Tulisan yang mengatasnamakan Jusuf Kalla (JK) merupakan Hoaks LamaBersemi Kembali (HLBK). Sudah berulang kali muncul sejak tahun 2017. Tulisanitu bukan pengakuan JK. Tulisan itu merupakan opini dari Erizeli Jely Bandaro.
=====
Kategori: Imposter Content/Konten Tiruan
=====
Sumber: Facebook
Archive:
=====
Narasi:
Akhirnya Tabir Kebenaran Terbuka …
Teman teman bacaLah pengakuan seorang JK berikut sbg ♥Saksisejarah Indonesia♥
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
*ARTIKEL SANGAT BERHARGA*
Pengakuan jujur Jusuf Kalla terhadap keberhasilan Joko Widodo dalammengelolah negara, sehingga Indonesia perlahan lolos dari beban utangpeninggalan era Soeharto dan masa SBY, yang telah membuat Indonesia harusmenanggung utang hingga Rp. 6000 triliun dengan dalih ‘subsidi,’ yang hanyamemperkaya dirinya sendiri dan konco-konconya; silahkan membaca tulisan berikutsampai selesai, agar kita paham mengapa kini Indonesia perlahan menjadi negarahebat di Asia dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama di era Joko Widodo.
“PERJUANGAN MORAL JOKOWI bagi INDONESIA”
Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK) dalam sambutannyadi acara “Simposium Ekonomi” di MPR RI, Senayan, mengatakan bahwa ada2 kebijakan keliru yang dilakukan pemerintah era Soeharto dan SBY, sehinggamenghabiskan anggaran Rp. 6000 triliun.
Kebijakan itu menjadi salah satu penyebab ketertinggalan Indonesia darinegara-negara tetangga. Satu kebijakan era Soeharto dan satu lagi era SBY.
Selama 32 tahun Soeharto berkuasa, tidak ada riak yang berarti untukmenghentikannya. Saat Soeharto jatuh, tatkala fundamental ekonomi yang disimpanrapat bertahun-tahun terbuka lebar oleh aksi George Soros terkuak.
Nyatanya berpuluh tahun kita menyimpan data busuk dan kebohongan. Tidakada kekuatan ekonomi secara nyata. Tidak ada. Soeharto tidak punya rencanahebat untuk membuat Indonesia hebat dalam sektor ekonomi, kecuali hanyamenggali lubang sedalam-dalamnya melalui hutang tanpa rencana ril untuk merubahIndonesia menjadi lebih baik.
Dari jumlah hutang yang digali Soeharto hanya 30% yang digunakan untukmembangun Indonesia. Selebihnya habis dikorup oleh mereka yang menopangnyamenjadi penguasa selama 32 tahun.
Akibat kebijakan yang diambilnya sebelum jatuh adalah menanda tanganiLoI dengan IMF sebagai blank cheque yang harus diselesaikan oleh rezim setelahnya.Beban masalah yang ditinggalkan Soeharto kalau dikurskan sekarang dan ditambahdengan bunga obligasi rekap mencapai Rp. 3000 triliun.
Era Habibie, Gus Dur, dan Megawati merupakan era tersulit bagi kitauntuk berdamai dengan kenyataan. Indonesia dinyatakan sebagai negara insolvent.Semua financial resource tertutup. Pemasukan lebih kecil dari pada pengeluaran.Kehidupan politik tidak jelas.
Enam tahun proses transisi dari legislasi era Soeharto ke era reformasiseakan waktu terpanjang dalam sejarah. Selama itu tidak ada pembangunan real.Negara stuck. […] (dilanjutkan pada bagian CATATAN setelah REFERENSI).
=====
Penjelasan:
Beredar postingan dengan tulisan yang diklaim sebagai tulisan dariJusuf Kalla. Dalam postingan itu membahas mengenai kelebihan kinerjapemerintahan Presiden Joko Widodo pada periode pertama bersama Jusuf Kalla.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa postingan itu ialahHoaks Lama Bersemi Kembali (HLBK). Sudah pernah beredar sejak 2017, 2018,hingga 2019.
Pada tahun 2017, pihak Jusuf Kalla, melalui Juru Bicaranya, sudahmembantah bahwa itu bukan tulisan Jusuf Kalla. Berikut kutipan pemberitaannya:
[…] Istana Wapres Bantah Tulisan JK yang Beredar di Medsos
Jakarta – Media sosial diramaikan oleh sebuah tulisan yang disebutberasal dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), yang intinya menyalahkan pimpinanIndonesia terdahulu soal pengelolaan negara. Pihak Istana Wakil Presidenmembantah tulisan yang beredar itu berasal dari JK.
“Ini sedang beredar di sosmed. Informasi ini bias, hasilpelintiran. Tidak pernah Pak JK membuat tulisan seperti ini,” kata jurubicara JK, Husain Abdullah, kepada detikcom, Sabtu (30/12/2017).
