Informasi yang menyatakan bahwa Kepulauan Malukuakan tenggelam ke jurang Palung Laut merupakan informasi yang tidak benar. PusatPenelitian Laut Dalam LIPI (P2LD) menyatakan kabar bahwa posisi Maluku beradadi tubir jurang dan akan ambles jika ada longsor palung laut, sebagaimanainformasi yang sedang beredar di masyarakat saat ini, adalah hoaks. “Malukutidak berada di tubir jurang. Memang ada palung laut tapi bukan jurang sepertidibayangkan oleh masyarakat yang bisa longsor begitu saja,” kata KepalaP2LD LIPI Nugroho Dwi Hananato.
=====
Kategori: Fabricated Content/Konten Palsu
=====
Sumber: Whatsapp
=====
Narasi:
Ini hasil foto satelit 3 dimensi KepulauanMaluku, ternyata posisi Ambon Lease tepat di atas TUBIR JURANG palung lautpaling dalam di dunia,.. justru hal paling menakutkan bagi para ahli bagi Seramambon Lease bukan Tsunami akan tetapi yg lebih mengerikan adalah patahan ataulongsoran jika itu terjadi maka pulau Ambon lease, seram dan sekitarnya ikutpatah atau longsor masuk ke dalam jurang palung laut berkilo kilo di dasarlautan, peristiwa sejenis yang dikhawatirkan itu pernah terjadi seratus tahunlalu di seram misteri tenggelamnya TANJUNG ELPAPUTI,.. saat itu elpaputi bukandi hantam Tsunami, tetapi faktanya Tanjung ELPAPUTI patah dan jatuh menghilangbersama longsoran ke dalam Palung Laut Seram,…
Banyak berdoa untuk keselamatan Pulau AmbonLease.
=====
Penjelasan:
Beredar informasi yang menyebutkan KepulauanMaluku (Ambon dan Seram) akan tenggelam ke palung laut. Hal itu diklaimberdasarkan foto citraan satelit yang diedarkan melalui pesan berantai tersebutmelalui Whatsapp.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahuibahwa informasi tersebut tidak benar. Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI (P2LD)menyatakan kabar bahwa posisi Maluku berada di tubir jurang dan akan amblesjika ada longsor palung laut, sebagaimana informasi yang sedang beredar dimasyarakat saat ini, adalah hoaks.
“Maluku tidak berada di tubir jurang.Memang ada palung laut tapi bukan jurang seperti dibayangkan oleh masyarakatyang bisa longsor begitu saja,” kata Kepala P2LD LIPI Nugroho Dwi Hananato.
Nugroho pun menyatakan, informasi yangberedar tidak benar lantaran tidak memiliki landasan dan fakta ilmiah. Oleh karenaitu, menurutnya, masyarakat diimbau untuk tidak panik dan khawatir akan terjadibencana mengerikan sebagaimana disebutkan dalam gambar yang beredar.
“Itubukan foto tiga dimensi tapi gambar data batimetri atau morfologi dasar lautyang dikirimkan dari satelit. Gambarnya diperkecil jadi jaraknya terlihat dekattapi sebenarnya jaraknya jauh,” ucapnya.
Ahligeologi itu menjelaskan palung laut terdalam di dunia bukan di Maluku,melainkan Palung Mariana di Kepulauan Mariana, Filipina yang memiliki kedalamansekitar 11.000 meter di bawah permukaan laut, sedangkan di Maluku, palungterdalam berada di Laut Banda, dengan kedalaman diperkirakan 7.700 meter dibawah permukaan laut.
Bebatuanpenyusun lereng bawah laut di dalam zona subduksi seperti Laut Banda, umumnyatersusun oleh campuran kerak benua dan kerak samudera sehingga tidak mudahpatah maupun longsor begitu saja.
Iamenyebut belum ada bukti maupun fakta ilmiah yang bisa menjelaskan bahwalongsornya lereng Palung Banda juga bisa ikut menenggelamkan Ambon, Pulau-PulauLease, dan Seram.
Senada dengan Nugroho, Ahli tsunami dari Badan Nasional PenanggulanganBencana (BNPB) Dr Abdul Muhari memberikan klarifikasi atas berbagai hal, mulaidari foto yang digunakan, hingga isu dua pulau besar yang akan ambles ke palunglaut.
Pertama, mengenai fotoperairan Kepulauan Maluku yang digunakan oleh penyebar informasi, disebutsebagai foto biasa yang dapat dengan mudah didownload di Google. Muhari jugamenyebutkan, satelit tidak dapat menunjukkan potret kedalaman laut.
“Gambar tersebut bukanlahfoto satelit 3D, karena satelit tidak bisa membuat foto dasar laut apalagihingga kedalaman 7 km di bawah permukaan laut,” kata Muhari.
Lebih lanjut mengenai foto,ia menyebut peta itu adalah gambar batimetri yang dimanipulasi sedemikian rupadan dilengkapi dengan keterangan berbau ilmiah untuk menakuti masyarakat.
Selain itu, mengenai pulauyang bisa longsor ke dasar lautan, Muhari menyebut selama ini belum ada sejarahgempa dan tsunami di dunia yang menenggelamkan pulau sebesar Ambon dan Seram.Dengan begitu, asumsi tidak dapat dibenarkan.
Terlebih dengan adanya hasilpenelitian dari Australia dan Inggris oleh Jonathan M. Pownall, Gordon S.Lister, dan Robert Hall yang menunjukkan tidak adanya bukti kuat bahwa segmenPalung Banda bersifat aktif.
“Jadi jika ada berita atautulisan yang mengaitkan hasil penelitian tersebut dengan prediksi-prediksikejadian gempa atau tsunami yang akan terjadi di Ambon, maka itu adalah hoaks,”tegas Muhari.
Untuk itu, masyarakatdiminta untuk tidak panik dan termakan hoaks yang beredar. “Ini harus kitasikapi dengan bijak dengan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan persiapanrencana evakuasi mandiri yang baik,” kata Muhari.
=====
Referensi:
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1000963886902813/
https://tekno.tempo.co/read/1258896/lipi-hoaks-kabar-maluku-amblas-jika-longsor-palung-laut