Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo mengungkapkan, apa yang dialami polisi tersebut adalah kenyataan, bukan rekayasa. Polisi yang terluka tersebut adalah Bripda Supratman yang mengamankan unjuk rasa di Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Bripda Supratman terkena anak panah saat unjuk rasa tanggal 27 September, jam 21.00 WIT.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI

=============================================
Kategori : Konten yang Menyesatkan
=============================================

Akun twitter Mulyadi Adi (twitter.com/Mulyadi_Adi___) mengunggah sebuah video yang diberi narasi sebagai berikut :

“Tak ada kejahatan yang sempurna. Belajar akting di mana pak ?”

Dalam video tersebut tampak seorang polisi yang di bagian depan bahunya tertancap anak panah.

Sumber : https://perma.cc/X2ZN-NHZ4 (Arsip) – Sudah dire-twit 13.600 kali saat tangkapan layar diambil.

=============================================

PENJELASAN

Menanggapi kabar yang beredar, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo mengungkapkan, apa yang dialami polisi tersebut adalah kenyataan, bukan rekayasa.

“Itu anggota saya sakit juga. Bukan pura-pura itu,” ujar Wahyu saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (1/10/2019).

Adapun Wahyu menjelaskan bahwa polisi yang terluka itu adalah anggotanya, yakni Bripda Supratman yang mengamankan unjuk rasa di Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

“Dia terkena anak panah saat unjuk rasa tanggal 27 September, jam 21.00 WIT, di Jalan Urip Sumoharjo,” ujar Wahyu menjelaskan kejadian.

Setelah mengelami kejadian itu, Bripda Supratman langsung dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara, Jalan Andi Mappaodang Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Sementara, Wahyu juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap informasi yang simpang siur.

Selain dari pihak kepolisian, korban terkena anak panah ini juga berasal dari wartawan.

Mereka adalah Erwin, jurnalis dari Kabarmakassar.com dan Rusdi dari Makassartoday.com.

Anak panah yang mengenai Erwin hanya menyerempet di topi sisi kanan. Sementara anak busur yang mengenai Rusdi cukup parah. Malam ini masih dirawat di RS Awal Bross.

“Kena dada kanan, kedalaman sekitar 2 cm. Dokter mengharuskan untuk opname untuk dipantau perkembangannya. Sementara ini tidak ada organ dalam tubuh yang terkena,” tutur Rusdi.

Polisi mengamankan 20 mahasiswa terkait demo ricuh di Makassar, Sulsel, Jumat (27/9). Kericuhan membuat sejumlah orang terluka, termasuk polisi.

“Ada mahasiswa 20 diamankan, masih diperiksa. Jika tidak terlibat, dikembalikan,” kata Kapolda Sulsel Irjen Mas Guntur Laupe kepada wartawan, Sabtu (28/9/2019).

REFERENSI :
https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/02/070500865/-fakta-polisi-kena-panah-yang-diduga-akting-di-makassar?page=all#page2
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190927204502-20-434821/ricuh-di-makassar-wartawan-kena-anak-panah-di-dada
https://news.detik.com/berita/d-4725563/demo-ricuh-di-makassar-2-polisi-kena-panah-20-mahasiswa-diperiksa