Berdasarkan penelusuran detikcom, Minggu (30/12), tulisan yang beredardi media sosial itu berjudul ‘Dari Jusuf Kalla: Re-send Perjuangan MoralJokowi’. Dalam tulisan itu, penulis yang seakan-seakan menjadi JK menuliskankesalahan-kesalahan pimpinan Indonesia terdahulu.
Tulisan itu menyindir pemerintahan Soeharto selama 32 tahun dan soalletter of intent (LoI) dengan IMF serta blank cheque. Era SBY dalam tulisan itujuga disinggung dengan tudingan menghabiskan anggaran untuk subsidi langsung kemasyarakat.
Bahkan tulisan itu menyinggung politik bagi-bagi uang dari mantanpimpinan Indonesia sebelumnya.
“Dan sepertinya tulisan di atas dipelintir dari pidato Pak JK yangdisampaikan pada simposium nasional bertema ekonomi yang digelar oleh MPR RIbulan Juli 2017,” ujarnya.
Husain mengatakan, dalam pidato saat itu, JK tidak menyalahkan siapapun. JK hanya menggambarkan penyebab-penyebab keterlambatan Indonesia dibandingnegara-negara di dunia.
“Dalam pidato tersebut, tidak menyalahkan siapa pun kecualimendeskripsikan penyebab terlambatnya kemajuan Indonesia dibanding negaralain,” ucapnya.
Dia kembali menegaskan bahwa tidak ada tulisan yang dibuat JK yangmemojokkan presiden-presiden sebelumnya. […]
Lalu, berdasarkan hasil pemeriksaan fakta yang sudah ada diturnbackhoax.id, diketahui bahwa penulis sebenarnya ialah akun Facebook atasnama Erizeli Jely Bandaro. Adapun yang bersangkutan sudah memberikanklarifikasinya. Berikut kutipan klarifikasi Erizeli Jely Bandaro:
[…] KLARIFIKASI
TULISAN ” PERJUANGAN MORAL: JOKOWI.”
Ketika saya posting tulisan Perjuangan Moral : Jokowi, salah satusahabat saya yang dapat share dari WAG mengatakan bahwa tulisan sayamenggetarkan lawan politik Jokowi. Tulisan itu beredar luas lewat WAG darikalangan pejabat , politisi, kampus dan aktifis. Saya katakan bahwa tulisansaya hanyalah “narasi” atas dasar pidato JK di Gedung MPR. Jadi saya tidakmenulis dengan sengaja memelintir kata kata JK tapi murni itu opini pribadisaya atas isi pidato Jk tersebut.
Agar tulisan itu dapat di pertanggung jawabkan maka, tulisan itu sayamuat di blog. Sehingga semua orang bisa membaca secara bebas dari sumbertulisan saya.. Aturan menulis dalam blog saya ikuti. Bahwa setiap opini harusberdasarkan referensi yang kuat. Di awal tulisan , saya sampaikan pernyataan JKsebagaimana news Detik melaporkan. Saya menggunakan fitur link pada nama Narasumber yang sehingga pembaca bisa langsung klik untuk mendapatkan informasiseimbang. Jadi saya memberikan kebebasan kepada pembaca untuk menilai apakahnarasi saya benar sesuai pidato JK ataukah tidak.?.
Dalam narasi, saya secara literal mengungkapkan fakta yang dirasakandan dilihat oleh semua orang. Soal kejatuhan Soeharto karena rupiah terjunbebas, dan kemudian era SBY yang menimbulkan mega skandal korupsi itu danribuan triliun uang untuk subsidi juga adalah fakta, bahkan saya lampirkan datastatistik dari pemerintah. SIlahkan baca blog yang dibawah ini.
Kalau ada pihak yang menggunakan tulisan saya itu dengan menggunakanakun falsu atas nama JK, itu diluar tanggung jawab saya. Karena ketika tulisansaya dimuat di blog, maka itu menjadi konsumsi publik , yang siapapun bisamenggunakannya. Apakah saya dirugikan atau tidak karena disalah gunakan untuktujuan politik, maka itu urusan UU ITE. Yang jelas dalam tulisan itu, sayatidak mencatut nama JK untuk informasi tanpa berdasar atau memuat tulisandiblog tanpa menyebut sumber sebagai referensi. Saya tidak mengajak orangmembenci tapi menyadarkan orang tentang fakta masa lalu, yang nampaknya adaupaya untuk melupakan masa lalu itu agar di masa kini, di era Jokowi merekabebas menyalahkan Jokowi dengan segala issue omong kosong.
