Tidak ada kaitannya dengan Ahok. Karena peristiwa di dalam video itu terjadi pada 1 Maret 2017 ketika Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menyegel tiga ruang kerja Komisaris PT Pertamina (Persero). FSPPB menyegel ruangan para komisaris Pertamina terkait kisruh yang berujung pada pencopotan Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, dan Wakil Direktur Utama Pertamina, Ahmad Bambang, pada Februari 2017.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI

=============================================
Kategori : Konten yang Salah
=============================================

Akun 2019 Ganti Presiden (fb.com/SuaraRakyatBerdaulat) menunggah sebuah video dengan narasi :

“Ruangan kantor Komisaris Utama Pertamina, Disegel Serikat Pekerja Pertamina yg menolak AHOK”

Sumber : https://perma.cc/7NAU-QQKU (Arsip) – Sudah dibagikan 2172 kali saat tangkapan layar diambil.

=============================================

PENJELASAN

Setelah dilakukan penelusuran tim Cek Fakta Medcom.id, peristiwa penyegelan tiga pejabat komisaris PT Pertamina dalam video yang diunggah pada 21 November 2019 tersebut terjadi pada 1 Maret 2017.

Dari hasil penelusuran ini, dipastikan peristiwa di dalam video tersebut tidak ada hubungannya dengan pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama atau karib disapa Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina.

Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menyegel tiga ruang kerja Komisaris PT Pertamina (Persero), pada Rabu, 1 Maret 2017. Presiden FSPPB Novriandi mengatakan terdapat tiga ruangan yang disegel, yaitu ruang milik Komisaris Utama Tanri Abeng serta Komisaris Archandra Tahar dan Edwin Hidayat Abdullah.

Novriandi mengatakan penyegelan dilakukan karena dewan komisaris tak kunjung memberikan penjelasan rinci mengenai pemberhentian Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto dan Ahmad Bambang.

“Kami ingin penjelasan detail. Federasi merasa dilecehkan karena tidak bertemu dengan komisaris,” katanya saat dihubungi, Rabu.

Menurut dia, dewan komisaris seharusnya menjelaskan alasan pemberhentian kedua pemimpin Pertamina. Komisaris dianggap bertanggung jawab atas kepemimpinan ganda di tubuh perusahaan pelat merah itu karena mengusulkan perombakan organisasi kepada pemerintah.

Novriandi mengatakan penambahan posisi wakil direktur utama menjadi penyebab munculnya matahari kembar di Pertamina. Kedua matahari kemudian diberhentikan karena dinilai tidak bisa bekerja sama.

“Kalau mereka dicopot, komisaris juga harus dicopot,” katanya.

Ia berharap penyegelan bisa membawa federasi bertemu dengan Komisaris Pertamina. Selain menuntut penjelasan mengenai pemberhentian Dwi dan Bambang, Novriandi mengatakan, federasi akan meminta penjelasan tentang usulan pengganti keduanya.

Penyegelan tersebut berakhir setelah Dewan Komisaris Pertamina sepakat akan mengadakan dialog dengan para pekerja.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menyetujui Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina. Keputusan ini, kata dia, sudah melewati sidang tim penilaian akhir (TPA).

“Insya Allah sudah putus dari beliau, Pak Basuki akan jadi komisaris utama Pertamina,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 22 November 2019.

Erick menuturkan Ahok bakal didampingi oleh Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikini yang juga akan menjabat Wakil Komisaris Utama. Lantaran bakal menjabat sebagai komisaris di perseroan, pelantikan Ahok bisa segera dilakukan. “Bisa segera diproses hari ini atau Senin,” ujarnya.

REFERENSI
https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/4ba5p60b-penyegelan-ruang-komisaris-pertamina-terkait-penolakan-terhadap-ahok
https://bisnis.tempo.co/read/851492/serikat-pekerja-pertamina-segel-ruang-komisaris/full&view=ok
https://finance.detik.com/energi/d-3437606/ini-alasan-pekerja-pertamina-segel-kantor-arcandra-2-hari-lalu#
https://industri.kontan.co.id/news/buruh-pertamina-segel-ruang-kerja-arcandra-dkk
https://bisnis.tempo.co/read/1275443/erick-thohir-pastikan-ahok-jadi-komisaris-utama-pertamina/full&view=ok