pernyataan Kang Hyun Lee yang sebenarnya adalah ekonomi Indonesia memang bergerak lebih lambat dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Vietnam dan Cina. Namun, ekonomi Indonesia tetap tumbuh, yakni di atas 5 persen.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI

=============================================
Kategori : Koneksi yang Salah
=============================================

Beredar video dari kanal Youtube 651 SAFA (youtube.com/channel/UCUON9H8Lrjrh2BW7_7x8lKQ) dengan judul “BOS SAMSUNG BUKA KEDOK EKONOMI INDONESIA MACET TOTAL DIBAWAH JKW”

Pda gambar thumbnail video tersebut, juga terdapat narasi “BOS SAMSUNG BUKA KEDOK JKW EKONOMI RI MAKIN TERPURUK”

Sumber : https://perma.cc/W6SM-AKK3 (Arsip) – Sudah ditonton 25.651 kali saat tangkapan layar diambil.

=============================================

PENJELASAN

Tim CekFakta Tempo melakukan penelusuran dengan cara memasukkan kata kunci “Bos Samsung dan Ekonomi Indonesia” ke mesin pencarian Google. Kemudian, Tempo mencocokkan isi pemberitaan dari hasil pencarian Google tersebut dengan narasi dalam video yang diunggal kanal 651 SAFA.

Dengan metode itu, Tempo menemukan satu berita yang isinya sama dengan narasi yang terdapat dalam video unggahan kanal 651 SAFA. Berita itu dipublikasikan oleh situs media CNBC Indonesia pada 5 November 2019 dengan judul “Blak-Blakan Bos Samsung: Ekonomi RI Memang Sedang Sulit”.

Berikut isi lengkap artikel tersebut:
Jakarta, CNBC Indonesia – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2019 hanya mampu bergerak di angka 5,02% atau dalam tren melambat. Pihak investor menilai kondisi ekonomi Indonesia memang sedang sulit, tapi masih ada harapan ke depan.

Vice President Corporate Affair PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) Kang Hyun Lee termasuk yang menilai ekonomi Indonesia bergerak lebih lambat dibandingkan dengan negara tetangga seperti Vietnam maupun China. Namun, untuk jangka panjang prospek ekonomi Indonesia masih cukup baik karena punya pangsa pasar yang besar dan ketahanan sosial yang kuat.

“Kondisi ekonomi Indonesia belakangan selama 3 tahun walaupun di atas 5% tumbuh, dari industri merasa tak begitu happy, karena daya beli cenderung turun, ini mungkin ada efek dari internasional. Di Indonesia sangat menderita untuk menjual lokal market,” katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (5/11).

Ia mengatakan para investor masih ada harapan dengan kabinet baru Presiden Jokowi. Namun, mereka masih menunggu kebijakan baru dari pemerintahan baru sehingga akan menentukan gerak ekonomi terutama dari investasi.

“Tahun depan harusnya naik, selama pengalaman saya di Indonesia (sejak 1988), kalau ekonomi Indonesia 5-6 tahun agak sulit, selanjutnya 5-6 tahun akan naik lagi,” kata Lee.

Lee memberikan pesan bahwa meski ekonomi Indonesia saat ini sulit, masih ada harapan di masa depan, termasuk pada 2020.

“Kalau tahun ini kondisi ekonomi sulit, pasti tahun depan, walaupun kondisi luar negeri tak begitu happy. Saya yakin ekonomi Indonesia bisa naik tahun depan,” katanya.

Dengan demikian, narasi yang diucapkan narator dalam video unggahan kanal 651 SAFA yang diklaim sebagai pernyataan Kang Hyun Lee benar adanya. Namun, dalam berita CNBC Indonesia di atas, tidak terdapat kalimat bahwa bos Samsung itu menyebut ekonomi Indonesia macet total di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, seperti yang terdapat dalam judul video unggahan kanal 651 SAFA.

Pernyataan Kang Hyun Lee yang sebenarnya adalah ekonomi Indonesia memang bergerak lebih lambat dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Vietnam dan Cina. Namun, ekonomi Indonesia tetap tumbuh, yakni di atas 5 persen. Bos Samsung itu juga menyebut, untuk jangka panjang, prospek ekonomi Indonesia masih cukup baik karena punya pangsa pasar yang besar dan ketahanan sosial yang kuat.

Selain mengutip berita tersebut, narator di video ini juga mengutip berita berjudul “Ekonomi Tak Capai 7%, Jokowi: Lebih Sedikit 5% Sudah Bagus” yang diunggah pada 06 November 2019, “PDB Tumbuh 5,02%, Wamenkeu: Masih Banyak yang Lebih Rendah” yang diunggah pada 06 November 2019. Kemudian artikel dari politik.rmol.id dengan judul “Bukan Sekadar Merah, Rapor Tim Ekonomi Jokowi Tak Layak Tulis” yang diunggah pada 18 Oktober 2019 dan terakhir artikel dari situs portal-islam.id dengan judul “Inilah Pembocor Rahasia Jokowi” yang diunggah pada tanggal 22 Oktober 2019.

REFERENSI :
https://cekfakta.tempo.co/fakta/487/fakta-atau-hoaks-benarkah-bos-samsung-sebut-ekonomi-indonesia-macet-total-di-era-presiden-jokowi
https://www.cnbcindonesia.com/news/20191105152828-4-112838/blak-blakan-bos-samsung-ekonomi-ri-memang-sedang-sulit
https://www.cnbcindonesia.com/news/20191106110821-4-113037/ekonomi-tak-capai-7-jokowi-lebih-sedikit-5-sudah-bagus
https://www.cnbcindonesia.com/news/20191106112135-4-113053/pdb-tumbuh-502-wamenkeu-masih-banyak-yang-lebih-rendah
https://politik.rmol.id/read/2019/10/18/406940/bukan-sekadar-merah-rapor-tim-ekonomi-jokowi-tak-layak-tulis
https://www.portal-islam.id/2014/10/inilah-pembocor-rahasia-jokowi.html