Apakah saya salah karena tulisan di blog ? itu hak siapapun untukmenilai. Tapi tentu hak saya juga untuk bicara. Bukankah kita mengakui danmenerima demokrasi. Tulisan saya tidak sekeras tulisan lawan politik Jokowi.Tapi kalau itu membuat orang lain tidak suka, ya itulah harga yang harus sayabayar secara moral untuk membela orang baik. Kepada Tuhan saya berserah diri.[…]
Atas dasar itulah, postingan yang baru beredar di Oktober 2019 sudahpasti bukan tulisan Jusuf Kalla. Hal yang cukup menandakan bahwa postingan itubukan buah tulisan Jusuf Kalla dapat terlihat dari penulisan nama di akhirpostingan. Tertulis ‘Jusup Kalla’ sebagai namanya. Padahal, nama yang benarialah ‘Jusuf Kalla’.
Berdasarkan hal tersebut, maka postingan tersebut masuk kategoriImposter Content atau Konten Tiruan. Sebab, postingan itu seolah-olah merupakanhasil tulisan dari Jusuf Kalla padahal tidak.
=====
Referensi:
https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1009825416016660/
https://news.detik.com/berita/d-3791895/istana-wapres-bantah-tulisan-jk-yang-beredar-di-medsos
=====
Catatan:
(Lanjutan Narasi) […] Namun, akhirnya Indonesia bisa keluar dariproses transisi itu dengan terpilihnya SBY sebagai presiden secara demokrasilangsung. Harapan dipagut dan masa depan disongsong dengan ceria.
Tapi apa yang terjadi? Selama 10 tahun SBY berkuasa, untukmempertahankan kekuasaannya dia membakar uang sebesar Rp. 3000 triliun untuksubsidi.
Periode 2004 hingga 2014, subsidi energi rata-rata memiliki porsisebesar 21% dari APBN dan mengalami porsi terbesar pada tahun 2008 yangmencapai 28%.
Di dalam subsidi energi, alokasi subsidi BBM adalah yang terbesardengan mencaplok 80% dari seluruh subsidi energi. Dan menciptakan mega skandaldengan korupsi tak terbilang jumlahnya.
Andaikan uang sebanyak itu SBY gunakan untuk membangun jalan tol, makakita sudah punya jalan tol Trans Sumatera dan Trans Jawa, juga kereta cepatJakarta-Surabaya dan puluhan kawasan industri berskala internasional, puluhanbendung dan irigasi untuk ketahanan pangan, bahkan setiap kota besar sudahpunya MRT.
SBY hanya bekerja membuat rencana dan membuang uang untuk ongkospolitik, agar kekuasaanya stabil selama dua periode.
Era Soeharto kita abaikan, karena salah memilih pemimpin dan takdirkita berhasil mengubah tatanan politik yang diktator menjadi demokrasi.
Tetapi setelah demokrasi, kita justru melahirkan gerombolan maling yangmenjarah lebih dahsyat dari 32 tahun Soeharto berkuasa.
Selama itu tidak ada gerakan agama yang hebat yang hendak menggulingkanSoeharto atau SBY. Tidak ada demo berjilid-jilid hendak menjatuhkannya.
Mengapa? Karena para tokoh agama maupun politik mendapat berkah uangdan konsesi bisnis dari politik lendir tebar uang oleh penguasa.
Era Jokowi, seorang yang bukan elite politik di tubuh partai, bukanjenderal berkaliber nasional, bukan konglomerat kaya dari bisnis rente, bukanpula tokoh budayawan atau agama yang selebritis.
Dia muncul ke panggung politik karena kehendak TUHAN. Tak ada satu punkekuatan yang mampu menghentikannya, karena Tuhan telah mengirim wakil wakilNYA mengawal Jokowi sehingga si tukang kayu krempeng itu masuk ke Istana Negaradengan selamat tanpa rintangan apapun juga. Inilah takdir dan nasib BangsaIndonesia yang memang harus berubah dan menjadi baik dan kuat atas kehendakTUHAN serta KuasaNya.
Ketika Jokowi berkuasa, *subsidi tipuan seolah memanjakan rakyatdihentikan* Anggaran direformasi secara fundamental dari berorientasi konsumsike produksi. Efisiensi anggaran dilakukan dengan sangat ketat.
Walau pun diawali dengan fundamental ekonomi yang retak karena currentaccount defisit, Jokowi tetap melaju dengan agenda besarnya. Menciptakankemandirian, bukan hanya lewat restruktur APBN dan hutang, tetapi juga revolusimental dengan menghapus semua bisnis rente yang melahirkan mafia di semua lini.
Negeri para gangster tersingkir dan menghimpun rakyat dan kader partaipositip serta pejabat pejabat bermoral yang mau bekerja keras sehingga dapatmengubah negeri ini jadi para pekerja keras. *Status quo didobraknya,menghentakan tatanan politik yang terbiasa hidup manja berfoya foya dan menipurakyat*
Apa hasilnya? Hanya dua tahun berkuasa, semua rating internasionalberkaitan dengan indeks korupsi, pembangunan, dan ekonomi jadi membaik.Sekarang Indonesia termasuk negara peringkat 3 terbaik ekonomi di antaraanggota G-20.
Saya membayangkan setiap langkah Jokowi tidaklah mudah dan penuhresiko. Karena semua elite politik yang kini ada adalah bagian dari kekuasaanOrde Baru yang pernah kong kali kong dan merampok kekayaan Negara hinggaIndonesia dan rakyatnya menjadi sengsara dan meninggalkan beban hutang dankerugian sebesar Rp. 3000 triliun dan juga bagian dari kekuasaan era SBY yangmembakar uang negara sebesar Rp. 3000 triliun demi melanggengkan kekuasanya.
Semua mereka ingin, agar si tukang kayu ini dihentikan. Karena Jokowibukan hanya menghancurkan kekuasaan mereka sebagai ladang bisnis mendatangkanharta mereka, tetapi juga menjadikan rakyat cerdas berpolitik dan mempermalukanelite politik di mana banyaknya elite politik terancam masuk bui karena aksiOTT KPK. Pesta usai.
Dulu, Ahok dijadikan pintu gerbang untuk menjatuhkan Jokowi denganalasan menistakan agama. Dan dari keadaan ini, Jokowi berhasil keluar denganselamat.
Kini, PERPPU Pembubaran Ormas Radikal dijadikan alasan untukmenjatuhkannya, karena dibilang anti demokrasi dan anti Islam.
Padahal, tidak ada dalam PERPPU itu yang menyebut Islam atau ormastertentu. Namun, oleh para gangster mafia menciptakan semua kegaduhan ini, agarpesta kekuasaan kembali marak. Karena itu, emosi agama kembali dibenturkan.
Andaikan PERPPU itu ditolak DPR, maka ketahuilah kita bahwa agendamenjatuhkan Jokowi memang datang dari segala penjuru mata angin.
Apakah Jokowi akan jatuh? *Jawabannya TIDAK* karena Jokowi adalahpanggilan TUHAN untuk menyelamatkan Indonesia ,bangsa dan rakyatnya dari segalakesusahan dan kesulitan dan Tuhan telah mengirim wakil Rakyatnya yaitu BapakJokowidodo yang berhak dan pantas berkuasa sebagai pemimpin dan penyelamatbangsa dan rakyat Indonesia.
Saya Yusup Kalla sudah tua, namun dengan segenap tenaga saya yang masihada saya tetap memberikan kontribusi positip pada Jokowidodo dalam membangunNegara Indonesia jadi bangsa besar kuat bermatabat rakyat jadi makmur dansejahtera.
Memang pada saat usia saya yang sudah lebih dari 50 tahun. Saya takberdaya, dan tidak bisa berbuat banyak untuk menghentikan sepak terjang padaera Soeharto dan penikmat subsidi BBM era SBY, yang membakar uang ribuantriliun.
*Apa yang saya lakukan sekarang adalah berusaha setiap hari berbuatkebaikan, agar negara ini lebih baik. Melalui tulisan, lewat interaksi denganteman-teman politisi dan aktivis, saya berusaha menyampaikan pesan moral bahwa“bukan sistem yang menjadi masalah, tetapi akhlak kita yang buruk.”*
Marilah kita memperbaiki moral. Sudahilah niat mengubah sistem, agarimpian makmur menjadi kenyataan. Perbaiki akhlak dan perbaiki etos kerja, makarahmat TUHAN akan datang by the time.
Saya Yusup Kalla dengan hati tulus ingin menyerukan kepada segenap generasimuda berkualitas dan menyintai tanah Pertiwi ini , Serta rakyat Indonesia,Marilah kita bersama-sama menjadikan KEKUATAN MORAL untuk menghadang sertamelawan semua niat jahat mereka yang ingin merusak negeri ini dengan alasanagama, budaya, suku, ras, antara golongan, atau apalah.
Kita membela Jokowi bukan bertujuan politik, tetapi demi kekuatan moralsebagai orang Indonesia yang turut membangun dan ingin menjadi bangsa besarbermatabat diatas bumi . Jadilah gerakan moral untuk mendukung Jokowi orangbaik yang fitur penyelamat bangsa dan rakyat, agar semakin berprestasi baikbagi pembangunan negeri kita tercinta Indonesia.
_SEMOGA BERMANFAAT dan MENAMBAH ILMU serta MENAMBAH WAWASAN KITASEMUA._
Silahkan bantu viralkan tulisan ini ke seluruh anak negeri Indonesia dimana pun mereka berada, agar putra bangsa kita lebih cerdas dalam berpikir danmenganalisa sesuai data.
*Yusup Kalla*